Posted by : Marketing IndiHome Rabu, 14 November 2012

Inilah Kesaksian Eksklusif Anggota Tjakrabirawa Yang Ikut Menculik Para Jenderal Saat G30S - Buntoro, seorang prajurit berpangkat Prajurit Dua (Prada) asal dari Divisi Diponegoro Jawa Tengah Yon 450 Purwokerto. Dia kemudian mengikuti testing calon anggota Tjakrabirawa (pasukan khusus kawal kepresidenan) yang dibentuk pada 1962. Dinyatakan lulus, Buntoro berangkat ke Jakarta ke markas barunya di Tanah Abang II. Dia temasuk dalam Yon I yang terdiri dari TNI/AD dengan komandan Letkol. Untung.

 
Letkol Untung (kanan)

Menjelang 1 Oktober '65, kalangan Tjakrabirawa curiga dengan tindakan Soeharto, ketika itu Panglima Kostrad, yang memerintahkan batalyon-batalyon elit dari Jateng dan Jatim untuk "stand by" di Jakarta dalam rangka persiapan peringatan HUT ABRI 5 Oktober '65. Buntoro heran, mengapa untuk upacara saja didatangkan pasukan elit dan dengan perlengkapan tempur pula? Buntoro tahu pasti, pasukan elit yang terdiri dari Yon 454 Diponegoro dan Yon 530 Brawijaya, semua adalah penembak mahir. Perlukah untuk suatu upacara, mengusung penembak mahir dan dalam kondisi siap tempur, membawa senjata lengkap dengan peluru tajam?

Kalangan Tjakrabriawa yang bertugas menjaga keselamatan Presiden Sukarno semakin curiga. Apalagi, isu Dewan Jenderal sudah beredar di kalangan prajurit Tjakra yang dikabarkan akan melakukan kudeta pada 5 Oktober '65. Untuk itukah maka pasukan penembak mahir dengan perlengkapan tempur didatangkan?

Pukul 01. tanggal 1 Oktober '65, sepasukan Tjakrabirawa di mana ada Buntoro berkumpul. Pukul 02.00 mereka begerak sesuai instruksi "untuk mengambil para anggota Dewan Jenderal guna dimintai keterangan serta tanggungjawab dengan menghadapkan mereka pada Bung Karno. Yang salah diadili, yang tidak salah dilepas kembali."

Dengan instruksi itu, Buntoro memahami, berarti para jenderal harus "diambil" dalam keadaan hidup. Di bawah pimpinan Serma (Sersan Mayor) Satar dengan anggota satu peleton dari Yon I Tjakra di mana ada Buntoro, mereka berangkat untuk "mengambil " Mayjen TNI/AD S. Parman dalam keadaan hidup. Dengan mudah, tugas itu dilaksanakan. Pukul 04.00 mereka sudah membawa S. Parman ke Lubang Buaya dan sesuai perintah menyerahkannya kepada Untung lewat Satar.

Buntoro bersama teman-temannya kemudian beristirahat, merasa tugas sudah selesai. Ketika itu dia melihat di Lubang Buaya hanya ada tentara, ya Tjakrabirawa itu. "Dan ada pasukan lain, saya tidak tahu itu siapa mereka, mungkin dari Kodam Jaya," katanya. "Yang jelas, di situ tidak ada orang sipil satu pun, karena memang orang sipil dilarang masuk dan memang tidak ada. Itu kawasan militer," sambungnya.

Jelas, tak ada Pemuda Rakyat, tak ada Gerwani, apalagi Pesta Harum Bunga di tempat itu. Karena lelah, Buntoro dan teman-temannya tertidur. Dan terkejut karena mendengar rentetan tembakan. Siapa yang menembak dan siapa yang ditembak? Buntoro dan kawan-kawannya bingung. Prajurit Tjakra? Bukankah mereka tertidur bersamanya? Dan bukankah para jenderal harus ditangkap dalam keadaan hidup? Mereka kemudian mendengar bahwa yang ditembaki adalah para jenderal. Semua mati dan dimasukkan ke dalam sumur.

"Kami merasa dikhianati Kami harus menangkap jenderal dalam keadaan hidup, untuk dihadapkan pada Bung Karno. Perintah itu sudah kami laksanakan. Tetapi di Lubang Buaya mereka dibunuh.".

Buntoro dengan teman-temannya sesama anggota Tjakra berusaha mencari pimpinannya, Satar, dan bersama Satar mencoba mencari Untung. Tapi yang dicari sudah tak ada...

(Wawancara Buntoro dengan Wartawan Tempo Haryo Sasongko, 11 Juni 2001)

[ sumber ]

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Popular Post

Blogger templates

Labels

agama Aku Untuk Negeriku Alkisah Anak-Anak Analisis Kebijakan Pendidikan ANE aneh Anime Antropologi aplikasi artis Barang Aneh Beauty Belajar dasar HTML Belajar dasar PHP Berita Berita Nasional Berita Umum bijak Binatang Aneh Blogger cara Cerita Cinta Cerita Lucu cinta design Dewasa Download Thema drama Dunia Dunia Malam Dunia Seks ekonomi Ekstrim Facebook Fashion Film Fun Funny gadget Games Gokil Gudang Tips Hacker Happy History health Hentai hewan hiburan Historiografi hobi Hot HP hukum hum Humor Ilmu Komputer ilmu pengetahuan sosial Image internasional internet Islami jakarta Jokowi - Ahok K Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009 Kata Bijak kata mutiara Kata-Kata kecantikan KEJADIAN YANG ANEH kesehatan Kisah Nyata korea kuliner lifestyle Love lowongan kerja Magelang Makalah Makanan Manajemen Pendidikan Misteri mobil Multimedia teknik museologi Music News olahraga otomotif Pasangan Aneh PeeR Dari Sahabat Pelajaran Pelajaran Bahasa Indonesia pelajaran biologi pelajaran ekonomi pelajaran fisika pelajaran geografi pelajaran kimia Pelajaran Olahraga Pelajaran Sejarah pelajaran seni Pelajaran seni musik peliharaan pendidikan Pendidikan Kewarganegaraan Perencanaan Pembelajaran Sejarah Peristiwa Penting Perspektif Global Politik ponsel promo properti puisi rambut Religi Renungan resep romantis rumah Sains Science Sejarah Sejarah Asia Timur sejarah indonesia masa islam sejarah Indonesia masa kolonial sejarah pergerakan nasional sejarah wanita Selebritis Seni Sepak Bola sinopsis Software Sofware Tahukah Kamu ? Tanaman teknologi tips trends TV Twitter Umum unik Video wallpaper wanita wisata Wordpress Zodiak

Blog Archive

Diberdayakan oleh Blogger.
UNTUK INFO DAN PEMASANGAN Hubungi : YULIADI Telepon : 061-7646 9682 Handphone : 0822 7200 7787


- Copyright © Cara Registrasi Indihome Murah di Medan -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -