Tampilkan postingan dengan label Renungan. Tampilkan semua postingan

Kisah Hikmah, Jeruk Busuk Terasa Manis [yang mau ngerti pengorbanan orang miskin]

Kisah Hikmah, Jeruk Busuk Terasa Manis [yang mau ngerti pengorbanan orang miskin] - Suatu hari, ketika saya sedang menjenguk salah satu saudara yang tengah dirawat di rumah sakit, terdengar suara makian keras dari pasien sebelah, “Bawa jeruk kok busuk, mau ngeracunin saya? biar saya cepat mati?”

Suara marah itu berasal dari lelaki tua yang kedatangan salah satu keluarganya dengan membawa jeruk. Boleh jadi benar, bahwa beberapa jeruk dalam jinjingan itu busuk atau masam. Meski tidak semua jeruk yang dibawanya itu busuk dan sangat kebetulan yang terambil pertama oleh si pasien yang busuk. Dan tanpa bertanya lagi, marahlah ia kepada si pembawa jeruk.

Sebenarnya, boleh dibilang wajar jika seorang pasien marah lantaran kondisinya labil dan kesehatannya terganggu. Ketika ia marah karena jeruk yang dibawa salah satu keluarganya itu busuk, mungkin itu hanya pemicu dari segunung emosi yang terpendam selama berhari-hari di rumah sakit. Penat, bosan, jenuh, mual, pusing, panas, dan berbagai perasaan yang menderanya selama berhari-hari, belum lagi ditambah dengan bisingnya rumah sakit, perawat yang kadang tak ramah, keluarga yang mulai uring-uringan karena kepala keluarganya sekian hari tak bekerja, semuanya membuat dadanya bergemuruh. Lalu datanglah salah satu saudaranya dengan setangkai ketulusan berjinjing jeruk. Namun karena jeruk yang dibawanya itu tak bagus, marahlah ia.

Quote:Wajar. Sekali lagi wajar. Tetapi tidak dengan peristiwa lain yang hampir mirip terjadi di acara keluarga besar belum lama ini. Seorang keluarga yang tengah diberi ujian Allah menjalani kehidupannya dalam ekonomi menengah ke bawah, berupaya untuk tetap berpartisipasi dalam acara keluarga besar tersebut. Tiba-tiba, “Kalau nggak mampu beli jeruk yang bagus, mending nggak usah beli. Jeruk asam gini siapa yang mau makan?” suara itu terdengar di tengah-tengah keluarga dan membuat malu keluarga yang baru datang itu.

Pupuslah senyum keluarga itu, rusaklah acara kangen-kangenan keluarga oleh kalimat tersebut. Si empunya suara mungkin hanya melihat dari jeruk masam itu, tapi ia tak mampu melihat apa yang sudah dilakukan satu keluarga itu untuk bisa membawa sekantong jeruk yang boleh jadi harganya tak seberapa.

Harga sekantong jeruk mungkin tak lebih dari sepuluh ribu rupiah. Tapi tahukah seberapa besar pengorbanan yang dilakukan satu keluarga itu untuk membelinya? Rumahnya sangat jauh dari rumah tempat acara keluarga, dan sedikitnya tiga kali tukar angkutan umum. Sepuluh ribu itu seharusnya bisa untuk makan satu hari satu keluarga. Boleh jadi mereka akan menggadaikan satu hari mereka tanpa lauk pauk di rumah. Atau jangan-jangan pagi hari sebelum berangkat, tak satu pun dari anggota keluarga itu sempat menyantap sarapan karena uangnya dipakai untuk membeli jeruk. Yang lebih parah, mungkin juga mereka rela berjalan kaki dari jarak yang sangat jauh dan memilih tak menumpang satu dari tiga angkutan umum yang seharusnya. “Ongkos bisnya kita belikan jeruk saja ya, buat bawaan. Nggak enak kalau nggak bawa apa-apa,” kata si Ayah kepada keluarganya.

Quote:Kalimat sang Ayah itu, hanya bisa dijawab dengan tegukan ludah kering si kecil yang sudah tak sanggup menahan lelah dan panas berjalan beberapa ratus meter. Tak tega, Ayah yang bijak itu pun menggendong gadis kecil yang hampir pingsan itu. Ia tetap memaksakan hati untuk tega demi bisa membeli harga dari di depan keluarga besarnya walau hanya dengan sekantong jeruk. Menahan tangisnya saat mendengar lenguhan nafas seluruh anggota keluarganya sambil berkali-kali membungkuk, jongkok, atau bahkan singgah sesaat untuk mengumpulkan tenaga. Itu dilakukannya demi mendapatkan sambutan hangat keluarga besar karena menjinjing sesuatu.

Setibanya di tempat acara, sebuah rumah besar milik salah satu keluarga jauh yang sukses, menebar senyum di depan seluruh keluarga yang sudah hadir sambil bangga bisa membawa sejinjing jeruk, lupa sudah lelah satu setengah jam berjalan kaki, tak ingat lagi terik yang memanggang tenggorokan, bertukar dengan sejumput rindu berjumpa keluarga. Namun, terasa sakit telinga, layaknya dibakar dua matahari siang. Lebih panas dari sengatan yang belum lama memanggang kulit, ketika kalimat itu terdengar, “Jeruk asam begini kok dibawa…”

Duh. Jika semua tahu pengorbanan yang dilakukan satu keluarga itu untuk bisa menjinjing sekantong jeruk tadi, pastilah semua jeruk asam itu akan terasa manis. Jauh lebih manis dari buah apa pun yang dibawa keluarga lain yang tak punya masalah keuangan. Yang bisa datang dengan kendaraan pribadi atau naik taksi dengan ongkos yang cukup untuk membeli sepeti jeruk manis dan segar.

Mampukah kita melihat sedalam itu? Sungguh, manisnya akan terasa lebih lama, meski jeruknya sudah dimakan berhari-hari yang lalu.

[ sumber ]

Selasa, 30 Juli 2013
Posted by Marketing IndiHome

Jangan Jadikan Aku Istrimu!!! ( Curhatan Wanita Untuk Pria )


Jangan jadikan aku istrimu….
Jika nanti dengan alasan bosan, kamu berpaling pada perempuan lain. Kamu harus tau meski bosan mendengar suara dengkuranmu, melihatmu begitu pulas, wajah mantan pacarku yang terlihat begitu sempurnanya pun takkan mengalihkan pandanganku dari wajah lelahmu setelah bekerja seharian.

Jangan jadikan aku istrimu….
Jika nanti kamu enggan bangun hanya untuk mengganti popok anakmu ketika ia terbangun tengah malam, sedang selama 9 bulan aku harus membawanya di perutku, membuat badanku pegal dan tak bisa tidur sesukaku.

Jangan jadikan aku istrimu….
Jika nanti kita tak bisa berbagi baik suka maupun sedih, dan kamu lebih memilih teman perempuanmu untuk bercerita. Kamu harus tau meskipun begitu banyak teman yang mau menampung curahan hatiku, padamu aku hanya ingin berbagi.

Jangan jadikan aku istrimu….
Jika nanti dengan alasan sudah tidak cocok, kamu memutuskan untuk menceraikan diriku. Kamu tau betul kita memang berbeda, dan bukan persamaan yang menyatukan kita, tapi komitmen kita untuk hidup bersama.

Jangan jadikan aku istrimu….
Jika nanti kamu memilih tamparan dan kata-kata kasar untuk memperingatkan kesalahanku. Sedang aku tidak tuli dan masih bisa mendengar kata-katamu yang lembut tapi berwibawa.

Jangan pilih aku sebagai istrimu….
Jika nanti setelah seharian bekerja kamu tidak segera pulang, dan memilih bertemu dengan teman-temanmu. Sedang seharian aku sudah begitu lelah mencuci, dengan setrikaan yang menumpuk. Dan aku bahkan tidak sempat menyisir rambutku. Dan rumah bukan hanya kewajibanku, karena kamu menikahiku bukan untuk menjadi pembantu tapi menjadi pendamping hidupmu. Dan jika boleh memilih, aku akan lebih memilih mencari uang dan kamu di rumah saja sehingga kamu tau bagaimana rasanya.

Jangan pilih aku sebagai istrimu….
Jika nanti kamu lebih sering berkutat dengan pekerjaanmu, bahkan di hari minggu daripada meluangkan waktu bersama keluarga. Aku memilihmu bukan karena aku tau aku akan hidup nyaman dengan segala fasilitas yang bisa kamu persembahkan untukku.
Harta tidak pernah lebih penting dari kebersamaan kita membangun keluarga karena kita tidak hidup hari ini saja.

Jangan pilih aku sebagai istrimu….
Jika nanti kamu malu membawaku ke pesta pernikahan teman-temanmu dan malu memperkenalkan aku sebagai istrimu. Meski aku bangga karena kamu memilihku, tapi takkan ku biarkan kata-kata mu menyakiti bagiku. Pasangan bukan sebuah trofi apalagi pajangan. Bukan hanya seseorang yang sedap dipandang mata. Tapi menyejukkan bathin ketika dunia tak lagi menyapa. Rupa adalah anugerah yang akan pudar terkikis waktu, pada saat itu kamu akan tau kalau pikiran dangkal telah menjerumuskanmu.

Jangan pilih aku sebagai istrimu….
Jika nanti kamu berpikir akan mencari pengganti ketika tubuhku tak lagi selangsing sekarang. Kamu tentunya tau kalau kamu juga ikut andil besar dengan melarnya tubuhku. Karena aku tidak punya waktu untuk diriku sendiri, sedang kamu selalu menyempatkan diri ketika teman-temanmu mengajakmu berpetualang.

Jangan jadikan aku istrimu….
Jika saat ini kamu masih ingin bersenang-senang dengan teman-teman mu dan beranggapan aku akan melarangmu bertemu mereka setelah kita menikah.
Kamu tidak tau aku pun masih ingin menghabiskan waktu bersama dengan teman-teman ku untuk sekedar ngobrol ataupun creambath di salon dan tidak ingin apa yang disebut dengan “kewajiban” membuatku terisolasi dari pergaulan. Aku semakin disibukkan dengan urusan rumahtangga.
Menikah bukan untuk menghapuskan identitas kita sebagai individu, tapi kita tau kita harus menghormati hak masing-masing tanpa melupakan kewajiban.

Jangan jadikan aku istrimu….
Jika saat ini kamu masih ingin meraih impian mimpi muda, aku hanya akan menjadi penghalang untuk langkahmu itu. Meski menikah dengan mu adalah impian ku, aku tidak akan keberatan menunda itu demi cita-cita mu karena aku juga punya cita-cita dan aku tau bagaimana rasanya jika aku berhasil meraihnya.

Jangan jadikan aku istrimu….
Jika pada saat ini kamu sungkan pada orang tuaku, dan merasa tidak nyaman karena waktu akan semakin menunjukkan kekuasaannya. Bagiku hidup lebih-lebih dari angka yang kita sebut umur, aku tidak ingin menikah karena kewajiban atau untuk menyenangkan keluargaku. Menikah denganmu adalah salah satu keputusan terbesar dalam hidupku yang tidak ingin ku sesali hanya karena terburu-buru.

