Tampilkan postingan dengan label Pelajaran Bahasa Indonesia. Tampilkan semua postingan

Puisi modern

Puisi adalah bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata indah dan kaya makna. Kata-kata yang digunakan adalah kata-kata konotatif, yang mengandung banyak penafsiran dan pengertian. Secara garis besar, unsur-unsur puisi terbagi dalam dua macam, yakni unsur ekstrinsik dan intrinsik.

a. Unsur ekstrinsik
- Diksi (pemilihan kata)
Kata-kata yang digunakan dalam puisi merupakan hasil pemilihan yang sangat cermat. Kata-katanya merupakan hasil pertimbangan, baik makna, susunan bunyinya maupun hubungan kata itu dengan kata-kata lain dalam baris dan baitnya. Kata-kata yang dipilih hendaknya bersifat puitis dan mempunyai efek keindahan.

- Citraan (pengimajian)
Citraan adalah kata atau susunan kata yang dapat menimbulkan khayalan atau imajinasi. Dengan daya imajinasi tersebut, pembaca seolah-olah merasakan, mendengar, melihat, meraba, atau mencium sesuatu yang diungkapkan oleh penyair.

- Rima (pengulangan bunyi)
Rima adalah pengulangan bunyi dalam puisi. Rima menjadikan puisi lebih indah. Selain rima, dikenal pula ritma, yaitu pengulangan kata, frase, atau kalimat dalam bait-bait puisi.

- Tipografi (tata wajah)
Larik-larik puisi tidak berbentuk paragraf, namun berbentuk bait. Dalam puisi-puisi kontemporer, seperti karya-karya Calzoum Bachri, tipografi dipandang begitu penting sehingga menggeser kedudukan makna kata-kata.

- Majas (bahasa figuratif)
Majas adalah bahasa yang digunakan oleh penyair untuk mengatakan sesuatu dengan cara membandingkan dengan benda atau kata lain.

b. Unsur intrinsik
- Tema, adalah pokok persoalan atau sesuatu yang hendak diungkapkan oleh penyair melalui puisinya
- Amanat, adalah tujuan atau pesan yang ingin disampaikan oleh penyair
- Nada dan suasana. Nada adalah sikap penyair terhadap pembaca, apakah dia ingin bersikap menggurui, menasihati, mengejek, menyindir, atau hanya menceritakan sesuatu kepada pembaca. Sedangkan suasana adalah akibat psikologis yang ditimbulkan puisi terhadap pembaca. Misalnya nada duka yang diciptakan penyair menimbulkan suasana iba di hati pembaca. Nada religius menimbulkan suasana khusyuk.
- Perasaan. Dalam menciptakan puisi, suasana perasaan penyair ikut diekspresikan. Bentuk ekspresi itu dapat berupa kerinduan, kegelisahan, atau pengagungan kepada kekasih, alam, atau Sang Khalik.

Senin, 17 Juni 2013
Posted by Marketing IndiHome

Pengertian sintaksis, frase, klausa, dan kalimat

Sintaksis adalah ilmu bahasa yang mempelajari frase, klausa, dan kalimat.

Frase adalah kelompok kata yang bukan subjek dan predikat, tetapi dapat menjabat fungsi-fungsi kalimat.

Inti frase adalah bagian frase yang pokok; dengan kata lain, inti frase itu bagian yang diterangkan.

Pola frase itu bisa berada dalam kalimat atau dapat pula berdiri sendiri (ini berkaitan dengan hukum DM atau MD dan jenis kata).

Klausa adalah kelompok kata yang sudah memiliki subjek dan predikat, tetapi belum mempunyai intonasi akhir.

Jenis klausa atau sifat klausa
1.    Klausa atasan = klausa pokok = induk kalimat
2.    Klausa bawahan = anak kalimat

Untuk menentukan klausa bawahan atau anak kalimat, klausa itu memiliki kata hubung berikut.
a.    sebab = karena  hubungan sebab atau kausal
b.    agar = supaya  hubungan tujuan atau final
c.    ketika = sejak = setelah ; pada saat = pada waktu = sesudah  hubungan waktu
d.    kecuali = selain  hubungan watas atau batas
e.    bahwa  perluasan subjek dan objek
f.    sehingga  hubungan akibat
g.    meskipun atau walaupun  hubungan perlawanan.

Kalimat adalah arus ujaran yang berisikan kata atau kumpulan kata yang memiliki pesan atau tujuan dan diakhiri dengan intonasi final.

Pola kalimat atau fungsi kalimat
Pola kalimat maksudnya S-P-O-Pel.-K. Pola tersebut bisa berwujud aktif, pasif, dan berjenis kata yang sama.

Penentuan inti kalimat
Penentuan ini meliputi inti subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. Inti kalimat adalah bagian pokok (biasanya diwakili satu kata).

Jenis kalimat
1.    berdasarkan jenis kata predikat
a.    kalimat verbal, adalah kalimat yang berpredikat kata kerja
b.    kalimat nominal, adalah kalimat yang berpredikat bukan kata kerja.

2.    berdasarkan susunan atau letak predikat
a.    kalimat normal atau biasa, adalah kalimat yang predikatnya terletak di belakang subjek
b.    kalimat inversi, adalah kalimat yang predikatnya mendahului subjek.

3.    berdasarkan kelengkapan unsur atau jumlah unsurnya
a.    kalimat elips, adalah kalimat yang kehilangan salah satu atau kedua-duanya unsur pusat tersebut
b.    kalimat minor, adalah kalimat yang terdiri atas satu unsur saja
c.    kalimat inti, adalah kalimat yang hanya terdiri atas dua inti yang merupakan unsur pusat (inti S dan inti P)
ciri kalimat inti:
-    terdiri atas dua kata
-    berintonasi normal
-    bersusunan biasa (S – P)
d.    kalimat transformasi, adalah kalimat inti yang telah mengalami perubahan intonasi, urutan kata, penambahan unsur, atau dijadikan kalimat majemuk bertingkat
e.    kalimat tunggal, adalah kalimat yang terdiri atas satu pola; S-P-(O-K)
f.    kalimat majemuk, adalah kalimat yang terdiri atas lebih dari satu pola.

4.    berdasarkan pelaku
a.    aktif transitif
b.    aktif intransitif
c.    pasif.

Kalimat efektif adalah kalimat yang menginformasikan pesan atau ide secara tepat (tidak terjadi salah tafsir).

Kalimat tidak efektif atau kalimat nonbaku
Kalimat tidak efektif atau nonbaku, diantaranya disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:
a.    rancu atau kacau, yaitu penggabungan dua kalimat yang benar akhirnya menjadi salah karena tidak sesuai dengan kaidah
b.    pemakaian preposisi yang tidak tepat
c.    salah penempatan keterangan aspek atau modalitas dalam bentuk pasif. Keterangan aspek atau modalitas: ingin, mau, akan, telah, sudah, hendak.

Kunjungi juga: http://matakristal.com/


Selasa, 19 Februari 2013
Posted by Marketing IndiHome

Pemakaian tanda baca

Tanda titik
Tanda titik tidak dipakai di belakang:
1.    alamat pengirim dan tanggal surat
2.    nama dan alamat penerima surat.

Tanda koma
1.    tanda koma dipakai diantara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.
2.    tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi, melainkan, sedangkan.
3.    tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya.
4.    tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mengiringi induk kalimatnya.
5.    tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat; termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi.
6.    tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
7.    tanda koma dipakai diantara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.
8.    tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi.

Tanda hubung (-)
1.    tanda hubung menyambung unsur-unsur kata ulang.
2.    tanda hubung boleh dipakai untuk memperjelas (i) hubungan bagian-bagian kata atau ungkapan, dan (ii) penghilangan bagian kelompok kata.
3.    tanda hubung dipakai untuk merangkaikan (i) se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital, (ii) ke- dengan angka, (iii) angka dengan –an, (iv) singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan atau kata, dan (v) nama jabatan rangkap.
4.    tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing.

Angka dan lambang bilangan
1.    penulisan lambang bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara yang berikut:
misalnya: Paku Buwono X; pada awal abad XX.
2.    lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf kecuali jika beberapa lambang bilangan dipakai secara berurutan, seperti dalam perincian dan pemaparan.
3.    lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Jika perlu, susunan kalimat diubah sehingga bilangan yang tidak dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata tidak terdapat pada awal kalimat.

Kunjungi juga: http://matakristal.com/

Senin, 11 Februari 2013
Posted by Marketing IndiHome

Menulis proposal

Proposal disebut juga usulan kegiatan. Proposal adalah rencana kegiatan yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja. Proposal diajukan dengan tujuan mendapatkan izin atau persetujuan atas kegiatan yang akan dilaksanakan. Adakalanya proposal diajukan untuk memohon bantuan dana. Isi proposal harus menampilkan hal atau masalah yang diusulkan dengan baik agar dapat meyakinkan penerima proposal untuk menyetujui proposal tersebut. Unsur-unsur proposal adalah sebagai berikut.

1. Pendahuluan (Latar Belakang Masalah)
Latar belakang masalah menguraikan dengan jelas dan singkat tentang pokok permasalahan. Latar belakang masalah harus berdasarkan isi dan tujuan proposal. Latar belakang masalah juga menunjukkan pentingnya permasalahan tersebut untuk segera diselesaikan. Anda perlu tahu bahwa ada juga proposal yang tidak mencantumkan latar belakang masalah. Akan tetapi, dalam proposal tersebut dicantumkan dasar pemikiran.

2. Masalah atau Perumusan Masalah
Masalah yang diungkapkan harus berkaitan dengan objek penelitian atau kegiatan. Penetapan masalah harus berdasarkan uraian yang digambarkan dalam bagian pendahuluan, dasar pemikiran, atau latar belakang masalah.

3. Tujuan
Tujuan mengungkapkan maksud diadakannya kegiatan atau acara.

4. Sasaran
Sasaran ditujukan kepada siapa kegiatan tersebut dilakukan.

5. Pelaksanaan
Teknik pelaksanaan adalah cara menyelesaikan permasalahan yang diajukan dalam proposal. Teknik pelaksanaan ini disampaikan untuk meyakinkan penerima proposal bahwa permasalahan tersebut dapat diselesaikan secara logis dan tepat.

6. Jadwal Pelaksanaan
Jadwal pelaksanaan dibuat berdasarkan waktu, jenis kegiatan, dan orang yang menangani kegiatan. Jadwal pelaksanaan ini memberikan gambaran tentang kegiatan dari awal hingga akhir.

7. Anggaran
Anggaran adalah biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan permasalahan yang diungkapkan dalam proposal. Bagian ini menyajikan anggaran yang diperlukan secara efisien, objektif, dan logis. Artinya, biaya disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi yang diperlukan. Biaya yang diperlukan dirinci berdasarkan jenis kegiatan dan memperhatikan harga yang sesuai.

8. Penutup
Penutup berisi kesimpulan, rangkuman, dan harapan terhadap uraian yang disampaikan. Selain itu, penutup juga berisi tempat, tanggal penyusunan proposal, tanda tangan, dan nama penanggung jawab proposal.

Kunjungi juga: http://matakristal.com/

Rabu, 09 Januari 2013
Posted by Marketing IndiHome

Menentukan unsur intrinsik dan ekstrinsik dalam suatu hikayat

Hikayat berasal dari bahasa Arab ‘hikayah’ yang berarti kisah, cerita, atau dongeng. Dalam sastra Melayu lama, hikayat diartikan sebagai cerita rekaan berbentuk prosa panjang berbahasa Melayu yang menceritakan kehebatan dan kepahlawanan orang ternama dengan segala kesaktian, keanehan, dan karomah yang mereka miliki. Orang ternama tersebut adalah raja, putra-putri raja, ataupun orang-orang suci.

Hikayat termasuk genre yang populer dalam masyarakat Melayu dengan jumlah cerita yang cukup banyak. Kemunculan genre ini merupakan kelanjutan dari cerita pelipur lara yang berkembang dalam tradisi lisan dalam masyarakat, kemudian diperkaya dan diperindah dengan menambah unsur-unsur asing, unsur-unsur Hindu dan Islam. Dalam kehidupan masyarakat Melayu sehari-hari, hikayat berfungsi sebagai media didaktik (pendidikan) dan hiburan.

Berdasarkan fase historis, hikayat dalam sastra Melayu lama bisa dibagi menjadi tiga, yaitu: (1) hikayat berunsur Hindu, (2) hikayat berunsur Hindu-Islam, dan (3) hikayat berunsur Islam. Hikayat yang berunsur Hindu berinduk pada dua hikayat utama: Hikayat Sri Rama dan Mahabharata. Dari dua kisah ini, berkembang hikayat lain seperti Hikayat Pandawa Lima dan Hikayat Sri Rama. Hikayat yang mengandung unsur Hindu dan Islam merupakan hikayat yang berasal dari tradisi Hindu, kemudian diubah sesuai dengan unsur-unsur Islam. Contohnya Hikayat Si Miskin, Hikayat Inderaputera, dan Hikayat Jaya Lengkara. Hikayat yang berunsur Islam adalah hikayat yang berasal dari tradisi sastra Arab-Persia. Contohnya Hikayat 1001 Malam dan Hikayat Qamar al-Zaman.

Berdasarkan isi, hikayat dapat digolongkan ke dalam tiga jenis yaitu: (1) jenis rekaan, contohnya Hikayat Malim Dewa; (2) jenis sejarah, contohnya Hikayat Hang Tuah, Hikayat Pattani, dan Hikayat Raja-Raja Pasai; (3) jenis biografi, contohnya Hikayat Abdullah dan Hikayat Sultan Ibrahim bin Adam.

Unsur-unsur instrinsik hikayat adalah sebagai berikut.
a.    Tema, merupakan ide yang menjadi dasar penyusunan cerita dan sasaran cerita tersebut
b.    Alur, merupakan rangkaian peristiwa yang mengandung hubungan sebab akibat
c.    Tokoh dan penokohan, berkaitan dengan pelaku cerita dan sifat-sifat yang dimiliki pelaku untuk membentuk cerita
d.    Latar, merupakan gambaran tempat, waktu, dan keadaan sosial terjadinya peristiwa dalam cerita
e.    Amanat, merupakan pesan yang disampaikan pengarang kepada pembaca
f.    Sudut pandang, merupakan cara pengarang dalam menempatkan dirinya dalam cerita.

Unsur ekstrinsik merupakan unsur yang membangun cerita di luar sastra. Unsur ekstrinsik adalah sebagai berikut.
a.    Religi (agama)
b.    Latar belakang sosial budaya
c.    Latar belakang pendidikan
d.    Adat istiadat
e.    Ekonomi.

Kunjungi juga: http://matakristal.com/

Selasa, 08 Januari 2013
Posted by Marketing IndiHome

Memerankan drama

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat memerankan naskah drama, yaitu sebagai berikut:
1.    setiap kata harus diucapkan atau dilafalkan dengan jelas
2.    tekanan keras lembutnya pengucapan. Kata-kata yang diucapkan dengan tekanan keras atau lembut adalah kata-kata yang dianggap penting daripada kata-kata lain
3.    tekanan tinggi rendahnya pengucapan suatu kata dalam kalimat atau intonasi yang digunakan harus tepat
4.    tekanan cepat lambatnya pengucapan suatu kata dalam kalimat (tekanan tempo)
5.    menunjukkan gerakan tubuh (gerak-gerik) dan ekspresi wajah (mimik) yang sesuai dengan karakter atau watak tokoh yang diperankan. Melalui mimik dan gerak tubuh, pemain juga harus dapat menunjukkan perasaan yang sedang dialami tokoh yang diperankan. Misalnya kegembiraan, kejengkelan, kejemuan, dan kesedihan
6.    watak tokoh dalam drama terlihat dalam percakapan antartokoh. Dalam percakapan itu tergambar sifat dan tingkah laku setiap tokoh. Dari kata-kata dan gerak-geriknya tergambar watak jahat, baik hati, pemarah, pendendam, jujur, sabar, atau yang lainnya.

Jika akan memerankan drama, Anda harus menjiwai watak tokoh. Lakukan hal-hal berikut agar Anda dapat menjiwai watak tokoh dengan baik.
1.    membaca naskah drama, khususnya pada tokoh yang akan diperankan secara berulang-ulang
2.    mengamati orang-orang yang memiliki watak yang mirip dengan tokoh yang hendak diperankan
3.    jika tidak ada, pemain dapat melihat foto-foto, cerita, sejarah, atau sumber lain yang dapat mendukung karakter tokoh
4.    berlatih memerankan tokoh sesuai dengan karakternya, baik tokoh antagonis maupun tokoh protagonis.

Kunjungi juga: http://matakristal.com/

Senin, 07 Januari 2013
Posted by Marketing IndiHome

Analisis pementasan drama

Dalam pementasan drama terdapat unsur-unsur drama yang mendukung pementasan. Saat menonton pementasan drama Anda dapat menilai hal-hal yang terkait dengan pementasan drama. Hal-hal yang terkait dengan pementasan drama adalah sebagai berikut.

1. Tata rias
Tata rias dapat memberikan bantuan kepada pemain untuk membuat perubahan pada wajah pemain sesuai dengan karakter yang akan diperankan. Misalnya, mengubah pemain yang masih muda menjadi nenek tua.

2. Pakaian atau kostum
Pakaian atau kostum dapat mendukung pemain untuk memerankan karakter yang diperankan. Misalnya, pemain menggunakan baju kotor dan compang-camping untuk memerankan tokoh pengemis.

3. Tata panggung
Tata panggung menggambarkan latar cerita drama. Misalnya, di panggung terdapat lampu minyak dan beberapa kursi tamu berarti cerita drama yang dipentaskan mempunyai latar tempat di ruang tamu pada saat malam hari.

4. Tata bunyi
Tata bunyi akan membantu menggambarkan situasi yang terjadi dalam pementasan drama. Misalnya, saat pementasan terdengar suara jangkrik berarti suasana saat pementasan drama sedang sunyi sehingga hanya suara jangkrik yang terdengar.

Selain hal-hal yang terkait dengan pementasan drama, Anda dapat menilai hal-hal berikut.
a.    Penjiwaan pemain dalam memerankan karakter yang dimainkan
b.    Ekspresi yang digunakan pemain
c.    Gerak-gerik pemain
d.    Lafal yang digunakan pemain
e.    Intonasi yang digunakan pemain
f.    Volume suara yang digunakan pemain.

Kunjungi juga: http://matakristal.com/

Minggu, 06 Januari 2013
Posted by Marketing IndiHome

Kumpulan peribahasa Indonesia

Kumpulan peribahasa Indonesia ini adalah sebuah usaha untuk ikut melestarikan keberadaan peribahasa asli Indonesia. Mungkin beberapa peribahasa Indonesia yang ada di postingan ini sudah anda ketahui sebelumnya. Namun saya yakin sebagian besar peribahasa Indonesia di sini adalah peribahasa yang belum anda ketahui. Sehingga diharapkan dengan adanya postingan kumpulan peribahasa Indonesia berikut ini akan memperkaya pengetahuan anda tentang peribahasa Indonesia. Selamat menikmati!

Asam di darat, ikan di laut (garam di laut asam di gunung, bertemu dalam belanga).
Artinya: laki-laki dan perempuan kalau sudah jodoh bertemu juga akhirnya.

Bagai melihat asam.
Artinya: ingin sekali.

Kelihatan asam kelatnya.
Artinya: kelihatan sifat-sifatnya yang kurang baik.

Sudah seasam segaramnya.
Artinya: sudah tidak ada celanya (tentang pekerjaan atau perbuatan).

Tahu asam garamnya.
Artinya: tahu seluk beluknya (baik-buruknya).

Belum dipanjat asap kemenyan.
Artinya: belum kawin.

Menggantang asap.
Artinya: 1. melakukan perbuatan yang sia-sia
      2. berangan-angan yang hampa.

Dapur tidak berasap.
Artinya: miskin sekali.

Telah berasap hidungnya.
Artinya: telah memperoleh keuntungan setelah lama menderita kekurangan.

Dari asap nasi saya.
Artinya: mengakukan milik (kepunyaan) orang lain.

Asing lubuk, asing ikannya.
Artinya: lain daerah, lain kebiasaannya (adatnya).

Asing maksud, asing sampai.
Artinya: tidak sesuai dengan yang diharapkan.

Atap rumbia perabung upih.
Artinya: barang yang baik bercampur dengan barang yang buruk.

Aur ditanam betung tumbuh.
Artinya: mendapat untung banyak.

Aur ditarik sungsang.
Artinya: banyak sangkut-pautnya sehingga susah dilaksanakan.

Bagai aur dengan rebung.
Artinya: sangat akrab atau karib (tentang persahabatan).

Ayam bertelur di padi.
Artinya: hidup senang dan mewah.

Ayam ditambat disambar elang.
Artinya: malang sekali, bernasib buruk.

Ayam hitam terbang malam.
Artinya: sukar ketahuan (tentang perkara).

Ayam putih terbang siang.
Artinya: mudah ketahuan (tentang perkara).

Ayam itik raja pada tempatnya.
Artinya: setiap orang berkuasa pada tempatnya, atau di lingkungannya.

Seciap bagai anak ayam, sedencing bagai besi.
Artinya: sehidup sepenanggungan.

Kunjungi juga: http://matakristal.com/

Jumat, 16 November 2012
Posted by Marketing IndiHome

Pengertian laporan

Laporan adalah karya tulis ilmiah yang dibuat oleh seseorang atau kelompok orang setelah menyelesaikan tugas yang diberikan. Laporan berfungsi sebagai : (1) alat pertanggungjawaban secara tertulis; (2) alat pendokumentasian data; (3) alat studi banding; (4) alat pengambilan keputusan; (5) melatih berpikir sistematis.

Laporan dapat dibedakan menjadi laporan formal dan laporan informal.

1) Laporan Formal
Laporan formal terdiri atas:
a. Bagian pendahuluan
bagian pendahuluan terdiri atas:
1.    halaman judul: judul, maksud dan tujuan penulisan, identitas penulis, instansi asal, kota penyusunan, tahun
2.    halaman pengesahan (jika perlu)
3.    halaman motto atau semboyan (jika perlu)
4.    halaman persembahan (jika perlu)
5.    kata pengantar
6.    daftar isi
7.    daftar tabel (jika ada)
8.    daftar grafik (jika ada)
9.    daftar gambar (jika ada)
10.    abstrak: uraian singkat tentang isi laporan.

b. Bagian isi
uraian singkat tentang bagian ini:
1.    Bab I: Pendahuluan (latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat)
2.    Bab II: kajian pustaka
3.    Bab III: metode
4.    Bab IV: pembahasan
5.    Bab V: penutup.

c. Bagian akhir
1. daftar pustaka
2. daftar lampiran
3. indeks: daftar istilah

2) Laporan Informal
a. Laporan kunjungan, berisi:
1. judul laporan
2. tujuan
3. waktu pelaksanaan
4. hasil yang diperoleh.

b. Laporan percobaan, berisi:
1. judul percobaan
2. pelaksanaan: waktu, tempat
3. urusan kerja
4. data yang diperoleh
5. kesimpulan.

c. Laporan diskusi, berisi:
1. topik
2. moderator
3. penyaji
4. jumlah peserta
5. masalah yang muncul
6. pemecahan masalah
7. kesimpulan.

kunjungi juga: http://matakristal.com/

Jumat, 09 November 2012
Posted by Marketing IndiHome

Surat lamaran pekerjaan

Surat lamaran pekerjaan berisi permohonan untuk bekerja pada suatu tempat. Hal yang perlu dikemukakan di dalam surat lamaran pekerjaan disamping identitas diri adalah jasa yang dapat diberikan, pendidikan, kecakapan atau keahlian, serta pengalaman yang secara singkat disebut kualifikasi.

Pembuatan surat lamaran pekerjaan perlu memperhatikan ketentuan-ketentuan penulisan seperti:
-    bentuk surat
-    bahasa yang baik dan benar
-    tulisan bersih, mudah dibaca, sesuai dengan kaidah ejaan
-    bagian-bagiannya lengkap (meliputi: hal, tempat/tanggal, alamat, salam pembuka, isi surat, salam penutup, tanda tangan, nama terang).

Surat lamaran pekerjaan dapat diajukan berdasarkan:
1.    Iklan
2.    informasi seseorang
3.    pengumuman resmi dari instansi yang membutuhkan tenaga
4.    permohonan instansi pada sekolah
5.    inisiatis sendiri.

hal-hal yang perlu dilampirkan antara lain:
-    daftar riwayat hidup
-    fotokopi ijazah terakhir
-    sertifikat-sertifikat
-    SKKB (Surat Keterangan Berkelakuan Baik)
-    Pasfoto.

Kadang-kadang instansi atau lembaga juga meminta persyaratan lain, misalnya:
-    surat keterangan pengalaman kerja
-    surat keterangan berbadan sehat
-    surat izin orang tua.

Daftar Riwayat Hidup (Curiculum Vitae/CV, biodata) sebagai lampiran surat lamaran pekerjaan berisi hal-hal sebagai berikut:
-    nama
-    tempat, tanggal lahir
-    alamat
-    nomor KTP
-    agama
-    jenis kelamin
-    tinggi/berat badan
-    warga negara
-    kawin/belum
-    suami/istri (nama, umur, pekerjaan, alamat)
-    anak (nama, tanggal lahir, umur, pekerjaan)
-    orang tua : ayah dan ibu (nama, pekerjaan, alamat)
-    riwayat pendidikan dari SD sampai terakhir
-    kursus-kursus
-    pengalaman kerja
-    lain-lain (dapat diisi dengan prestasi-prestasi, misalnya: kejuaraan yang diraih)
-    pernyataan yang menyatakan bahwa daftar riwayat hidup tersebut dibuat dengan sebenarnya
-    tempat dan tanggal pembuatan
-    tanda tangan dan nama terang.

kunjungi juga: http://matakristal.com/

Selasa, 06 November 2012
Posted by Marketing IndiHome

Pengertian proposal

Proposal adalah suatu saran atau permintaan kepada seseorang atau suatu badan untuk mengerjakan atau melakukan suatu pekerjaan.

Secara konkret proposal adalah rencana kerja yang disusun secara sistematis dan terperinci untuk suatu kegiatan (proyek) yang bersifat formal. Proyek yang dimaksud dapat mengenai pekerjaan fisik, seperti pembangunan gedung, dan dapat pula mengenai pekerjaan nonfisik, misalnya proyek pemberantasan buta huruf.

Berdasarkan bentuknya, proposal dapat dibedakan yaitu proposal berbentuk formal, semiformal, dan formal.

Proposal berbentuk formal sekurang-kurangnya ada tiga bagian utama, yaitu: (1) bagian pelengkap pendahuluan, yang terdiri atas sampul dan halaman judul, surat pengantar (kata pengantar), ikhtisar (abstrak), daftar isi, dan penegasan permohonan; (2) isi proposal, terdiri dari pembatasan masalah, latar belakang, tujuan, luas-lingkup, dasar (anggapan dasar), metodologi, fasilitas, personalia (panitia), keuntungan dan kerugian, waktu, dan biaya; (3) bagian pelengkap penutup, yang berisi daftar pustaka, lampiran, tabel, dan sebagainya.

Susunan dan perincian tiap bagian di atas tidak mutlak harus mengikuti pola tersebut, kemungkinan ada bagian yang dapat digabungkan.

Proposal semiformal dan nonformal merupakan variasi dari bentuk formal, karena tidak memenuhi syarat-syarat tertentu atau tidak selengkap seperti proposal bentuk formal.

Isi sebuah proposal ada yang sederhana dan ada pula yang kompleks. Isi proposal yang kompleks, seperti yang terdapat dalam bentuk formal di atas, sedangkan isi proposal yang sederhana hanya meliputi: (1) nama kegiatan (judul); (2) dasar pemikiran; (3) tujuan dan manfaat; (4) ruang lingkup; (5) waktu dan tempat kegiatan; (6) penyelenggara/panitia; (7) anggaran biaya; dan (8) penutup.

kunjungi juga: http://matakristal.com/

Senin, 05 November 2012
Posted by Marketing IndiHome

Pengertian kutipan

Kutipan adalah pengambilalihan satu kalimat atau lebih dari karya tulisan lain untuk tujuan ilustrasi atau memperkokoh argumen dalam tulisan sendiri. kutipan sering kita pakai dalam penulisan karya ilmiah.

Bahan-bahan yang dimasukkan sebagai kutipan adalah bahan yang tidak atau belum menjadi pengetahuan umum, hasil-hasil penelitian terbaru dan pendapat-pendapat seseorang yang tidak atau belum menjadi pendapat umum. Jadi, pendapat pribadi tidak perlu dimasukkan sebagai kutipan.

Dalam mengutip kita harus menyebutkan sumbernya. hal itu dimaksudkan sebagai pernyataan penghormatan kepada orang yang pendapatnya dikutip, dan sebagai pembuktian akan kebenaran kutipan tersebut. Cara penyebutan sumber kutipan ada dua, yaitu sistem ‘catatan kaki’ dan sistem ‘catatan langsung’ (catatan perut). Kita harus memilih salah satu dan harus konsisten.

Jenis kutipan
1. Kutipan langsung
Kutipan langsung adalah kutipan yang sama persis dengan teks aslinya, tidak boleh ada perubahan. Kalau ada hal yang dinilai salah atau meragukan, kita beri tanda (sic!), yang artinya kita sekedar mengutip sesuai dengan aslinya dan tidak bertanggung jawab atas kesalahan itu. Demikian juga kalau kita melakukan penyesuaian ejaan, memberi huruf kapital, garis bawah, atau huruf miring, kita perlu menjelaskan hal tersebut, misal: [huruf miring dari pengutip], [ejaan disesuaikan dengan EYD], dan lain-lain.
Bila dalam kutipan terdapat huruf atau kata yang salah lalu dibetulkan oleh pengutip, harus digunakan huruf siku [...].

2. Kutipan tidak langsung (kutipan isi)
Dalam kutipan tidak langsung kita hanya mengambil intisari pendapat yang kita kutip. Kutipan tidak langsung ditulis menyatu dengan teks yang kita buat dan tidak usah diapit tanda petik. Penyebutan sumber dapat dibuat dengan sistem catatan kaki, dapat juga dengan sistem catatan langsung (catatan perut) seperti telah dicontohkan.

kunjungi juga: http://matakristal.com/

Minggu, 04 November 2012
Posted by Marketing IndiHome

Paragraf

Syarat pembentukan paragraf yang baik:
a.    Prinsip kesatuan. Maksudnya setiap paragraf sebaiknya mengandung satu gagasan pokok.
b.    Prinsip kepaduan atau koherensi. Setiap paragraf harus merupakan kumpulan kalimat yang saling berhubungan secara padu, tidak berdiri sendiri atau terlepas satu sama lain.
c.    Kelengkapan. Dikatakan lengkap jika berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk menunjang kejelasan kalimat topik. Dikatakan tidak lengkap, jika tidak dikembangkan atau hanya diperluas dengan pengulangan-pengulangan.

Macam paragraf:
Berdasarkan tujuannya
a.    Paragraf pembuka. Paragraf pembuka biasanya memiliki sifat ringkas, menarik dan bertugas menyiapkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan diuraikan.
b.    Paragraf penghubung. Paragraf penghubung berisi inti masalah yang hendak disampaikan kepada pembaca. Secara fisik, paragraf ini lebih panjang dari pada alinea pembuka.
c.    Paragraf penutup. Paragraf penutup biasanya berisi simpulan (untuk argumentasi) atau penegasan kembali (untuk eksposisi) mengenai hal-hal yang dianggap penting.

Berdasarkan letak kalimat utama
a.    Paragraf deduktif
1.    letak kalimat utama di awal paragraf
2.    dimulai dengan pernyataan umum disusun dengan uraian atau penjelasan khusus.
b.    Paragraf induktif
1.    letak kalimat utama di akhir paragraf
2.    diawali dengan uraian atau penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan umum.
c.    Paragraf campuran
1.    letak kalimat utama di awal dan di akhir paragraf
2.    kalimat utama yang terletak di akhir bersifat penegasan kembali, dengan susunan kalimat yang agak beda.

Berdasarkan isi
a.    Paragraf deskripsi. Kalimat utama tak tercantum secara nyata tema paragraf tersirat dalam keseluruhan paragraf biasa dipakai untuk melakukan sesuatu, hal, keadaan, situasi dalam cerita.
b.    Paragraf proses. Tidak terdapat kalimat utama, pikiran utama tersirat dalam kalimat-kalimat penjelas, memaparkan urutan suatu kejadian atau proses, meliputi waktu, ruang, klimaks, antiklimaks.
c.    Paragraf efektif. Paragraf efektif adalah alinea yang memenuhi ciri paragraf yang baik, alinea terdiri atas beberapa kalimat terdiri atas satu pikiran utama dan lebih dari satu pikiran penjelas tidak boleh ada kalimat sumbang ada koherensi antarkalimat.

Pengembangan paragraf
Pengembangan paragraf dapat dilakukan dengan 2 pola, yaitu:
1.    Pola alamiah: pola urutan yang sesuai dengan keadaan di alam. Pola ini meliputi pola:
a.    urutan waktu atau kronologis
b.    urutan ruang atau spasial.
2.    Pola logis: pola pengembangan didasarkan atas jalan pikiran. Pola ini meliputi pola:
a.    pengembangan contoh
b.    klasifikasi
c.    familiaritas
d.    akseptabilitas
e.    umum-khusus
f.    sebab akibat
g.    klimaks-antiklimaks
h.    perbandingan-pertentangan.

kunjungi juga: http://matakristal.com/

Sabtu, 03 November 2012
Posted by Marketing IndiHome

Karya tulis ilmiah

Karya tulis ilmiah adalah karya tulis yang ditulis berdasarkan penelitian. Karya ilmiah yang lengkap biasanya terbagi menjadi tiga besar, yakni (1) bagian pelengkap pendahuluan, (2) bagian isi atau pembahasan, dan (3) bagian pelengkap penutup.

Bagian pelengkap pendahuluan terdiri atas halaman judul, halaman motto, halaman pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, arti lambang dan singkatan, dan abstrak.

Bagian isi atau pembahasan terdiri atas bab pendahuluan yang meliputi: (1) latar belakang, (2) perumusan masalah, (3) ruang lingkup masalah, (4) tujuan penulisan, (5) metode penelitian, dan (6) sistematika penulisan; bab pembahasan; dan bab kesimpulan dan saran.

Bagian pelengkap penutup antara lain, daftar pustaka dan lampiran.
Kata pengantar, berfungsi sebagai surat pengantar kepada pembaca yang isinya berbagai hal mengenai karya tulis tersebut.
Daftar isi, merupakan gambaran isi secara singkat. Judul-judul bab ditulis dengan huruf kapital, judul-judul subbab ditulis dengan huruf kecil kecuali huruf awal dari kata-kata yang penting.
Abstrak, berisi garis besar dari karya tulis. Isinya lebih singkat daripada kesimpulan.
Bab pendahuluan/isi, merupakan tubuh karangan yang mempunyai bagian yang sangat esensial. Dalam bagian ini terdapat semua masalah yang dijabarkan secara sistematis. Artinya dalam penyusunan harus beraturan dan konsisten. Pembagian bab ke subbab harus sesuai dengan tingkatan-tingkatan yang sederajat.
Kesimpulan dan saran, merupakan inti dari uraian yang telah dijelaskan dalam tubuh. Kesimpulan harus dirumuskan secara jelas dan tegas. Begitu pula dengan saran, kepada siapa saran ditujukan, dan kemungkinan adanya perbaikan.
Daftar pustaka, merupakan daftar buku atau artikel yang menunjang hasil pengamatan penulis. Daftar pustaka biasanya memuat nama pengarang (dibalik), tahun terbitan, judul buku (digarisbawahi atau dicetak miring), tempat penerbit, penerbit.

Lampiran disusun setelah daftar pustaka. Lampiran dapat berupa struktur organisasi, peta kelurahan, dan lain-lain.

kunjungi juga: http://matakristal.com/

Jumat, 02 November 2012
Posted by Marketing IndiHome

Huruf kapital dan huruf miring

Huruf kapital atau huruf besar
a.    huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat
b.    huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung
c.    huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan Tuhan, kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan
d.    huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang tidak diikuti nama orang
e.    huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi atau nama tempat. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang tidak diikuti nama orang, nama instansi, atau nama tempat
f.    huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran
g.    huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk kata turunan
h.    huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari raya, dan peristiwa sejarah. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa bersejarah yang tidak dipakai sebagai nama.
i.    huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi. huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama istilah geografi yang tidak menjadi unsur nama diri
j.    huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi kecuali kata seperti ‘dan’. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan nama resmi negara, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan, serta nama dokumen resmi
k.    huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama badan, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi
l.    huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata ulang sempurna) di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan kecuali kata seperti di, ke, dari, dan, yang, untuk, yang tidak terletak pada posisi awal
m.    huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat dan sapaan
n.    huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan yang tidak dipakai dalam pengacauan atau penyapaan
o.    huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti ‘anda’.

Huruf miring
a.    huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan
b.    huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata atau kelompok kata
c.    huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama ilmiah atau ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya.

kunjungi juga: http://matakristal.com/

Kamis, 01 November 2012
Posted by Marketing IndiHome

Popular Post

Blogger templates

Labels

agama Aku Untuk Negeriku Alkisah Anak-Anak Analisis Kebijakan Pendidikan ANE aneh Anime Antropologi aplikasi artis Barang Aneh Beauty Belajar dasar HTML Belajar dasar PHP Berita Berita Nasional Berita Umum bijak Binatang Aneh Blogger cara Cerita Cinta Cerita Lucu cinta design Dewasa Download Thema drama Dunia Dunia Malam Dunia Seks ekonomi Ekstrim Facebook Fashion Film Fun Funny gadget Games Gokil Gudang Tips Hacker Happy History health Hentai hewan hiburan Historiografi hobi Hot HP hukum hum Humor Ilmu Komputer ilmu pengetahuan sosial Image internasional internet Islami jakarta Jokowi - Ahok K Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009 Kata Bijak kata mutiara Kata-Kata kecantikan KEJADIAN YANG ANEH kesehatan Kisah Nyata korea kuliner lifestyle Love lowongan kerja Magelang Makalah Makanan Manajemen Pendidikan Misteri mobil Multimedia teknik museologi Music News olahraga otomotif Pasangan Aneh PeeR Dari Sahabat Pelajaran Pelajaran Bahasa Indonesia pelajaran biologi pelajaran ekonomi pelajaran fisika pelajaran geografi pelajaran kimia Pelajaran Olahraga Pelajaran Sejarah pelajaran seni Pelajaran seni musik peliharaan pendidikan Pendidikan Kewarganegaraan Perencanaan Pembelajaran Sejarah Peristiwa Penting Perspektif Global Politik ponsel promo properti puisi rambut Religi Renungan resep romantis rumah Sains Science Sejarah Sejarah Asia Timur sejarah indonesia masa islam sejarah Indonesia masa kolonial sejarah pergerakan nasional sejarah wanita Selebritis Seni Sepak Bola sinopsis Software Sofware Tahukah Kamu ? Tanaman teknologi tips trends TV Twitter Umum unik Video wallpaper wanita wisata Wordpress Zodiak
Diberdayakan oleh Blogger.
UNTUK INFO DAN PEMASANGAN Hubungi : YULIADI Telepon : 061-7646 9682 Handphone : 0822 7200 7787


- Copyright © Cara Registrasi Indihome Murah di Medan -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -