- Back to Home »
- Berita Nasional »
- Telantar Di Depan Pos Polisi, Korban Kecelakaan Akhirnya Tewas
Posted by : Marketing IndiHome
Kamis, 29 November 2012
Telantar Di Depan Pos Polisi, Korban Kecelakaan Akhirnya Tewas - Surabaya, Musadah tak mampu menahan tangis saat mengetahui putrinya, Ririn Wulandari (17), meninggal dunia karena mengalami kecelakaan di perempatan Jalan Dupak-Jalan Demak, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (28/11/2012). Musadah makin sedih, putrinya itu tidak segera mendapat pertolongan setelah mengalami kecelakaan.
Siswi SMAN 8 Surabaya itu berangkat dari rumah pada pukul 05.00 WIB untuk mengikuti kegiatan kerja bakti. Sesampainya di perempatan tersebut, motor yang dikendarai Ririn menabrak truk sampah milik Dinas Kebersihan Pemerintah Kota Surabaya yang menyelonong lampu merah.
Seharusnya Ririn masih bisa diselamatkan karena dia masih bernapas setelah kecelakaan itu, meskipun mengalami pendarahan. Selama dua jam Ririn tergeletak di lokasi kecelakaan tanpa ada yang menolong. "Anak saya sekitar dua jam di lokasi, tidak ada polisi dan tidak ada ambulans," kata Musadah, saat ditemui di rumah duka.
Ironisnya, lokasi kecelakaan itu tepat berada di depan pos polisi, tetapi tidak satu pun polisi terlihat di situ. Warga yang berada di lokasi itu pun tidak berani mengevakuasi Ririn dengan alasan tidak ada polisi.
"Bagaimana jika di lokasi yang sama ada kejadian kecelakaan? Cukup anak saya saja yang jadi korban," kata Musadah sambil menangis.
Tidak berapa lama polisi tiba. Namun, Ririn tidak langsung segera dievakuasi. Musadah sempat meminta agar polisi segera mengevakuasi putrinya. "Tapi alasannya karena belum ada ambulans, sedangkan ambulansnya tidak datang-datang," kata Musadah.
Akhirnya Ririn dievakuasi setelah ada ambulans puskesmas yang kebetulan lewat di lokasi dan dicegat oleh warga sekitar. "Awalnya sopir ambulans itu tidak mau, tapi warga memaksa dan memberikan jaminan, kalau ada apa-apa, warga yang bertanggung jawab," kata ibu dua anak itu.
Sayang, nyawa Ririn tak tertolong. Dia sempat dibawa ke Rumah Sakit PHC, tetapi ditolak, hingga akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Dr Soetomo.
[ sumber ]