Jangan jadikan aku istrimu….
Jika sampai saat ini kamu masih berpikir nbahwa mancuci adalah pekerjaan perempuan. Aku takkan keberatan membetulkan genteng rumah dan berubahh menjadi satpam untuk melindungi anak-anak dan hartamu ketika kamu ke luar kota.

Jangan jadikan aku istrimu….
Jika saat ini masih ada perempuan yang menarik hatimu, dan rasa penasaran yang membuatmu enggan mengenalkanku pada mereka.
Kamu harus tau meski cintamu sudah aku perjuangkan, aku takkan ragu untuk meninggalkanmu.

Jangan jadikan aku istrimu….
Jika kamu masih berpikir kamu lah cinta pertamaku, sedang setiap hari aku masih harus mendengar nama-nama mantanmu dan dengan sekuat tenaga menghilangkan rasa cemburu yang mungkin tidak beralasan tapi kamu harus yakin, kamulah cinta terakhir dan satu-satunya cinta yang ingin aku jalani sampai akhir hayatku.

Jangan jadikan aku istrimu….
Jika kamu pikir bisa menduakan cinta, kamu mungkin tak tau seberapa besar aku mengagungkan sebuah cinta tapi aku juga takkan menyakiti diriku sendiri jika cinta yang kupilih menghianatiku.

Jika kamu berpikir aku mencari kesempurnaan. Jangan pernah berpikir menjadikanku sebagai istrimu jika kamu belum tau satupun alasan kenapa aku harus menerimamu sebagai suamiku.

[ sumber ]
Rabu, 24 Juli 2013
Posted by Marketing IndiHome
Tag :

Anda Tidak Akan Jadi Pemalas Lagi Jika Melihat Ini


Anda Tidak Akan Jadi Pemalas Lagi Jika Melihat Ini - Keterbatasan fisik tidak menghalangi siapapun untuk beraktivitas atau bekerja, tidak ada hal yang tidak bisa kita lakukan di dunia ini, jika bersungguh-sungguh.

Itulah penggalan kalimat motivasi yang sering kita dengar, namun penggalan kalimat itupun tak mampu membuang rasa malas dalam diri kita. Sebaiknya anda melihat lingkungan sekitar mungkin di sekitar anda banyak orang-orang yang berjuang melawan rasa malas, walau dengan keterbatasan fisik.

Ini merupakan cambuk bagi anda yang mempunyai kelebihan atas jiwa dan raga. Kenormalan tersebut nampaknya belum banyak kita gunakan secara maksimal untuk menghasilkan sesuatu yang mungkin dapat dibanggakan.

Cobalah lihat bapak ini, dengan keterbatasan fisik ia bahkan mampu bekerja dengan baik dan bersaing dengan manusia normal lainnya. Sekali lagi ini cambukan atas kenormalan kita.

[ sumber ]
Sabtu, 13 Juli 2013
Posted by Marketing IndiHome
Tag :

Cerita Inspiratif, Perjuangan Seorang Anak Untuk Menuntut Ilmu


Cerita Inspiratif, Perjuangan Seorang Anak Untuk Menuntut Ilmu - Anak perempuan berusia delapan tahun, Sylvia dari sebuah desa di Tanzania bertekad kuat untuk mendapatkan pendidikan dan setiap hari harus berjalan kaki setengah jam dengan melalui rintangan yang berbahaya untuk sampai ke sekolah.

Ia berasal dari keluarga miskin yang membeli sepasang sepatu saja tidak mampu. Tetapi dia masih beruntung dibandingkan 29 juta anak lain yang putus sekolah di Afrika.

Ibu Sylvia menikah lagi saat ia masih muda setelah ayahnya meninggal dunia. Keluarganya tinggal di tengah lahan pertanian, lebih 300km dari kota utama, Dar el Salaam.

Data PBB menunjukkan kenaikan jumlah anak perempuan yang sekolah dari 54% menjadi 74% antara 1999-2008, tetapi 16 juta anak masih putus sekolah. Pendidikan gratis mulai berlaku di Tanzania tahun 2001.

Ayah tirinya mungkin menganggap pengeluaran sekolah Sylvia untuk membeli buku dan seragam sebagai beban tetapi Sylvia merasa bahwa ini akan memberikan dampak positif untuk jangka panjang bagi keluarganya.

Ia mengatakan bahwa cita-citanya adalah menjadi seorang guru.


Jarak sekolah Sylvia dari rumahnya adalah 7km. Saat menuju jalan raya hanya dengan sepasang sandal jepit Sylvia harus melintasi semak belukar yang menggores dan melukai kakinya. Selain itu dia harus menemukan rute yang aman dari ular dan bahaya lainnya.


Di tengah hawa panas yang kering Sylvia melanjutkan perjalanan di jalan berdebu yang dilalui kendaraan-kendaraan berat. Sementara saat musim hujan jalan itu hampir tidak mungkin dilalui karena berlumpur, ia bahkan sesekali harus melalui genangan air yang cukup dalam karena kurangnya saluran pembuangan.


Jika ia ingin menghindari lalu lintas yang berbahaya di jalan raya, ia harus berjalan di sepanjang rel kereta api yang tentu saja berbahaya. Ancaman lain adalah penculikan yang dilakukan dengan cara menawarkan tumpangan kepada anak-anak sekolah.


Ibunya selalu menyarankan untuk mengambil jalan lain di dekat jalan raya. Tetapi semakin ia dewasa daerah ini menjadi lebih berbahaya karena remaja perempuan bisa menjadi sasaran perkosaan. Jalur ini dilalui oleh beberapa tahanan dari penjara terbesar di daerah itu yang harus bekerja di ladang dekat sekolah Sylvia tiga bulan sebelum dibebaskan.


"Meskipun saya tidak menikmati perjalanan ke sekolah dan kadang-kadang saya merasa takut, saya akan melakukan apa pun untuk mendapatkan pendidikan yang bagus," ujarnya kepada Plan International, lembaga swadaya masyarakat yang memberikan bantuan untuk sekolahnya.

[ sumber ]
Jumat, 12 Juli 2013
Posted by Marketing IndiHome
Tag :

Kisah Seorang Anak Di Aborsi Dalam Rahim Ibunya

Kisah Seorang Anak Di Aborsi Dalam Rahim Ibunya

Bulan 1 : Bu, panjangku itu cuma 2 cm, tapi aku udah punya badan bu... Aku sayang ibu, bunyi detak jantung ibu itu jadi musik terindah yang menemaniku di sini.

Bulan 2 : Bu, aku udah bisa ngisep jari imutku lho, di sini hangat bu, nanti kalau aku sudah keluar ibu janji ya mau main sama aku.

Bulan 3 : Bu, meskipun AKU belum tau jenis kelaminku, tapi apapun aku, aku harap ibu dan ayah bahagia kelak ketika aku keluar. Jangan nangis ya bu, kalau ibu nangis di sini aku juga ikut nangis.

Bulan 4 : Bu, rambutku sudah mulai tumbuh lho, ini jadi mainan baruku, aku bisa menggerakan kepalaku putar kiri putar kanan.

Bulan 5 : Bu, Ibu tadi ke dokter ya, dokter bilang apa? Apa itu aborsi Bu? Ku nggak diapa-apain kan Bu?

Bulan 6 : Bu datang ke dokter itu lagi ya? Bu, tolong kasih tau dokter itu, aku di sini baik-baik aja! Tapi kok dokter itu mulai memasukan benda tajam? Benda tajam itu mulai memotong rambutku bu, tolong. Aku takut. Benda tajam itu mulai memotong kakiku, sakiit Bu. Tapi meskipun aku tidak punya kaki, aku masih punya tangan yang bisa memeluk Ibu..., bu, benda itu sekarang mulai memotong tanganku, IBU tolong aku. Aku janji nggak akan nakal BU. Tapi, meskipun aku tidak punya tangan dan kaki, aku msh punya mata dan telinga untuk melihat senyum Ibu, mendengar suara Ibu, tapi... Benda itu sekarang sudah mulai memotong leherku, Ibu... Ampun bu... Beri aku kesempatan hidup, aku sayang Ibu, aku pengen meluk Ibu.

Bulan 7 : Bu, aku di sini baik-baik aja, aku sudah disamping orang orang soleh di surga, Allah mengembalikan semua organ tubuhku yang dipotong benda tajam itu, Allah memeluku, memegang tanganku, menggendongku dengan lembut dan Allah membisikan tentang apa itu aborsi.

Kenapa IBU tega melakukan itu? Kenapa IBU nggak mau main sama aku? Apa salah aku bu? Ibu taubat yah, biar Allah mau antar Ibu ke sini, nanti kita main bareng-bareng di sini, dan jangan lupa, ajak Ayah juga ya bu.

[ sumber ]
Selasa, 02 Juli 2013
Posted by Marketing IndiHome

Wanita Adalah Makhluk Yang Sempurna, Cuma Satu Yang Kurang Darinya

Ketika Tuhan menciptakan wanita, malaikat datang dan bertanya,

"Mengapa begitu lama menciptakan wanita, Tuhan?"
Tuhan menjawab,
"Sudahkah engkau melihat setiap detail yang saya ciptakan untuk wanita?" Lihatlah dua tangannya mampu menjaga banyak anak pada saat bersamaan, punya pelukan yang dapat menyembuhkan sakit hati dan keterpurukan, dan semua itu hanya dengan dua tangan".

Malaikat menjawab dan takjub,
"Hanya dengan dua tangan? tidak mungkin!
Tuhan menjawab,
"Tidakkah kau tahu, dia juga mampu menyembuhkan dirinya sendiri dan bisa bekerja 18 jam sehari".

Malaikat mendekat dan mengamati wanita tersebut dan bertanya,
"Tuhan, kenapa wanita terlihat begitu lelah dan rapuh seolah-olah terlalu banyak beban baginya?"
Tuhan menjawab,
"Itu tidak seperti yang kau bayangkan, itu adalah air mata."
"Untuk apa?", tanya malaikat.


Tuhan melanjutkan,
"Air mata adalah salah satu cara dia mengekspresikan kegembiraan, kegalauan, cinta, kesepian, penderitaan, dan kebanggaan, serta wanita ini mempunyai kekuatan mempesona laki-laki, ini hanya beberapa kemampuan yang dimiliki wanita. Dia dapat mengatasi beban lebih dari laki-laki, dia mampu menyimpan kebahagiaan dan pendapatnya sendiri, dia mampu tersenyum saat hatinya menjerit, mampu menyanyi saat menangis, menangis saat terharu, bahkan tertawa saat ketakutan. Dia berkorban demi orang yang dicintainya, dia mampu berdiri melawan ketidakadilan, dia menangis saat melihat anaknya adalah pemenang, dia girang dan bersorak saat kawannya tertawa bahagia, dia begitu bahagia mendengar suara kelahiran. Dia begitu bersedih mendengar berita kesakitan dan kematian, tapi dia mampu mengatasinya. Dia tahu bahwa sebuah ciuman dan pelukan dapat menyembuhkan luka."

"Cintanya tanpa syarat. Hanya ada satu yang kurang dari wanita, Dia sering lupa betapa berharganya dia .."


[ sumber ]
Sabtu, 29 Juni 2013
Posted by Marketing IndiHome
Tag :

Ajaibnya Tangan Seorang Ibu

 

Ajaibnya Tangan Seorang Ibu - Ketika kita lapar, tangan ibu yang menyuapi. Ketika kita haus, tangan ibu yang memberi minuman. Ketika kita menangis, tangan ibu yang mengusap air mata. Ketika kita gembira, tangan ibu yang menadah syukur, memeluk kita erat dengan deraian air mata bahagia.

Ketika kita mandi, tangan ibu yang meratakan air ke seluruh badan, membersihkan segala kotoran. Ketika kita dilanda masalah, tangan ibu yang membelai duka sambil berkata, "Sabar nak, sabar ya sayang."

NAMUN,,,

Ketika ibu sudah tua dan kelaparan, tiada tangan dari anak yang menyuapi. Dengam tangan yang gemetar, ibu menyuapkan sendiri makanan ke mulutnya dengan linangan air mata. Ketika ibu sakit, dimana tangan anak yang ibu harapkan dapat merawat ibu yang sedang sakit?

Ketika nyawa ibu terpisah dari jasad. Ketika jenazah ibu hendak dimandikan, dimana tangan ana yang ibu harapkan untuk menyirami jenazah ibu untuk terakhir kali.

Tangan ibu, tangan ajaib. Sentuhan ibu, sentuhan kasih. Dapat membawa ke Surga Firdaus.

Ciumlah tangan ibu, sebelum ibu pergi bertemu Illahi dan takkan kembali lagi..

[ sumber ]
Senin, 24 Juni 2013
Posted by Marketing IndiHome
Tag :

Pilih Sukses, Kaya Atau Cinta?

 

Pilih Sukses, Kaya Atau Cinta? - Sobat lucgen, jika admin tanya kepada sobat lucgen, diantara Sukses, Kaya dan Cinta manakah yang akan sobat mover pilih salah satunya? Sebelum sobat mover menjawab pertanyaan tersebut, admin punya kisah inspirasi yang cukup menarik untuk sobat mover. Mari simak dengan seksama kisah inspirasi berikut ini.

Suatu ketika, seorang wanita keluar dari rumahnya dan mendapati di halaman depan ada tiga kakek berjenggot putih dan panjang. Kemudian si wanita itu berkata kepada tiga kakek tersebut, “Saya kira saya tidak kenal kalian, tapi kalian pasti lapar. Silahkan masuk untuk makan.”

Apakah suamimu ada di rumah?” tanya salah satu dari tiga kakek tadi. “Tidak, ia sedang keluar bekerja.” jawab si wanita. “Kalau demikian, kami tidak bisa masuk.” kata tiga kakek tadi.

Menjelang sore, sang suami pulang dari pekerjaannya, dan melihat tiga kakek berada di halaman rumahnya. Setelah masuk ke rumah, sang suami menemui istrinya dan bertanya, “Siapa tiga kakek di halaman kita itu?” si istri pun menceritakan apa yang terjadi. “Beritahu mereka, aku sudah pulang, dan mereka dipersilahkan masuk,” kata suaminya.

Wanita itu pun keluar untuk mengundang mereka. “Suami saya sudah pulang, dan kalian dipersilahkan masuk,” kata wanita itu.

“Kami tidak masuk rumah bersama-sama,” kata tiga kakek itu. “Mengapa demikian?” tanya si wanita. Lalu salah satu dari tiga kakek itu berkata, “Nama dia KAYA,” sambil menunjuk salah seorang temannya, lalu ia menunjuk temannya yang lain dan berkata “Nama dia SUKSES dan aku sendiri bernama CINTA. Nah, sekarang bicarakan dengan suamimu, siapa diantara kami yang akan kalian undang ke dalam rumah kalian.”

Wanita itu lalu masuk rumah dan menceritakan kepada suaminya pembicaraan mereka. Suaminya merasa heran, “Wow… alangkah anehnya. Kalau begitu, mari kita undang KAYA. Biarkan dia masuk dan mengisi rumah kita dengan kekayaan.”

Tapi istrinya tidak setuju. “Sayang.. mengapa tidak kita undang saja SUKSES?” kata istrinya. Anak mereka yang sejak tadi mendengarkan sambil bermain di sudut rumah mengusulkan, “Apakah tidak lebih baik kita undang CINTA? Rumah kita nanti akan dipenuhi oleh cinta.”
“Benar!! kita ikuti saran anak kita saja,” kata sang suami kepada istrinya. “Panggillah CINTA untuk menjadi tamu kita.” Sang istri lalu keluar dan bertanya, “Siapa diantara kalian yang bernama CINTA? Masuklah dan jadilah tamu kami!”

CINTA bangun dan berjalan menuju rumah, kedua kakek yang lain lalu bangkit dan mengikuti CINTA. Merasa heran, wanita itu bertanya kepada KAYA dan SUKSES, “Aku hanya mengundang CINTA, mengapa kalian berdua ikut masuk?”

Mereka berkata, “Kalau kamu mengundang KAYA atau SUKSES, maka dua orang dari kami akan tetap tinggal di luar. Tetapi karena kamu mengundang CINTA, kemanapun ia pergi, kami berdua selalu mengikutinya.”

Nah sobat mover apakah kalian sudah punya jawaban dari pertanyaan admin diatas? Apapun jawaban kalian sobat mover akan memberikan sedikit kata motivasi untuk sobat mover. KAYA bisa mendatangkan SUKSES untuk sobat mover, namun belum tentu CINTA bisa datang dalam kehidupan sobat mover. SUKSES bisa mendatangkan KAYA, namun belum tentu CINTA juga akan datang dalam kehidupan sobat mover. Namun jika sobat mover memilih CINTA, maka SUKSES dan KAYA juga akan mengikuti kehidupan sobat mover.

Sesungguhnya kekuatan cinta memang sangat luar biasa. Namun CINTA tak hanya bisa kita tunjukkan kepada kekasih, orang tua atau teman, namun juga kepada berbagai hal yang ada di dunia ini. Tanah, air, udara, tumbuhan dan binatang juga harus kita cintai. Semoga saja sobat mover dapatkan sebuah motivasi kerja dari kisah bijak diatas, dan jadikanlah kisah inspirasi diatas sebagai bahan renungan malam untuk sobat mover.

[ sumber ]
Sabtu, 15 Juni 2013
Posted by Marketing IndiHome
Tag :

Renungan, "Papa Kembalikan Tangan Ita."


Renungan, "Papa Kembalikan Tangan Ita." - Sepasang suami isteri seperti pasangan lain di kota-kota besar meninggalkan anak-anak untuk diasuh pembantu rumah ketika mereka bekerja. Anak tunggal pasangan ini, perempuan berusia tiga setengah tahun. Sendirian di rumah, dia sering dibiarkan pembantunya yang sibuk bekerja.

Dia bermain diluar rumah. Dia bermain ayunan, berayun-ayun di atas ayunan yang dibeli papanya, ataupun memetik bunga matahari, bunga kertas dan lain-lain di halaman rumahnya.

Suatu hari dia melihat sebatang paku karat. Dia pun mencoret semen tempat mobil ayahnya diparkirkan tetapi karena lantainya terbuat dari marmer, coretan tidak kelihatan. Sahabat anehdidunia.blogspot, dicobanya pada mobil baru ayahnya. Ya… karena mobil itu bewarna gelap, coretannya tampak jelas. Apa lagi kanak-kanak ini pun membuat coretan sesuai dengan kreativitasnya.

Hari itu bapak dan ibunya mengendarai motor ke tempat kerja karena ada perayaan Thaipusam sehingga jalanan macet. Setelah penuh coretan yg sebelah kanan dia beralih ke sebelah kiri mobil. Dibuatnya gambar ibu dan ayahnya, gambarnya sendiri, lukisan ayam, kucing dan lain sebagainya mengikut imaginasinya. Kejadian itu berlangsung tanpa disadari si pembantu rumah.

Pulang petang itu, terkejutlah ayah ibunya melihat mobil yang baru setahun dibeli dengan angsuran. Si bapak yang belum lagi masuk ke rumah ini pun terus menjerit, “Kerjaan siapa ini?” Pembantu rumah yang tersentak dengan jeritan itu berlari keluar. Dia juga beristighfar. Mukanya merah padam ketakutan lebih2 melihat wajah bengis tuannya.

Sekali lagi diajukan pertanyaan keras kepadanya, dia terus mengatakan ‘Tak tahu… !” “Kamu dirumah sepanjang hari, apa saja yg kau lakukan?” hardik si isteri lagi.Si anak yang mendengar suara ayahnya, tiba-tiba berlari keluar dari kamarnya.

Dengan penuh manja dia berkata “Ita yg membuat itu papa…. cantik kan!” katanya sambil memeluk papanya ingin bermanja seperti biasa. Si ayah yang hilang kesabaran mengambil sebatang ranting kecil dari pohon bunga raya di depannya, terus dipukulkannya berkali2 ke telapak tangan anaknya.

Si anak yang tak mengerti apa-apa terlolong-lolong kesakitan sekaligus ketakutan. Puas memukul telapak tangan, si ayah memukul pula belakang tangan anaknya. Si ibu cuma mendiamkan saja, seolah merestui dan merasa puas dengan hukuman yang dikenakan. Pembantu rumah terbengong, tdk tahu hrs berbuat apa?. Si bapak cukup rakus memukul-mukul tangan kanan dan kemudian tangan kiri anaknya.

Setelah si bapak masuk ke rumah dituruti si ibu, pembantu rumah menggendong anak kecil itu, membawanya ke kamar. Dilihatnya telapak tangan dan belakang tangan si anak kecil luka2 dan berdarah. Pembantu rumah memandikan anak kecil itu.

Sambil menyiram air sambil dia ikut menangis. Anak kecil itu juga terjerit-jerit menahan kepedihan saat luka2nya itu terkena air. Si pembantu rumah kemudian menidurkan anak kecil itu. Si bapak sengaja membiarkan anak itu tidur bersama pembantu rumah.

Keesokkan harinya, kedua-dua belah tangan si anak bengkak. Pembantu rumah mengadu. “Oleskan obat saja!” jawab tuannya, bapak si anak. Pulang dari kerja, dia tidak memperhatikan anak kecil itu yang menghabiskan waktu di kamar pembantu.

Si bapak konon mau mengajar anaknya. Tiga hari berlalu, si ayah tidak pernah menjenguk anaknya sementara si ibu juga begitu tetapi setiap hari bertanya kepada pembantu rumah. “Ita demam…
” jawap pembantunya ringkas.”Kasih minum panadol ,” jawab si ibu.

Sebelum si ibu masuk kamar tidur dia menjenguk kamar pembantunya. Sahabat anehdidunia.blogspot, Saat dilihat anaknya Ita dalam pelukan pembantu rumah, dia menutup lg pintu kamar pembantunya. Masuk hari keempat, pembantu rumah memberitahukan tuannya bahwa suhu badan Ita terlalu panas. “Sore nanti kita bawa ke klinik. Pukul 5.00 siap” kata majikannya itu.

Sampai saatnya si anak yang sudah lemah dibawa ke klinik. Dokter mengarahkan ia dirujuk ke hospital karena keadaannya serius. Setelah seminggu di rawat inap doktor memanggil bapak dan ibu anak itu.

“Tidak ada pilihan..” katanya yang mengusulkan agar kedua tangan anak itu dipotong karena gangren yang terjadi sudah terlalu parah. “Ia sudah bernanah, demi menyelamatkan nyawanya kedua tangannya perlu dipotong dari siku ke bawah” kata doktor.

Si bapak dan ibu bagaikan terkena halilintar mendengar kata-kata itu. Terasa dunia berhenti berputar, tapi apa yg dapat dikatakan. Si ibu meraung merangkul si anak. Dengan berat hati dan lelehan air mata isterinya, si bapak terketar-ketar menandatangani surat persetujuan pembedahan.

Keluar dari bilik pembedahan, selepas obat bius yang suntikkan habis, si anak menangis kesakitan. Dia juga heran2 melihat kedua tangannya berbalut kasa putih. Ditatapnya muka ayah dan ibunya. Kemudian ke wajah pembantu rumah. Dia mengerutkan dahi melihat mereka semua menangis. Dalam siksaan menahan sakit, si anak bersuara dalam linangan air mata.

“Papa.. Mama… Ita tidak akan melakukannya lagi. Ita tak mau dipukul papa. Ita tak mau jahat. Ita sayang papa.. sayang mama.” katanya berulang kali membuatkan si ibu gagal menahan rasa sedihnya.

“Ita juga sayang Kak Narti..” katanya memandang wajah pembantu rumah, sekaligus membuatkan gadis dari Surabaya itu meraung histeris.

“Papa.. kembalikan tangan Ita. Untuk apa ambil.. Ita janji tdk akan mengulanginya lagi! Bagaimana caranya Ita mau makan nanti? Bagaimana Ita mau bermain nanti? Ita janji tdk akan mencoret2 mobil lagi,” katanya berulang-ulang.

Serasa copot jantung si ibu mendengar kata-kata anaknya. Meraung2 dia sekuat hati namun takdir yang sudah terjadi, tiada manusia dapat menahannya.

[ sumber ]
Posted by Marketing IndiHome
Tag :

Kisah Si Tajir Dan Tukang Becak


Kisah Si Tajir Dan Tukang Becak – Sobat lucgen, kali ini admin punya sebuah kisah inspirasi yang sangat menarik dan bisa dijadikan sebagai contoh teladan dalam keseharian kita. Kisah inspirasi ini mengangkat sebuah cerita motivasi tentang si tajir dan seorang tukang becak.

Pada suatu hari Si tajir yang shalih dan berprofesi sebagai pengusaha sukses sedang menginap di sebuah hotel mewah berbintang lima disemarang. Usai melakukan qiyamul-lail yang sudah menjadi rutinitasnya, ia bergegas ke luar hotel untuk mencari masjid terdekat untuk shalat Shubuh berjamaah. Waktu saat itu menunjukkan bahwa waktu adzan Shubuh kira-kira setengah jam ke depan. Sehingga Ia ingin jalan-jalan sebentar sebelum sholat shubuh.

Begitu Ia keluar dari lobby hotel, Si Tajir pun meminta kepada tukang becak yang bernama Ibnu untuk mengantar keliling Semarang. Kira-kira belasan menit sudah Ibnu mengayuhkan pedal becak, sayup-sayup terdengar suara tarhim yang mengisyaratkan waktu shubuh akan tiba.

Sejurus itu Ibnu berkata santun kepada penumpangnya, ”Mohon maaf ya pak, boleh tidak bapak saya pindahkan ke becak lain??” Si Tajir membalas, “Memangnya bapak mau kemana?” “Mohon maaf pak, saya mau pergi ke masjid!” jawab Ibnu.

Terus terang Si tajir yang salih itu pun kagum atas jawaban Ibnu sang tukang becak, namun ia ingin mencari alasan mengapa Ibnu sedemikian hebat kemauannya hingga ingin pergi ke masjid. “Kenapa harus pergi ke masjid pak Ibnu?” tanyanya. Ibnu dengan polos menjawab, ”Saya sudah lama bertekad untuk mengumandangkan adzan di masjid agar orang-orang bangun dan melaksanakan shalat Shubuh. Sayang khan Pak kalau kita tidak shalat Shubuh” jelas Ibnu singkat.

Jawaban ini semakin membuatnya bertambah kagum. Namun Ia belum begitu puas sehingga ia melontarkan pertanyaan yang menggoyah keimanan Ibnu. “Pak Ibnu, bagaimana kalau pak Ibnu tidak usah ke masjid tapi pak Ibnu temani saya saha keliling-keliling kota dan saya akan membayar Rp 700 ribu sebagai imbalannya!” Dengan santun Ibnu menolak tawaran itu, dengan mengatakan bahwashalat sunnah Fajar itu lebih mahal daripada dunia beserta isinya!”

Ia terkejut dan begitu takjub atas ketaatan Ibnu. Bahkan ketika Si Tajir itu memberikan tawaran dua kali lipat, tetap saja Ibnu menolak. Kekaguman pun membawanya menyadari bahwa ada pelajaran berarti yang sedang ia dapati dari seorang guru kehidupan bernama Ibnu .

Beberapa saat kemudian, Ibnu dan Si Tajir pun tiba di salah satu masjid. Usai sholat dan puas berdoa. Si tajir yang bernama Pak bento itu lalu berdiri dan menghampiri tubuh Ibnu. Ia gamit tangan Ibnu untuk berjabat lalu memeluk tubuhnya dengan erat. Sementara Ibnu belum mengerti apa maksud perbuatan yang dilakukan Si tajir.

Dalam pelukan itu Bento membisikkan kalimat ke telinga Ibnu, ”Mohon pak Ibnu tidak menolak tawaran saya kali ini. Dalam doa munajat kepada Allah tadi saya sudah bernazar untuk memberangkatkan pak Ibnu berhaji tahun ini ke Baitullah… ., Mohon bapak jangan menolak tawaran saya ini.

Subhanallah. … Bagai kilat yang menyambar. Betapa hati Ibnu teramat kaget mendengar penuturanBento. Kini Ibnu pun mengeratkan pelukan ke tubuh Pak bento dan ia berkata, ”Subhanallah walhamdulillah. … terima kasih ya Allah…. terima kasih pak bento….. !” Matanya berkaca-kaca.

Nah sobat mover, bagaimana kisah inspirasi diatas? Sangat menarik bukan? Kedua orang dalam kisah inspirasi diatas memiliki kebulatan tekad dan prinsip yang benar-benar ia lakukan dengan sepenuh hati. Tidak menjadi masalah jika seorang harus bergelut dengan kemiskinan, tetapi yang terpenting Ia harus memiliki akhlak yang baik dan prinsip beragama yang benar-benar dia jalankan. Semoga saja kisah bijak diatas bisa jadi bahan renungan malam yang bagus untuk sobat mover pelajari maknanya.

[ sumber ]
Jumat, 14 Juni 2013
Posted by Marketing IndiHome
Tag :

Cerita Penuh Makna "Seandainya"

Cerita Penuh Makna "Seandainya" - Dua orang gelandangan sedang duduk mengobrol di sudut jalan. Gelandangan pertama berkata pada temannya, "Hidup ini memang susah. Tapi seandainya saja saat ini aku punya uang 1 juta, pasti hidupku bahagia." Ternyata, obrolan ke dua gelandangan itu didengar seorang jutawan yang sedang kebetulan lewat. Jutawan itu berhenti dan bertanya, "Maaf, saya dengar tadi anda bilang hidup anda akan bahagia jika anda punya 1 juta rupiah?".

"Benar sekali, pak." jawab gelandangan itu. "Oke, saya akan beri anda 1 juta rupiah. Semoga anda berbahagia" jawab si jutawan yang murah hati tersebut sambil mengeluarkan dompetnya dan memberi uang tersebut. Setelah sang jutawan pergi,

apakah anda bisa menebak apa yang akan dikatakan si gelandangan?
Dia berkata pada temannya, "Wah, seandainya saja aku tau tadi...aku bilang sepuluh juta saja, baru aku bahagia!"



Nah, jika saudara berhasil menebak dengan benar, jangan-jangan itu salah satu tanda kita juga sering berpikir demikian? Seandainya saja aku lahir di Keluarga yang lebih Kaya dan bahagia. Seandainya saja aku tidak lahir di Indonesia. Seandainya saja aku punya Kemampuan, Popularitas dan kesempatan seperti si A atau si B. Seandainya saja...seandainya saja...Apakah seandainya saja ini menjadi kata "Favorit" dalam menggambarkan hidupmu?. Seorang Bijak pernah berkata, "Rasa cukup membuat orang miskin menjadi kaya, tapi rasa tidak cukup membuat orang kaya menjadi miskin."

Rasa cukup tidak ditentukan oleh apa yang kita punyai. Namun, rasa cukup itu hanya ditentukan oleh bagaimana sikap kita terhadap apa yang terjadi dan apa yang kita miliki. Bukan impian yang membuat kita bahagia. Tapi,rasa syukurlah yang menentukannya. Saat kita terus melihat orang lain sebagai saingan, saat kita hanya melihat ke atas, hanya berkumpul dengan kelompok orang yang membuat kita tampak malang dan menderita. Atau saat kita hanya mengukur segalanya dari materi, kita tidak akan pernah bisa merasa cukup. Jadi, mulai hari ini, berhati-hatilah
jika kata "Seandainya saja" lebih sering kita ucapkan atau pikirkan ketimbang ucapan Syukur....maka Hidupmu tak akan pernah Terpuaskan oleh Apapun juga!!

[ sumber ]
Jumat, 15 Februari 2013
Posted by Marketing IndiHome
Tag :

Pengemis Sok Kaya (Miris)


Cekidot yaa...Ane lagi jalan-jalan sunmor (sunday morning UGM) nganterin cewe ane belanja.
Setelah selesai, ane sama cewe ane menuju arah pulang.
Tapi di tengah jalan ane mampir dulu beli sosis tempura.

Disinilah peristiwa itu dimulai.

Ada pengemis cewe, masih agak muda, dan baju yang lusuh datengin ane sama cewe ane.

Dia mengeluh dan memaksa agar diberi uang.

Nah, kebetulan waktu itu ane kaga ada uang kecil.

Cewe ane juga ga ada.

Karena udah kehabisan ngasih pengemis-pengemis sebelumnya.

Akhirnya saya bilang "ga ada bu, maaf"

Tapi dia tetap mengeluh dan mengiba.

Alhasil saya pun ga tega.

Saya rogoh-rogoh lagi tu saku ane.

Eh, nemu duit "seratus rupiah"

Ane bilang ke ibunya "wah, adanya seratus bu, maaf ya"

Terus ane cemplungin aja tu duit ke Aqua gelas milik ibu pengemis.

Eh, dia masih tetep minta.

Yaudah ane diemin aja.

Terus pengemis itu tiba-tiba marah dan bilang gini "nyoh mas, duit satus ki ra payu" (versi bahasa Indonesia "Ini mas, duit seratus mah ga laku").

Sambil ngasih duitnya ke ane.

Tapi ga ane terima.

Alhasil itu duit jatuh di jalan dan orang-orang pada ngeliatin si pengemis belagu itu.

Dalam hati ane "astaghfirullah, kok ada ya pengemis kaya gitu. belagu amat Untung aja tadi ane adanya duit seratus perak, jadi ketahuan kebusukan aslinya "

Ane ngerti sih, duit seratus perak itu kurang begitu berharga, biasanya juga ngasih ga pernah segitu, tapi mbok ya disyukuri.

Berarti rejekinya hari ini buat dia juga ga banyak.

Bukannya malah marah-marah ke ane yang udah ngasih.

Apa dia merasa terhina atau gimana ane juga gatu.

Setahu ane, dalam islam, pengemis itu udah kerjaan paling hina, jadi kalo merasa terhina dengan ane ngasih duit seratus perak itu merupakan hal yang ironi banget.

pesan :

kalo mau ngasih ke pengemis, mending dilihat dulu fisiknya. kalo masih muda dan kuat, mending jangan deh. itu tandanya dia emang malas kerja dan pengen cari duit banyak lewat minta-minta ke orang. orang kaya gitu ga perlu dikasihani, toh dia sebenarnya juga orang malas, yang lain aja kerja mati-matian.

mending kasih duitnya ke pemulung, tukang koran, tukang becak, dan anak yatim yang udah jelas-jelas kekurangan tapi dia masih tetap mau berusaha.

Share kisah agan tentang pengemis (buat bahan renungan)

[ sumber ]
Rabu, 30 Januari 2013
Posted by Marketing IndiHome
Tag :

Renungan Untuk Para Hakim

 

Renungan Untuk Para Hakim - Siapakah Abu Nawas? Tokoh yang dinggap badut namun juga dianggap ulama besar ini— sufi, tokoh super lucu yang tiada bandingnya ini aslinya orang Persia yang dilahirkan pada tahun 750 M di Ahwaz meninggal pada tahun 819 M di Baghdad.

Setelah dewasa ia mengembara ke Bashra dan Kufa. Di sana ia belajar bahasa Arab dan bergaul rapat sekali dengan orang-orang badui padang pasir.

Karena pergaulannya itu ia mahir bahasa Arab dan adat istiadat dan kegemaran orang Arab", la juga pandai bersyair, berpantun dan menyanyi. la sempat pulang ke negerinya, namun pergi lagi ke Baghdad bersama ayahnya, keduanya menghambakan diri kepada Sultan Harun Al Rasyid Raja Baghdad.

Mari kita mulai kisah penggeli hati ini. Bapaknya Abu Nawas adalah Penghulu Kerajaan Baghdad bernama Maulana. Pada suatu hari bapaknya Abu Nawas yang sudah tua itu sakit parah dan akhirnya meninggal dunia.

Abu Nawas dipanggil ke istana. la diperintah Sultan (Raja) untuk mengubur jenazah bapaknya itu sebagaimana adat Syeikh Maulana. Apa yang dilakukan Abu Nawas hampir tiada bedanya dengan Kadi Maulana baik mengenai tatacara memandikan jenazah hingga mengkafani, menyalati dan mendo'akannya, maka Sultan bermaksud mengangkat Abu Nawas menjadi Kadi atau penghulu menggantikan kedudukan bapaknya.

Namun... demi mendengar rencana sang Sultan.
Tiba-tiba saja Abu Nawas yang cerdas itu tiba-tiba nampak berubah menjadi gila.
Usai upacara pemakaman bapaknya. Abu Nawas mengambil batang sepotong batang pisang dan diperlakukannya seperti kuda, ia menunggang kuda dari batang pisang itu sambil berlari-lari dari kuburan bapaknya menuju rumahnya. Orang yang melihat menjadi terheran-heran dibuatnya.

Pada hari yang lain ia mengajak anak-anak kecil dalam jumlah yang cukup banyak untuk pergi ke makam bapaknya. Dan di atas makam bapaknya itu ia mengajak anak-anak bermain rebana dan bersuka cita.

Kini semua orang semakin heran atas kelakuan Abu Nawas itu, mereka menganggap Abu Nawas sudah menjadi gila karena ditinggal mati oleh bapaknya.

Pada suatu hari ada beberapa orang utusan dari Sultan Harun Al Rasyid datang menemui Abu Nawas.
"Hai Abu Nawas kau dipanggil Sultan untuk menghadap ke istana." kata wazir utusan Sultan.
"Buat apa sultan memanggilku, aku tidak ada keperluan dengannya."jawab Abu Nawas dengan entengnya seperti tanpa beban.

"Hai Abu Nawas kau tidak boleh berkata seperti itu kepada rajamu."
"Hai wazir, kau jangan banyak cakap. Cepat ambil ini kudaku ini dan mandikan di sungai supaya bersih dan segar." kata Abu Nawas sambil menyodorkan sebatang pohon pisang yang dijadikan kuda-kudaan.
Si wazir hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan Abu Nawas. "Abu Nawas kau mau apa tidak menghadap Sultan?" kata wazir
"Katakan kepada rajamu, aku sudah tahu maka aku tidak mau." kata Abu Nawas.
"Apa maksudnya Abu Nawas?" tanya wazir dengan rasa penasaran.

"Sudah pergi sana, bilang saja begitu kepada rajamu." sergah Abu Nawas sembari menyaruk debu dan dilempar ke arah si wazir dan teman-temannya.

Si wazir segera menyingkir dari halaman rumah Abu Nawas. Mereka laporkan keadaan Abu Nawas yang seperti tak waras itu kepada Sultan Harun Al Rasyid. Dengan geram Sultan berkata,"Kalian bodoh semua, hanya menghadapkan Abu Nawas kemari saja tak becus! Ayo pergi sana ke rumah Abu Nawas bawa dia kemari dengan suka rela ataupun terpaksa."
Si wazir segera mengajak beberapa prajurit istana. Dan dengan paksa Abu Nawas di hadirkan di hadapan raja.

Namun lagi-lagi di depan raja Abu Nawas berlagak pilon bahkan tingkahnya ugal-ugalan tak selayaknya berada di hadapan seorang raja. "Abu Nawas bersikaplah sopan!" tegur Baginda.
"Ya Baginda, tahukah Anda....?"
"Apa Abu Nawas...?"
"Baginda... terasi itu asalnya dari udang !"
"Kurang ajar kau menghinaku Nawas !"
"Tidak Baginda! Siapa bilang udang berasal dari terasi?"
Baginda merasa dilecehkan, ia naik pitam dan segera memberi perintah kepada
para pengawalnya. "Hajar dia ! Pukuli dia sebanyak dua puluh lima kali"

Wah-wah! Abu Nawas yang kurus kering itu akhirnya lemas tak berdaya dipukuli tentara yang bertubuh kekar.

Usai dipukuli Abu Nawas disuruh keluar istana. Ketika sampai di pintu gerbang kota, ia dicegat oleh penjaga.

"Hai Abu Nawas! Tempo hari ketika kau hendak masuk ke kota ini kita telah mengadakan perjanjian. Masak kau lupa pada janjimu itu? Jika engkau diberi hadiah oleh Baginda maka engkau berkata: Aku bagi dua; engkau satu bagian, aku satu bagian. Nah, sekarang mana bagianku itu?"
"Hai penjaga pintu gerbang, apakah kau benar-benar menginginkan hadiah Baginda yang diberikan kepada tadi?"

"lya, tentu itu kan sudah merupakan perjanjian kita?"
"Baik, aku berikan semuanya, bukan hanya satu bagian!"
"Wan ternyata kau baik hati Abu Nawas. Memang harusnya begitu, kau kan sudah sering menerima hadiah dari Baginda."

Tanpa banyak cakap lagi Abu Nawas mengambil sebatang kayu yang agak besar lalu orang itu dipukulinya sebanyak dua puluh lima kali.Tentu saja orang itu menjerit-jerit kesakitan dan menganggap Abu Nawas telah menjadi gila.

Setelah penunggu gerbang kota itu klenger Abu Nawas meninggalkannya begitu saja, ia terus melangkah pulang ke rumahnya.

Sementara itu si penjaga pintu gerbang mengadukan nasibnya kepada Sultan Harun Al Rasyid.

"Ya, Tuanku Syah Alam, ampun beribu ampun. Hamba datang kemari mengadukan Abu Nawas yang teiah memukul hamba sebanyak dua puluh lima kali tanpa suatu kesalahan. Hamba mohom keadilan dari Tuanku Baginda."
Baginda segera memerintahkan pengawal untuk memanggil Abu Nawas. Setelah Abu Nawas berada di hadapan Baginda ia ditanya."Hai Abu Nawas! Benarkah kau telah memukuli penunggu pintu gerbang kota ini sebanyak dua puluh lima kali pukulan?"

Berkata Abu Nawas,"Ampun Tuanku, hamba melakukannya karena sudah sepatutnya dia menerima pukulan itu."

"Apa maksudmu? Coba kau jelaskan sebab musababnya kau memukuli orang itu?" tanya Baginda.
"Tuanku,"kata Abu Nawas."Hamba dan penunggu pintu gerbang ini telah mengadakan perjanjian bahwa jika hamba diberi hadiah oleh Baginda maka hadiah tersebut akan dibagi dua. Satu bagian untuknya satu bagian untuk saya.

Nah pagi tadi hamba menerima hadiah dua puluh lima kali pukulan, maka saya berikan pula hadiah dua puluh lima kali pukulan kepadanya."

"Hai penunggu pintu gerbang, benarkah kau telah mengadakan perjanjian seperti itu dengan Abu Nawas?" tanya Baginda.
"Benar Tuanku,"jawab penunggu pintu gerbang.

"Tapi hamba tiada mengira jika Baginda memberikan hadiah pukulan."
"Hahahahaha IDasar tukang peras, sekarang kena batunya kau!"sahut Baginda."Abu Nawas tiada bersalah, bahkan sekarang aku tahu bahwa penjaga pintu gerbang kota Baghdad adalah orang yang suka narget, suka memeras orang! Kalau kau tidak merubah kelakuan burukmu itu sungguh aku akan memecat dan menghukum kamu!"

"Ampun Tuanku,"sahut penjaga pintu gerbang dengan gemetar.
Abu Nawas berkata,"Tuanku, hamba sudah lelah, sudah mau istirahat, tiba-tiba diwajibkan hadir di tempat ini, padahal hamba tiada bersalah. Hamba mohon ganti rugi. Sebab jatah waktu istirahat hamba sudah hilang karena panggilan Tuanku. Padahal besok hamba harus mencari nafkah untuk keluarga hamba."

Sejenak Baginda melengak, terkejut atas protes Abu Nawas, namun tiba-tiba ia tertawa terbahak-bahak, "Hahahaha...jangan kuatir Abu Nawas."

Baginda kemudian memerintahkan bendahara kerajaan memberikan sekantong uang perak kepada Abu Nawas. Abu Nawas pun pulang dengan hati gembira.
Tetapi sesampai di rumahnya Abu Nawas masih bersikap aneh dan bahkan semakin nyentrik seperti orang gila sungguhan.

Pada suatu hari Raja Harun Al Rasyid mengadakan rapat dengan para menterinya.
"Apa pendapat kalian mengenai Abu Nawas yang hendak kuangkat sebagai kadi?"
Wazir atau perdana meneteri berkata,"Melihat keadaan Abu Nawas yang semakin parah otaknya maka sebaiknya Tuanku mengangkat orang lain saja menjadi kadi."
Menteri-menteri yang lain juga mengutarakan pendapat yang sama.
"Tuanku, Abu Nawas telah menjadi gila karena itu dia tak layak menjadi kadi."
"Baiklah, kita tunggu dulu sampai dua puluh satu hari, karena bapaknya baru saja mati. Jika tidak sembuh-sembuh juga bolehlah kita mencari kadi yang lain saja."

Setelah lewat satu bulan Abu Nawas masih dianggap gila, maka Sultan Harun Al Rasyid mengangkat orang lain menjadi kadi atau penghulu kerajaan Baghdad. Konon dalam seuatu pertemuan besar ada seseorang bernama Polan yang sejak lama berambisi menjadi Kadi, la mempengaruhi orang-orang di sekitar Baginda untuk menyetujui jika ia diangkat menjadi Kadi, maka tatkala ia mengajukan dirinya menjadi Kadi kepada Baginda maka dengan mudah Baginda menyetujuinya.

Begitu mendengar Polan diangkat menjadi kadi maka Abu Nawas mengucapkan syukur kepada Tuhan.

"Alhamdulillah aku telah terlepas dari balak yang mengerikan.
Tapi.,..sayang sekali kenapa harus Polan yang menjadi Kadi, kenapa tidak yang lain saja."
Mengapa Abu Nawas bersikap seperti orang gila? Ceritanya begini:
Pada suatu hari ketika ayahnya sakit parah dan hendak meninggal dunia ia panggii Abu Nawas untuk menghadap. Abu Nawas pun datang mendapati bapaknya yang sudah lemah lunglai.
Berkata bapaknya,"Hai anakku, aku sudah hampir mati. Sekarang ciumlah telinga kanan dan telinga kiriku."
Abu Nawas segera menuruti permintaan terakhir bapaknya. la cium telinga kanan bapaknya, ternyata berbau harum, sedangkan yang sebelah kiri berbau sangat busuk.
"Bagamaina anakku? Sudah kau cium?"
"Benar Bapak!"

"Ceritakankan dengan sejujurnya, baunya kedua telingaku int."
"Aduh Pak, sungguh mengherankan, telinga Bapak yang sebelah kanan berbau harum sekali. Tapi... yang sebelah kiri kok baunya amat busuk?"

"Hai anakku Abu Nawas, tahukah apa sebabnya bisa terjadi begini?"
"Wahai bapakku, cobalah ceritakan kepada anakmu ini."

Berkata Syeikh Maulana "Pada suatu hari datang dua orang mengadukan masalahnya kepadaku. Yang seorang aku dengarkan keluhannya. Tapi yang seorang lagi karena aku tak suaka maka tak kudengar pengaduannya. Inilah resiko menjadi Kadi (Penghulu). Jia kelak kau suka menjadi Kadi maka kau akan mengalami hai yang sama, namun jika kau tidak suka menjadi Kadi maka buatlah alasan yang masuk akal agar kau tidak dipilih sebagai Kadi oleh Sultan Harun Al Rasyid. Tapi tak bisa tidak Sultan Harun Al Rasyid pastilah tetap memilihmu sebagai Kadi."

Nan, itulah sebabnya Abu Nawas pura-pura menjadi gila. Hanya untuk menghindarkan diri agar tidak diangkat menjadi kadi, seorang kadi atau penghulu pada masa itu kedudukannya seperti hakim yang memutus suatu perkara. Walaupun Abu Nawas tidak menjadi Kadi namun dia sering diajak konsultasi oleh sang Raja untuk memutus suatu perkara. Bahkan ia kerap kali dipaksa datang ke istana hanya sekedar untuk menjawab pertanyaan Baginda Raja yang aneh-aneh dan tidak masuk akal.

[ sumber ]
Minggu, 27 Januari 2013
Posted by Marketing IndiHome
Tag :

Cinta Harga Diri Harapan Dan Penyesalan

Cinta Harga Diri Harapan Dan Penyesalan - Seorang pemuda sebentar lagi akan di-wisuda, sebentar lagi dia akan menjadi seorang sarjana, akhir dari jerih payah-nya selama beberapa tahun di bangku pendidikan.


 

Beberapa bulan yang lalu dia melewati sebuah showroom, dan saat itu dia jatuh cinta kepada sebuah mobilsport, Selama beberapa bulan dia selalu membayangkan, nanti pada saat wisuda ayahnya pasti akan membelikan mobil itu kepadanya.

Dia yakin, karena dia anak satu-satunya dan ayahnya sangat sayang padanya, sehingga dia yakin banget nanti dia pasti akan mendapatkan mobil itu. Dia pun berangan-angan mengendarai mobil itu, bersenang-senang dengan teman-temannya. Bahkan semua mimpinya itu dia ceritakan ke teman-temannya. Saatnya pun tiba, siang itu, setelah wisuda, dia melangkah pasti ke ayahnya.

Sang ayah tersenyum, dan dengan berlinang air mata karena terharu dia mengungkapkan betapa dia bangga akan anaknya, dan betapa dia mencintai anaknya itu. Lalu dia pun mengeluarkan sebuah bingkisan,... bukan sebuah kunci!

Dengan hati yang hancur sang anak menerima bingkisan itu, dan dengan sangat kecewa dia membukanya. dan dibalik kertas kado itu ia menemukan sebuah Buku Ibadah yang bersampulkan kulit asli, di kulit itu terukir indah namanya dengan tinta emas. Pemuda itu menjadi marah, dengan suara yang meninggi dia berteriak, "Yaahh... Ayah memang sangat mencintai saya, dengan semua uang ayah, ayah belikan buku ini untukku?"


Lalu dia membanting Buku Ibadah itu dan lari meninggalkan ayahnya. Ayahnya tidak bisa berkata apa-apa, hatinya hancur, dia berdiri mematung ditonton beribu pasang mata yang hadir saat itu.

Tahun demi tahun berlalu, sang anak telah menjadi seorang yang sukses, dengan bermodalkan otaknya yang cemerlang dia berhasil menjadi seorang yang terpandang. Dia mempunyai rumah yang besar dan mewah, dan dikelilingi istri yang cantik dan anak-anak yang cerdas.

Sementara itu ayahnya semakin tua dan tinggal sendiri. Sejak hari wisuda itu, anaknya pergi meninggalkan dia dan tak pernah menghubungi dia. Dia berharap suatu saat dapat bertemu anaknya itu, hanya untuk meyakinkan dia betapa kasihnya pada anak itu.

Sang anak pun kadang rindu dan ingin bertemu dengan sang ayah, tapi mengingat apa yang terjadi pada hari wisudanya, dia menjadi sakit hati dan sangat mendendam.

Sampai suatu hari datang sebuah telegram dari kantor kejaksaan yang memberitakan bahwa ayahnya telah meninggal, dan sebelum ayahnya meninggal, dia mewariskan semua hartanya kepada anak satu-satunya itu.

Sang anak disuruh menghadap Jaksa wilayah dan bersama-sama ke rumah ayahnya untuk mengurus semua harta peninggalannya.

Saat melangkah masuk ke rumah itu, mendadak hatinya menjadi sangat sedih, mengingat semua kenangan semasa dia tinggal di situ. Dia merasa sangat menyesal telah bersikap jelek terhadap ayahnya.

Dengan bayangan-bayangan masa lalu yang menari-nari di matanya, dia menelusuri semua barang dirumah itu. Dan ketika dia membuka brankas ayahnya, dia menemukan Buku Ibadah itu, masih terbungkus dengan kertas yang sama beberapa tahun yang lalu.

Dengan airmata berlinang, dia lalu memungut Buku Ibadah itu dan mulai membuka halamannya. Di halaman pertama Buku itu, dia membaca tulisan tangan ayahnya, "Dan kamu yang jahat tahu memberikan yang baik kepada anakmu, bagaimana Tuhan akan memberikan apa yang kamu minta kepada-nya?"

Selesai dia membaca tulisan itu, sesuatu jatuh dari bagian belakang Buku itu. Dia memungutnya, ...
sebuah kunci mobil!


Di gantungan kunci mobil itu tercetak nama dealer, sama dengan dealer mobil sport yang dulu dia idamkan ! Dia membuka halaman terakhir Buku itu, dan menemukan di situ terselip STNK dan surat-surat lainnya, namanya tercetak di situ. Dan sebuah kwitansi pembelian mobil, tanggalnya tepat sehari sebelum hari wisuda itu.

Dia berlari menuju garasi, dan di sana dia menemukan sebuah mobil yang berlapiskan debu selama bertahun-tahun, meskipun mobil itu sudah sangat kotor karena tidak disentuh bertahun-tahun, dia masih mengenal jelas mobil itu, mobil sport yang dia dambakan bertahun-tahun lalu.

Dengan buru-buru dia menghapus debu pada jendela mobil dan melongok ke dalam bagian dalam mobil itu masih baru, plastik membungkus jok mobil dan setirnya, di atas dashboardnya ada sebuah foto, foto ayahnya, sedang tersenyum bangga. Mendadak dia menjadi lemas, lalu terduduk di samping mobil itu, air matanya tidak terhentikan, mengalir terus mengiringi rasa menyesalnya yang tak mungkin diobati........

[ sumber ]
Jumat, 25 Januari 2013
Posted by Marketing IndiHome

Berapakah Harga Sebuah Kebaikan?


Berapakah Harga Sebuah Kebaikan? - Kira-kira pukul 11.00 malam, saya dan teman saya bernama Erik sedang dalam perjalanan ke rumah. Sayangnya saya harus terlambat tiba di rumah karena ada peristiwa tabrakan. Korban yang ditabrak tidak luka parah, tetapi yang menabrak malah luka parah, darah sampai mengucur dari bibirnya. Erik memutuskan untuk berhenti kemudian mengecek kondisi korban yang mengalami luka-luka.

Herannya meskipun korban dalam keadaan kritis, orang-orang di lokasi kecelakaan tidak ada yang mau menolong. Hanya melihat korban dengan iba. Karena tak tega melihat korban yang kritis dan jengkel dengan orang-orang yang tak kunjung memberi pertolongan, Erik segera memarkir motornya di tengah jalan, dan berusaha mencari tumpangan bagi korban untuk dibawa ke Rumah Sakit terdekat. Ada sebuah mobil pick up yang lewat, Erik berusaha memintanya berhenti tetapi mobil itu melaju terus tanpa menghiraukan kami.

Beberapa menit kemudian lewat sebuah taksi. Sekali lagi Erik memintanya berhenti. Untunglah taksi tersebut mau berhenti. Erik cekatan menghampiri korban, dan berusaha menggendongnya, Dia merasa kesulitan menggendong korban, dia butuh bantuan orang lain. Akhirnya Erik membawa korban ke dalam taksi dengan susah payah dan meminta dua orang wanita untuk menemani korban ke rumah sakit. Kami mengawal taksi tersebut sampai rumah sakit dan menghubungi keluarga korban.

Nah,,dari cerita ini, muncullah sebuah pertanyaan “Sebegitu mahalnyakah kebaikan sekarang ini?”
Hanya untuk menggendong orang yang sudah kesakitan saja tidak tergerak hatinya, atau setidaknya memberi kabar keluarga korban melalui telpon. mungkin tidak sampai 2000 rupiah. Sedikit merenung, jaman sekarang ini seolah segalanya ternominalkan atau bersyarat. Sadar atau tidak saat kita berbuat kebaikan maka Tuhan akan membalas kebaikan kita, meskipun bukan dalam bentuk yang sama dan dari orang yang sama pula.

Sekarang ini apakah kita pura-pura tak peduli atau memang sengaja menutup mata pada hal-hal kecil yang terjadi di sekitar kita ? Terlebih lagi jika hal tersebut tak berkaitan dengan kepentingan kita. Setiap manusia memang egois, namun ego setiap manusia berbeda-beda. Saya rasa tak ada salahnya jika kita sedikit menurunkan ego untuk belajar berempati terhadap hal-hal yang ada di sekeliling kita.

Jika kebaikan saja telah bersyarat, di manakah letak ketulusan yang seharusnya menjadi dasar nurani manusia untuk dapat saling berbagi dan mengisi dalam banyak hal?

[ sumber ]
Selasa, 15 Januari 2013
Posted by Marketing IndiHome
Tag :

Aku Iri Pada Mereka


Aku iri pada mereka yang sangat asyik bertilawah.

Aku iri pada mereka yang khusuk shalatnya.

Aku iri pada mereka yang banyak hafalannya.

Aku iri pada mereka yang rapi catatan ngajinya.

Aku iri pada mereka yang bisa berdisiplin dengan waktu.

Aku iri pada mereka yang bisa berukhuwah dengan sangat manis.

Aku iri pada mereka yang tak lelah berdakwah.

Aku iri pada mereka yang terus mengakrabi ilmu.

Aku iri pada mereka yang selalu bisa menangis di 1/3 malamnya.

Aku iri pada mereka yang bisa selalu berbagi hikmah.

Aku iri pada mereka yang selalu ikhlas berkorban demi kebahagiaan orang lain.

Aku iri pada mereka yang selalu istiqamah dengan hijabnya.

Aku iri pada mereka yang senantiasa sabar ketika di uji oleh-Nya.

Aku iri pada mereka yang selalu bersyukur terhadap rizky yang Allah karuniakan kepadanya.

Tapi iri ini bukan tanda tak mampu, hanya belum mampu.

Rabb mudahkanlah kami menjadi seperti mereka. Bantu kami untuk melawan rasa malas dalam diri kami. Hilangkan keraguan, berilah keistiqamahan dan kesabaran serta mampukanlah kami seperti mereka.

Aamiin

[ sumber ]
Kamis, 27 Desember 2012
Posted by Marketing IndiHome
Tag :

Kisah Bunga Mawar Dan Bambu ( Cerita Motivasi )


Kisah Bunga Mawar Dan Bambu - Di sebuah taman, terdapat taman bunga mawar yang sedang berbunga. Mawar-mawar itu mengeluarkan aroma yang sangat harum.

Dengan warna-warni yang cantik, banyak orang yang berhenti untuk memuji sang mawar.

Tidak sedikit pengunjung taman meluangkan waktu untuk berfoto di depan atau di samping taman mawar. Bunga mawar memang memiliki daya tarik yang menawan, semua orang suka mawar, itulah salah satu lambang cinta.

Sementara itu, di sisi lain taman, ada sekelompok pohon bambu yang tampak membosankan. Dari hari ke hari, bentuk pohon bambu yang begitu saja, tidak ada bunga yang mekar atau aroma wangi yang disukai banyak orang. Tidak ada orang yang memuji pohon bambu. Tidak ada orang yang mau berfoto di samping pohon bambu. Maka tak heran jika pohon bambu selalu cemburu saat melihat taman mawar dikerumuni banyak orang.

“Hai bunga mawar,” ujar sang bambu pada suatu hari. “Tahukah kau, aku selalu ingin sepertimu. Berbunga dengan indah, memiliki aroma yang harum, selalu dipuji cantik dan menjadi saksi cinta manusia yang indah,” lanjut sang bambu dengan nada sedih.

Mawar yang mendengar hal itu tersenyum, “Terima kasih atas pujian dan kejujuranmu, bambu,” ujarnya. “Tapi tahukah kau, aku sebenarnya iri denganmu,”

Sang bambu keheranan, dia tidak tahu apa yang membuat mawar iri dengannya. Tidak ada satupun bagian dari bambu yang lebih indah dari mawar. “Aneh sekali, mengapa kau iri denganku?”

“Tentu saja aku iri denganmu. Coba lihat, kau punya batang yang sangat kuat, saat badai datang, kau tetap bertahan, tidak goyah sedikitpun,” ujar sang mawar. “Sedangkan aku dan teman-temanku, kami sangat rapuh, kena angin sedikit saja, kelopak kami akan lepas, hidup kami sangat singkat,” tambah sang mawar dengan nada sedih.

Bambu baru sadar bahwa dia punya kekuatan. Kekuatan yang dia anggap biasa saja ternyata bisa mengagumkan di mata sang mawar. “Tapi mawar, kamu selalu dicari orang. Kamu selalu menjadi hiasan rumah yang cantik, atau menjadi hiasan rambut para gadis,”

Sang mawar kembali tersenyum, “Kamu benar bambu, aku sering dipakai sebagai hiasan dan dicari orang, tapi tahukah kamu, aku akan layu beberapa hari kemudian, tidak seperti kamu,”

Bambu kembali bingung, “Aku tidak mengerti,”

“Ah bambu..” ujar mawar sambil menggeleng, “Kamu tahu, manusia sering menggunakan dirimu sebagai alat untuk mengalirkan air. Kamu sangat berguna bagi tumbuhan yang lain. Dengan air yang mengalir pada tubuhmu, kamu menghidupkan banyak tanaman,” lanjut sang mawar. “Aku jadi heran, dengan manfaat sebesar itu, seharusnya kamu bahagia, bukan iri padaku,”

Bambu mengangguk, dia baru sadar bahwa selama ini, dia telah bermanfaat untuk tanaman lain. Walaupun pujian itu lebih sering ditujukan untuk mawar, sesungguhnya bambu juga memiliki manfaat yang tidak kalah dengan bunga cantik itu. Sejak percakapan dengan mawar, sang bambu tidak lagi merenungi nasibnya, dia senang mengetahui kekuatan dan manfaat yang bisa diberikan untuk makhluk lain.

Daripada menghabiskan tenaga dengan iri pada orang lain, lebih baik bersyukur atas kemampuan diri sendiri, apalagi jika berguna untuk orang lain.

[ sumber ]
Posted by Marketing IndiHome
Tag :

Kejujuran Seorang Remaja Ingatkan Masyarakat China Akan Moral Tanggung Jawab

Kejujuran Seorang Remaja Ingatkan Masyarakat China Akan Moral Tanggung Jawab - Seorang siswa selolah mengengah Xu Lihan tidak pernah membayangkan bahwa catatan permintaan maaf yang ditinggalkan di mobil ketika dia tak sengaja merusak akan memicu sebuah diskusi online tentang moral sosial. Remaja 17 tahun itu bernasib buruk ketika sepedanya menabrak BMW yang diparkir di sisi jalan di kota Yangzhou, China Timur. Xu melanggar kaca spion dan meninggalkan goresan pada kendaraan BMW tersebut.

Meskipun tahu ia akan harus membayar jumlah yang besar untuk mengganti kerusakan , Xu memutuskan untuk menunggu pemilik kendaraan kembali. Tapi si pemilik tak kunjung datang, akhirnya Xu meninggalkan catatan permintaan maaf dan mengklaim kerusakan adalah tanggung jawabnya.


“Saya minta maaf bahwa saya tidak bisa memberikan kompensasi sekarang,” demikian isi catatan, yang berakhir dengan nomor teleponnya. “Tidak ada yang luar biasa karena saya menyebabkan masalah. Jadi saya harus memikul kewajiban saya,” kata Xu Xinhua.

Tapi tindakannya justru membuat kagum pemilik mobil, seorang pria bermarga Ling. Ling mengatakan ia menemukan anak itu hendak pergi ketika ia dan temannya meninggalkan restoran terdekat. Menemukan mobil rusak, teman Ling segera meraih remaja, karena menduga akan kabur, dan mempersiapkan diri untuk argumen sengit.


“Tapi anak itu tidak membela diri. Sebaliknya, ia terus meminta maaf. Kemudian kita melihat catatan dan terdiam,” kata Ling. Terkesan dengan tindakan jujur dari Xu, Ling mengatakan kepada remaja itu, dia tidak perlu membayar untuk kerusakan. Rincian kisah ini disampaikan oleh Ling pada Sina Weibo, sebuah situs microblogging populer, membuat popular akan kejujuran Xu. Banyak komentar mengalir dan memuji tindakan Xu.

Disintegrasi moral China telah menjadi topik hangat baik online dan di dunia nyata, karena banyak orang Cina telah terbiasa dengan tindakan asusila mulai dari pemalsuan barang dan penjualan gelar sarjana palsu untuk korupsi pemerintah. Tindakan Xu seakan-akan menyadarkan bahwa tindakan berani, bertanggung jawab Xu memberikan energy positif kepada semua kalangan, baik dewasa dan menjadi contoh bagi kaum muda China. Setelah insiden ini Ling mengungkapkan rasa terima kasih kepada remaja Xu yang telah memberikan contoh kepada semua kalangan dan menyadarkan mereka arti jujur serta tanggung jawab.

[ sumber ]
Rabu, 26 Desember 2012
Posted by Marketing IndiHome

Masih Adakah Lagi Manusia Seperti ini ?

Masih Adakah Lagi Manusia Seperti ini ? - Seorang pemuda sedang dalam satu perjalanan yang jauh, berasa amat letih. Dia pun berhenti berehat di satu kawasan perkampungan dan melepaskan kudanya mencari makan di situ. Oleh kerana keletihan, pemuda itu tertidur di bawah pokok. Kudanya yang kelaparan merayau di satu kawasan ladang dan meragut tanaman di situ. Tidak berapa lama kemudian, sang petani yang memiliki ladang itu pun balik. Melihatkan habis tanamannya musnah, petani itu hilang kesabaran lalu membunuh kuda yang memakan tamannya.

Apabila terjaga dari tidur, pemuda itu mencari kudanya. Puas dia mencari tidak juga berjumpa. Akhirnya dia ternampak bangkai kudanya di sebuah ladang. Melihat keadaan itu, dia menjadi marah dan mencari pembunuh kudanya. Dia terus meluru ke sebuah rumah berhampiran.Sebaik saja menjumpai tuan rumah, dia terus menghamun dan berlakulah pergaduhan dan akhirnya petani itu terbunuh.

Peristiwa itu diketahui orang ramai. Pemuda itu dibawa berjumpa khalifah untuk diadilkan. Mengikut hukum qisas, bunuh dibalas dengan bunuh. Khalifah memerintahkan supaya dia dipenjarakan sehari semalam sebelum dia dipancung pada jam 5:00 keesokan petangnya. Pemuda itu merayu supaya dia dibenarkan balik dahulu berjumpa ibunya untuk menyelesaikan satu perkara yang amat mustahak.Khalifah tidak meluluskan rayuan pemuda itu. Namun pemuda itu tidak berputus asa dan terus merayu sambil menyatakan dia mempunyai tanggungjawab yang mesti diselesaikan sebelum dia dihukum bunuh. Dia berjanji akan balik segera sebaik saja urusannya selesai.

Khalifah meminta pandangan waris si mati. Anak petani itu tidak mengizinkan pemuda itu pergi kerana bimbang dia tidak akan datang lagi untuk menerima hukuman mati.Berkali-kali pemuda itu merayu dan bersumpah akan datang semula, namun tiada seorangpun menunjukkan tanda simpati. Akhirnya tampil seorang tua menuju mengadap khalifah menyatakan kesanggupan untuk menjadi tebusan bagi membolehkan pemuda itu balik ke rumah.

Orang tua itu tidak lain tidak bukan ialah Abu Zar, seorang sahabat Nabi yang banyak merawikan Hadith. Melihat apa yang berlaku, semua hadirin tercengang dan sebahagian besar memarahi Abu Zar kerana tindakannya yang membahayakan diri sendiri. Abu Zar berjanji untuk menjadi tebusan dan membenarkan pemuda itu pulang menyelesaikan masalahnya. Melihat kejadian ini, pemuda itu menjadi tenang dan mengikat janji bahawa dia akan pulang semula untuk dipancung sebaik sahaja urusannya selesai.

Abu Zar faham kegagalan pemuda itu menunaikan janji akan mengakibatkan nyawanya tergadai.Ketika ditanya Khalifah bagaimana dia sanggup meletakkan dirinya dalam keadaan membahayakan, Abu Zar menerangkan demi keluhuran Islam, dia sangat malu melihat tiada siapapun sanggup menghulurkan bantuan ketika pemuda asing itu dalam kesusahan yang amat sangat. Pemuda itu dibenarkan pulang ke rumah sementara Abu Zar pula dikurung di penjara. Pada keesokan petangnya, penuh sesak manusia menuju ke istana khalifah untuk menyaksikan episod yang mencemaskan.

Ramai menganggap Abu Zar akan dibunuh kerana kemungkinan besar pemuda itu tidak akan datang menyerahkan lehernya untuk dipancung. Saat yang mendebarkan berlaku apabila beberapa minit lagi jam lima petang, pemuda itu masih belum tiba. Abu Zar dikeluarkan dari kurungan. Kegagalan pemuda itu menghadirkan diri akan menyebabkan Abu Zar menjadi mangsa.Di saat terakhir, orang ramai melihat kelibat seorang lelaki menunggang seekor kuda dengan amat kencang sekali. Ketika itu riak cemas orang ramai bertukar menjadi reda. Tepat sekali bagaimana dijanjikan pemuda itu sampai genap jam lima petang. Pemuda itu lantas turun di hadapan Khalifah seraya meminta maaf kerana 'terlambat' menyebabkan suasana tegang dan cemas. Pemuda itu menerangkan sepatutnya dia sampai lebih awal, tetapi terlewat disebabkan tali kudanya putus di tengah perjalanan. Dia menerangkan urusan yang dikatakannya amat penting dulu ialah kerana terpaksa menyelesaikan tanggungjawabnya sebagai penjaga harta anak-anak yatim dan menyerahkan tugas itu kepada ibunya. Pemuda itu berjumpa Abu Zar untuk mengucapkan terimakasih di atas kesanggupannya menjadikan dirinya sebagai tebusan. Selepas itu dia segera ke tempat dilakukan hukuman pancung. Ketika pengawal hendak menghayun pedangnya, tiba-tiba anak petani dengan suara yang kuat meminta hukuman dibatalkan. Dengan rela hati dia memaafkan kesalahan pemuda itu. Mendengar kata-kata anak petani itu, pemuda itu amat lega dan terus sujud tanda syukur kepada Allah.

[ sumber ]
Posted by Marketing IndiHome

Mampukah Manusia Lari Dari Kiamat? ( Renungan )


Mampukah Manusia Lari Dari Kiamat? ( Renungan ) - Jika kiamat dimaknai sebagai kehancuran Bumi semata, maka manusia sebenarnya bisa menyelamatkan diri.Kiamat oleh beberapa kalangan diprediksikan akan terjadi pada Jumat (21/12/2012) nanti. Jika kiamat terjadi saat itu, kemungkinan besar spesies manusia memang akan punah. Namun, jika kiamat terjadi kali lain, mampukah spesies manusia menyelamatkan diri?

Salah satu teori kepunahan massal di Bumi yang dikenal dalam ilmu pengetahuan adalah berubahnya Matahari menjadi bintang raksasa merah karena menua dan kehabisan energi. Peristiwa tersebut akan terjadi sekitar 5 miliar tahun kemudian.

Jika kiamat yang dimaksud adalah apa yang akan terjadi saat Matahari menua, maka kesempatan manusia untuk menyelamatkan diri, menurut dosen kosmologi Jurusan Astronomi Institut Teknologi Bandung (ITB), Premana W Premadi, "Mungkin saja. Ini bukan sesuatu yang sangat mustahil".

Nana mengatakan, "Jika kita berbicara hal ini, maka terkait dengan bagaimana manusia sebagai makhluk berakal mengupayakan diri untuk membuat teknologi. Kita bisa saja mengembangkan pesawat ulang alik untuk terbang ke planet lain atau bulan planet di Tata Surya."

Kemungkinan manusia untuk menyelamatkan diri di masa itu boleh jadi sangat besar. Kini, manusia sudah bisa mengembangkan pesawat ke luar angkasa. Antara tahun 2025-2030, telah ada target untuk mendarat di Mars. Lima miliar tahun mendatang, terbang ke planet lain bisa jadi dianggap mudah.

Tujuan eksodus

Melarikan diri dari kiamat mungkin terdengar futuristik dan sangat mustahil. Namun, tanpa sadar manusia telah mengembangkan teknologi untuk mengupayakannya. Manusia juga sudah punya pengetahuan untuk menetapkan tujuan pelarian.

Salah satu tempat yang bisa dituju adalah Mars, planet "favorit" manusia saat ini. Christopher McKay, peneliti dari Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat NASA mengatakan bahwa manusia bisa mengatasi kendala lingkungan Mars dan hidup nyaman selama 4,5 miliar tahun tambahan.

McKay seperti diberitakan Discover Magazine, 28 Februari 2012, mengatakan, manusia bisa memproduksi gas rumah kaca di Mars, menghangatkan iklim Mars hingga air di planet itu mencair dan atmosfernya lebih mendukung.

Jika Mars sudah tak mendukung, manusia bisa pergi ke bulan Jupiter, Europa. Saat Europa tak lagi mendukung, bulan Saturnus, Titan, bisa menjadi tujuan selanjutnya. Setidaknya, manusia bisa tinggal di Tata Surya sebelum bintang raksasa merah berubah menjadi katai coklat.

Selain planet-planet di Tata Surya, manusia juga bisa menuju planet lain di Galaksi Bimasakti. Salah satunya adalah planet di bintang Proxima Centauri. Bintang itu merupakan katai merah yang bisa berumur 4 triliun tahun dan berjarak 4,2 tahun cahaya dari Bumi.

Saat ini memang belum dikonfirmasi adanya planet yang mendukung kehidupan di sekitar Proxima Centauri. Namun, katai merah adalah bintang yang umum di Bimasakti. Jika Proxima Centauri memang tak menyediakan planet layak huni, masih banyak pilihan lain.

Astronom memprediksikan, semesta akan "mati" 100 triliun tahun kemudian. Saat itu, semesta menjadi sangat gelap dan dingin. Namun, dalam kondisi semesta tersebut, manusia masih mampu mengupayakan kehidupan.

Perkembangan terbaru dalam kosmologi menunjukkan, semesta tidak cuma satu, diperkirakan bisa mencapai 10.500. Manusia bisa menuju semesta lain melewati wormhole, semacam gerbang ke semesta lain.

Nah, ada banyak skenario yang bisa disusun manusia untuk selamat dari bencana besar. Anda percaya manusia bisa mengupayakannya?

[ sumber ]
Minggu, 23 Desember 2012
Posted by Marketing IndiHome
Tag :

Popular Post

Blogger templates

Labels

agama Aku Untuk Negeriku Alkisah Anak-Anak Analisis Kebijakan Pendidikan ANE aneh Anime Antropologi aplikasi artis Barang Aneh Beauty Belajar dasar HTML Belajar dasar PHP Berita Berita Nasional Berita Umum bijak Binatang Aneh Blogger cara Cerita Cinta Cerita Lucu cinta design Dewasa Download Thema drama Dunia Dunia Malam Dunia Seks ekonomi Ekstrim Facebook Fashion Film Fun Funny gadget Games Gokil Gudang Tips Hacker Happy History health Hentai hewan hiburan Historiografi hobi Hot HP hukum hum Humor Ilmu Komputer ilmu pengetahuan sosial Image internasional internet Islami jakarta Jokowi - Ahok K Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009 Kata Bijak kata mutiara Kata-Kata kecantikan KEJADIAN YANG ANEH kesehatan Kisah Nyata korea kuliner lifestyle Love lowongan kerja Magelang Makalah Makanan Manajemen Pendidikan Misteri mobil Multimedia teknik museologi Music News olahraga otomotif Pasangan Aneh PeeR Dari Sahabat Pelajaran Pelajaran Bahasa Indonesia pelajaran biologi pelajaran ekonomi pelajaran fisika pelajaran geografi pelajaran kimia Pelajaran Olahraga Pelajaran Sejarah pelajaran seni Pelajaran seni musik peliharaan pendidikan Pendidikan Kewarganegaraan Perencanaan Pembelajaran Sejarah Peristiwa Penting Perspektif Global Politik ponsel promo properti puisi rambut Religi Renungan resep romantis rumah Sains Science Sejarah Sejarah Asia Timur sejarah indonesia masa islam sejarah Indonesia masa kolonial sejarah pergerakan nasional sejarah wanita Selebritis Seni Sepak Bola sinopsis Software Sofware Tahukah Kamu ? Tanaman teknologi tips trends TV Twitter Umum unik Video wallpaper wanita wisata Wordpress Zodiak
Diberdayakan oleh Blogger.
UNTUK INFO DAN PEMASANGAN Hubungi : YULIADI Telepon : 061-7646 9682 Handphone : 0822 7200 7787


- Copyright © Cara Registrasi Indihome Murah di Medan -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -