- Back to Home »
- Dunia »
- Jepang Minta Maaf Pada Publik Salah Penjarai Orang Selama 15 Tahun
Posted by : Marketing IndiHome
Jumat, 09 November 2012
Jepang Minta Maaf Pada Publik Salah Penjarai Orang Selama 15 Tahun - TOKYO — Jepang meminta maaf kepada publik karena telah salah menahan warga Nepal yang menghabiskan 15 tahun di penjara atas pembunuhan yang tidak pernah dilakukannya.
Menteri Keadilan, Makoto Taki, meminta maaf kepada Govinda Prasad Mainali yang menghabiskan waktunya di penjara dari tahun 1997. Selama 15 tahun itu, Mainali dituduh melakukan pembunuhan terhadap pengusaha sekaligus wanita tuna susila di Tokyo.
“Saya sangat meminta maaf untuk masa penahanan yang panjang selama 15 tahun,” kata Taki kepada Kyodo News.
Mainali (46 tahun), dinyatakan tidak bersalah oleh Pengadilan Tinggi Tokyo dalam pengadilan ulang minggu ini.
Pengadilan yang sama di tahun 2000 memutuskan dirinya bersalah. Ia harus menjalani hukuman seumur hidup karena membunuh wanita berusia 39 tahun itu.
Mainali mengaku kecewa karena kesalahan peradilan Jepang itu. Menurutnya, Jepang mengabaikan bukti seperti tes DNA melalui sperma yang tersisa dalam wanita itu dan sampel biologis dari kukunya.
“Saya terpaksa menjalani 15 tahun dan menjalani hari-hari mengerikan dan menyiksa di penjara meskipun tidak bersalah,” katanya.
Lanjutnya, seandainya tes DNA belum dilakukan, ia pasti sudah mendekam di penjara dan mungkin akan meninggal di sana.
Kasus ini jadi bahan pertanyaan media terhadap sistem peradilan Jepang dan khususnya jaksa berperan utama dalam penyelidikan kriminal .
Jepang memiliki ketergantungan tinggi pada pengakuan. Para tersangka dapat ditahan selama beberapa minggu tanpa dikenakan hukuman.
Kritikus menganggap ini sebuah pelanggaran karena Jepang menangkap terlebih dahulu tanpa menginvestigasi apakah memang pria itu bersalah atau tidak.
Sementara itu, tidak ada seorangpun yang ditangkap terkait dengan pembunuhan itu.
[ sumber ]