Tampilkan postingan dengan label pelajaran ekonomi. Tampilkan semua postingan
Pengertian neraca pembayaran
Neraca pembayaran adalah suatu daftar yang disusun secara sistematis yang dipergunakan untuk membukukan semua transaksi ekonomi yang dilakukan penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain dalam waktu satu tahun.
Transaksi-transaksi internasional akan dicatat sebagai:
a. Transaksi debit. Menimbulkan kewajiban untuk melakukan pembayaran ke luar negeri (menunjukkan mengalirnya uang dari dalam negeri ke luar negeri)
b. Transaksi kredit. Menimbulkan hak untuk menerima pembayaran dari luar negeri (menunjukkan mengalirnya uang dari luar negeri ke dalam negeri).
Susunan neraca pembayaran
1) Neraca perdagangan. khusus mengenai ekspor dan impor barang dagangan (komoditas)
2) Neraca jasa. Menunjukkan jasa-jasa yang diselenggarakan suatu negara untuk negara lain, serta yang diterimanya dari luar negeri. Yang termasuk kategori jasa adalah perbankan, pariwisata, asuransi, pengangkutan, dan lain-lain
3) Neraca hasil-hasil modal. Mencatat semua pembayaran dan penerimaan bunga, deviden, upah tenaga kerja asing, serta hadiah-hadiah (grants)
4) Neraca lalu lintas modal. Berkaitan dengan setiap kredit yang diterima dari luar negeri atau diberikan ke luar negeri, jual beli efek dan PMA
5) Neraca lalu lintas moneter. Memperlihatkan perkembangan cadangan devisa suatu negara.
Bagian 1 sampai dengan 3 secara bersama-sama disebut Current Account (neraca transaksi berjalan), dimana setiap waktu setiap saat selalu ada transaksi, tidak pernah berhenti.
Bagian 4 disebut Capital Account.
Bagian 1 sampai dengan 4 disebut Neraca Keseluruhan.
Dari neraca pembayaran, ada 2 kemungkinan:
Surplus atau aktif: jumlah penerimaan lebih besar dari jumlah pembayaran.
Defisit atau pasif: jumlah penerimaan lebih kecil dari jumlah pembayaran.
Defisit atau surplus yang terjadi pada suatu negara yang mempunyai neraca pembayaran dikarenakan oleh:
1) Stok nasional, maksudnya jika terjadi penurunan stok nasional berarti defisit, dan jika terjadi kenaikan stok nasional berarti surplus
2) Pinjaman akomodatif, maksudnya pinjaman yang masuk karena berkaitan dengan adanya kelebihan impor berarti merupakan bagian dari defisit. Sedangkan pinjaman yang masuk atas kemauannya sendiri (pinjaman otonom) tidak mempengaruhi defisit
3) Defisit total adalah besarnya penurunan stok nasional ditambah pinjaman akomodatif
4) Surplus total adalah besarnya kenaikan stok nasional ditambah pinjaman akomodatif.
Transaksi-transaksi internasional akan dicatat sebagai:
a. Transaksi debit. Menimbulkan kewajiban untuk melakukan pembayaran ke luar negeri (menunjukkan mengalirnya uang dari dalam negeri ke luar negeri)
b. Transaksi kredit. Menimbulkan hak untuk menerima pembayaran dari luar negeri (menunjukkan mengalirnya uang dari luar negeri ke dalam negeri).
Susunan neraca pembayaran
1) Neraca perdagangan. khusus mengenai ekspor dan impor barang dagangan (komoditas)
2) Neraca jasa. Menunjukkan jasa-jasa yang diselenggarakan suatu negara untuk negara lain, serta yang diterimanya dari luar negeri. Yang termasuk kategori jasa adalah perbankan, pariwisata, asuransi, pengangkutan, dan lain-lain
3) Neraca hasil-hasil modal. Mencatat semua pembayaran dan penerimaan bunga, deviden, upah tenaga kerja asing, serta hadiah-hadiah (grants)
4) Neraca lalu lintas modal. Berkaitan dengan setiap kredit yang diterima dari luar negeri atau diberikan ke luar negeri, jual beli efek dan PMA
5) Neraca lalu lintas moneter. Memperlihatkan perkembangan cadangan devisa suatu negara.
Bagian 1 sampai dengan 3 secara bersama-sama disebut Current Account (neraca transaksi berjalan), dimana setiap waktu setiap saat selalu ada transaksi, tidak pernah berhenti.
Bagian 4 disebut Capital Account.
Bagian 1 sampai dengan 4 disebut Neraca Keseluruhan.
Dari neraca pembayaran, ada 2 kemungkinan:
Surplus atau aktif: jumlah penerimaan lebih besar dari jumlah pembayaran.
Defisit atau pasif: jumlah penerimaan lebih kecil dari jumlah pembayaran.
Defisit atau surplus yang terjadi pada suatu negara yang mempunyai neraca pembayaran dikarenakan oleh:
1) Stok nasional, maksudnya jika terjadi penurunan stok nasional berarti defisit, dan jika terjadi kenaikan stok nasional berarti surplus
2) Pinjaman akomodatif, maksudnya pinjaman yang masuk karena berkaitan dengan adanya kelebihan impor berarti merupakan bagian dari defisit. Sedangkan pinjaman yang masuk atas kemauannya sendiri (pinjaman otonom) tidak mempengaruhi defisit
3) Defisit total adalah besarnya penurunan stok nasional ditambah pinjaman akomodatif
4) Surplus total adalah besarnya kenaikan stok nasional ditambah pinjaman akomodatif.
Pengelolaan koperasi
Pengelolaan koperasi sebaiknya berpedoman pada tiga sehat, yaitu sehat organisasi, sehat usaha, dan sehat mental.
a. Rapat anggota koperasi
Rapat anggota koperasi merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi. Rapat anggota menetapkan:
1) Anggaran dasar
2) Kebijaksaan umum di bidang organisasi, manajemen, dan usaha koperasi
3) Pemilihan, pengangkatan, pemberhentian pengurus dan pengawas
4) Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi, serta pengesahan laporan keuangan
5) Pengesahan pertanggungjawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya
6) Pembagian sisa hasil usaha
7) Penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran koperasi.
b. Pengurus koperasi
1) Pengurus bertugas
- Mengelola koperasi dan usahanya
- Mengajukan rancangan rencana kerja serta rancangan rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi
- Menyelenggarakan rapat anggota
- Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas
- Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib
- Memelihara daftar buku anggota dan pengurus.
2) Pengurus berwenang
- mewakili koperasi di dalam dan di luar pengadilan
- memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru serta pemberhentian anggota sesuai dengan ketentuan dalam anggaran dasar
- melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan dan kemanfaatan koperasi sesuai dengan tanggung jawabnya dan keputusan rapat anggota.
c. Pengawas koperasi
1) Pengawas bertugas
- melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi
- membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya.
2) Pengawas berwenang
- meneliti catatan yang ada pada koperasi
- mendapatkan segala keterangan yang diperlukan.
3) Pengawas harus merahasiakan hasil pengawasannya terhadap pihak ketiga.
a. Rapat anggota koperasi
Rapat anggota koperasi merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi. Rapat anggota menetapkan:
1) Anggaran dasar
2) Kebijaksaan umum di bidang organisasi, manajemen, dan usaha koperasi
3) Pemilihan, pengangkatan, pemberhentian pengurus dan pengawas
4) Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi, serta pengesahan laporan keuangan
5) Pengesahan pertanggungjawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya
6) Pembagian sisa hasil usaha
7) Penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran koperasi.
b. Pengurus koperasi
1) Pengurus bertugas
- Mengelola koperasi dan usahanya
- Mengajukan rancangan rencana kerja serta rancangan rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi
- Menyelenggarakan rapat anggota
- Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas
- Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib
- Memelihara daftar buku anggota dan pengurus.
2) Pengurus berwenang
- mewakili koperasi di dalam dan di luar pengadilan
- memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru serta pemberhentian anggota sesuai dengan ketentuan dalam anggaran dasar
- melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan dan kemanfaatan koperasi sesuai dengan tanggung jawabnya dan keputusan rapat anggota.
c. Pengawas koperasi
1) Pengawas bertugas
- melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi
- membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya.
2) Pengawas berwenang
- meneliti catatan yang ada pada koperasi
- mendapatkan segala keterangan yang diperlukan.
3) Pengawas harus merahasiakan hasil pengawasannya terhadap pihak ketiga.
Pembayaran internasional
Cara pembayaran internasional
1. Kompensasi pribadi (private compensation), adalah cara pembayaran dengan mengalihkan penyelesaian utang piutang pada seorang penduduk dalam sebuah negara di mana penduduk tersebut tinggal. Cara seperti ini tidak lagi banyak digunakan karena sulitnya mencari mitra yang memungkinkan dilakukan kompensasi pribadi.
2. Pembayaran tunai (cash payment). Biasanya dilakukan jika eksportir belum benar-benar yakin atas kondisi importir dengan baik. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan:
a. uang tunai
b. cek
c. telegraphic transfer (TT)
d. bankers sight draft (wesel bank atas unjuk).
3. Rekening terbuka (open account), adalah cara pembayaran dimana eksportir telah mengirimkan barang kepada importir tanpa disertai surat tagihan dan dokumen-dokumen. Pembayaran dilaksanakan setelah beberapa waktu atau tergantung pada kesepakatan. Pada kasus ini biasanya eksportir telah mengenal importir dengan baik.
4. Surat wesel dagang (commercial bill of exchange alias commercial draft), adalah surat perintah pembayaran yang dibuat oleh eksportir atas importir berisi sejumlah harga barang yang harus dibayar beserta ongkos kirimnya pada saat tertentu kepada pihak tertentu yang ditunjuk.
5. Letter of credit (L/C), adalah surat yang dikeluarkan bank atas permintaan importir, dimana bank telah menyetujuinya dan membayar wesel yang ditarik eksportir atas importir. Jenis-jenis L/C adalah:
a. L/C biasa. Dimana importir langsung membayar sesuai dengan harga barang yang akan diimpor kepada eksportir di luar negeri melalui bank tertentu
b. Merchant L/C. Dimana importir dapat menerima barang terlebih dahulu, pembayaran sebagian dilakukan saat membuka L/C, kekurangannya dibayar kemudian
c. Red Clause L/C. Adalah L/C yang mencantumkan perintah kepada bank untuk melaksanakan pembayaran sebagian dari jumlah L/C kepada eksportir sebelum mengirimkan barangnya
d. Industrial L/C. Digunakan untuk mengimpor barang industri secara cepat demi peningkatan industri dalam negeri.
e. Usance L/C. Merupakan L/C berjangka.
1. Kompensasi pribadi (private compensation), adalah cara pembayaran dengan mengalihkan penyelesaian utang piutang pada seorang penduduk dalam sebuah negara di mana penduduk tersebut tinggal. Cara seperti ini tidak lagi banyak digunakan karena sulitnya mencari mitra yang memungkinkan dilakukan kompensasi pribadi.
2. Pembayaran tunai (cash payment). Biasanya dilakukan jika eksportir belum benar-benar yakin atas kondisi importir dengan baik. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan:
a. uang tunai
b. cek
c. telegraphic transfer (TT)
d. bankers sight draft (wesel bank atas unjuk).
3. Rekening terbuka (open account), adalah cara pembayaran dimana eksportir telah mengirimkan barang kepada importir tanpa disertai surat tagihan dan dokumen-dokumen. Pembayaran dilaksanakan setelah beberapa waktu atau tergantung pada kesepakatan. Pada kasus ini biasanya eksportir telah mengenal importir dengan baik.
4. Surat wesel dagang (commercial bill of exchange alias commercial draft), adalah surat perintah pembayaran yang dibuat oleh eksportir atas importir berisi sejumlah harga barang yang harus dibayar beserta ongkos kirimnya pada saat tertentu kepada pihak tertentu yang ditunjuk.
5. Letter of credit (L/C), adalah surat yang dikeluarkan bank atas permintaan importir, dimana bank telah menyetujuinya dan membayar wesel yang ditarik eksportir atas importir. Jenis-jenis L/C adalah:
a. L/C biasa. Dimana importir langsung membayar sesuai dengan harga barang yang akan diimpor kepada eksportir di luar negeri melalui bank tertentu
b. Merchant L/C. Dimana importir dapat menerima barang terlebih dahulu, pembayaran sebagian dilakukan saat membuka L/C, kekurangannya dibayar kemudian
c. Red Clause L/C. Adalah L/C yang mencantumkan perintah kepada bank untuk melaksanakan pembayaran sebagian dari jumlah L/C kepada eksportir sebelum mengirimkan barangnya
d. Industrial L/C. Digunakan untuk mengimpor barang industri secara cepat demi peningkatan industri dalam negeri.
e. Usance L/C. Merupakan L/C berjangka.
Kurva permintaan investasi
Kurva permintaan investasi dalam perekonomian diperoleh dengan cara menjumlahkan investasi seluruh perusahaan pada masing-masing tingkat bunga. Pada tingkat bunga yang lebih rendah, semakin banyak proyek investasi yang menguntungkan suatu perusahaan, sehingga total belanja dalam investasi meningkat dan sebaliknya, sehingga kurva permintaan investasi berbentuk garis yang melereng dari kiri atas ke kanan bawah.
Sedangkan fungsi yang menunjukkan hubungan antara tingkat investasi dan tingkat pendapatan nasional dinamakan fungsi investasi. Fungsi investasi digambarkan sejajar dengan sumbu datar atau horisontal, yang juga disebut sebagai investasi otonom, artinya besar kecilnya pembentukan modal tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya pendapatan nasional. besar kecilnya pengeluaran investasi perusahaan ditentukan oleh faktor-faktor berikut ini, yaitu:
1) Tingkat keuntungan yang akan diperoleh dari investasi
2) Tingkat bunga yang berlaku
3) Prediksi atau ramalan keadaan ekonomi di masa depan
4) Kemajuan teknologi suatu negara
5) Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya
6) Keuntungan yang diperoleh perusahaan-perusahaan.
Dalam analisis perhitungan pendapatan nasional suatu negara, keseimbangan perekonomian negara pada perekonomian dua sektor, dapat dirumuskan sebagai berikut:
Y = C + I
Atau
S = I
Keadaan keseimbangan tersebut menunjukkan syarat keseimbangan dalam perekonomian dua sektor, yaitu pendapatan (Y) sama dengan pengeluaran konsumsi rumah tangga (C) ditambah dengan pengeluaran investasi perusahaan (I) atau besarnya kebocoran (S) sama dengan besarnya suntikan (I). Dan dengan adanya investasi, maka grafik keseimbangan pendapatan dalam perekonomian dua sektor bergeser dari besarnya break even point atau break even income (Y = C) menjadi Y = C + I.
Sedangkan fungsi yang menunjukkan hubungan antara tingkat investasi dan tingkat pendapatan nasional dinamakan fungsi investasi. Fungsi investasi digambarkan sejajar dengan sumbu datar atau horisontal, yang juga disebut sebagai investasi otonom, artinya besar kecilnya pembentukan modal tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya pendapatan nasional. besar kecilnya pengeluaran investasi perusahaan ditentukan oleh faktor-faktor berikut ini, yaitu:
1) Tingkat keuntungan yang akan diperoleh dari investasi
2) Tingkat bunga yang berlaku
3) Prediksi atau ramalan keadaan ekonomi di masa depan
4) Kemajuan teknologi suatu negara
5) Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya
6) Keuntungan yang diperoleh perusahaan-perusahaan.
Dalam analisis perhitungan pendapatan nasional suatu negara, keseimbangan perekonomian negara pada perekonomian dua sektor, dapat dirumuskan sebagai berikut:
Y = C + I
Atau
S = I
Keadaan keseimbangan tersebut menunjukkan syarat keseimbangan dalam perekonomian dua sektor, yaitu pendapatan (Y) sama dengan pengeluaran konsumsi rumah tangga (C) ditambah dengan pengeluaran investasi perusahaan (I) atau besarnya kebocoran (S) sama dengan besarnya suntikan (I). Dan dengan adanya investasi, maka grafik keseimbangan pendapatan dalam perekonomian dua sektor bergeser dari besarnya break even point atau break even income (Y = C) menjadi Y = C + I.
Pengertian, tujuan, dan jenis kebijakan moneter
Kebijakan moneter atau politik moneter adalah kebijakan yang meliputi langkah-langkah pemerintah yang dilaksanakan oleh Bank Sentral untuk mempengaruhi (mengubah) penawaran uang dalam perekonomian atau mengubah tingkat bunga, dengan maksud untuk mempengaruhi pengeluaran agregat.
Tujuan pemerintah melakukan kebijakan moneter antara lain:
a. Menyelenggarakan dan mengatur peredaran uang
b. Menjaga dan memelihara kestabilan nilai uang rupiah, baik untuk dalam negeri maupun untuk lalu lintas pembayaran luar negeri
c. Memperluas, memperlancar dan mengatur lalu lintas pembayaran uang giral
d. Mencegah terjadinya inflasi (kenaikan harga barang secara umum).
Jenis kebijakan moneter
a. Kebijakan moneter kuantitatif
Kebijakan moneter dalam rangka untuk mempengaruhi jumlah uang yang beredar yang bersifat kuantitatif antara lain:
1) Discount Policy (politik diskonto), artinya kebijakan untuk menaikkan atau menurunkan suku bunga bank dalam rangka untuk memperlancar likuiditas sehari-hari
2) Open Market Policy (politik pasar terbuka atau operasi pasar terbuka), artinya kebijakan untuk memperjualbelikan surat-surat berharga oleh Bank Sentral di pasar uang
3) Cash Receive Ratio (politik cadangan kas atau giro wajib minimum), artinya kebijakan untuk menaikkan atau menurunkan cadangan kas yang harus ada di bank-bank umum.
b. Kebijakan moneter kualitatif
1) Plafon Credit Policy (politik pagu kredit), artinya kebijakan untuk memperketat atau mempermudah dalam pemberian pinjaman kepada masyarakat
2) Moral Suation Policy (politik pembujukan moral), artinya Bank Sentral menghimbau kepada bank-bank umum untuk mempertimbangkan kondisi ekonomi secara makro agar arus uang dapat berjalan dengan lancar.
Tujuan pemerintah melakukan kebijakan moneter antara lain:
a. Menyelenggarakan dan mengatur peredaran uang
b. Menjaga dan memelihara kestabilan nilai uang rupiah, baik untuk dalam negeri maupun untuk lalu lintas pembayaran luar negeri
c. Memperluas, memperlancar dan mengatur lalu lintas pembayaran uang giral
d. Mencegah terjadinya inflasi (kenaikan harga barang secara umum).
Jenis kebijakan moneter
a. Kebijakan moneter kuantitatif
Kebijakan moneter dalam rangka untuk mempengaruhi jumlah uang yang beredar yang bersifat kuantitatif antara lain:
1) Discount Policy (politik diskonto), artinya kebijakan untuk menaikkan atau menurunkan suku bunga bank dalam rangka untuk memperlancar likuiditas sehari-hari
2) Open Market Policy (politik pasar terbuka atau operasi pasar terbuka), artinya kebijakan untuk memperjualbelikan surat-surat berharga oleh Bank Sentral di pasar uang
3) Cash Receive Ratio (politik cadangan kas atau giro wajib minimum), artinya kebijakan untuk menaikkan atau menurunkan cadangan kas yang harus ada di bank-bank umum.
b. Kebijakan moneter kualitatif
1) Plafon Credit Policy (politik pagu kredit), artinya kebijakan untuk memperketat atau mempermudah dalam pemberian pinjaman kepada masyarakat
2) Moral Suation Policy (politik pembujukan moral), artinya Bank Sentral menghimbau kepada bank-bank umum untuk mempertimbangkan kondisi ekonomi secara makro agar arus uang dapat berjalan dengan lancar.
Fungsi dan jenis bank
Adapun jenis perbankan dewasa ini dapat ditinjau dari beberapa segi, diantaranya:
Dilihat dari segi fungsinya, jenis bank terdiri dari:
1) Menurut UU Pokok Perbankan Nomor 14 tahun 1967, jenis bank diantaranya: bank umum, bank pembangunan, bank tabungan, bank pasar, bank desa, lumbung desa, bank pegawai, dan bank lainnya
2) Menurut UU Pokok Perbankan nomor 10 tahun 1988, jenis bank diantaranya: bank umum dan bank perkreditan rakyat.
Dilihat dari segi kepemilikannya, jenis bank terdiri dari:
1) Bank milik pemerintah
2) Bank milik swasta nasional
3) Bank milik koperasi
4) Bank milik asing
5) Bank milik campuran.
Dilihat dari segi status, jenis bank terdiri dari:
1) Bank devisa, yaitu bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan
2) Bank non devisa, yaitu bank yang belum mempunyai izin untuk melaksanakan transaksi sebagai bank devisa, sehingga tidak dapat melaksanakan transaksi yang berhubungan dengan luar negeri.
Dilihat dari segi cara menentukan harga, jenis bank terdiri dari:
1) Bank yang berdasarkan prinsip konvensional (barat)
2) Bank yang berdasarkan prinsip syariah (Islam).
Dalam menjalankan fungsinya, bank harus memperhatikan:
a. Likuiditas, artinya kemampuan bank untuk melunasi kewajiban sewaktu-waktu atau saat jatuh tempo atau dapat melunasinya dalam jangka pendek
b. Solvabilitas, artinya kemampuan bank untuk memenuhi seluruh kewajibannya bila bank tersebut bubar, atau dapat melunasinya dalam jangka pendek maupun jangka panjang
c. Rentabilitas, artinya kemampuan bank untuk memperoleh keuntungan atau laba agar dapat terjaga kontinuitasnya
d. Soliditas, artinya kemampuan bank untuk memperoleh kepercayaan dari masyarakat, sehingga menunjukkan bahwa bank tersebut dalam kondisi sehat.
Dilihat dari segi fungsinya, jenis bank terdiri dari:
1) Menurut UU Pokok Perbankan Nomor 14 tahun 1967, jenis bank diantaranya: bank umum, bank pembangunan, bank tabungan, bank pasar, bank desa, lumbung desa, bank pegawai, dan bank lainnya
2) Menurut UU Pokok Perbankan nomor 10 tahun 1988, jenis bank diantaranya: bank umum dan bank perkreditan rakyat.
Dilihat dari segi kepemilikannya, jenis bank terdiri dari:
1) Bank milik pemerintah
2) Bank milik swasta nasional
3) Bank milik koperasi
4) Bank milik asing
5) Bank milik campuran.
Dilihat dari segi status, jenis bank terdiri dari:
1) Bank devisa, yaitu bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan
2) Bank non devisa, yaitu bank yang belum mempunyai izin untuk melaksanakan transaksi sebagai bank devisa, sehingga tidak dapat melaksanakan transaksi yang berhubungan dengan luar negeri.
Dilihat dari segi cara menentukan harga, jenis bank terdiri dari:
1) Bank yang berdasarkan prinsip konvensional (barat)
2) Bank yang berdasarkan prinsip syariah (Islam).
Dalam menjalankan fungsinya, bank harus memperhatikan:
a. Likuiditas, artinya kemampuan bank untuk melunasi kewajiban sewaktu-waktu atau saat jatuh tempo atau dapat melunasinya dalam jangka pendek
b. Solvabilitas, artinya kemampuan bank untuk memenuhi seluruh kewajibannya bila bank tersebut bubar, atau dapat melunasinya dalam jangka pendek maupun jangka panjang
c. Rentabilitas, artinya kemampuan bank untuk memperoleh keuntungan atau laba agar dapat terjaga kontinuitasnya
d. Soliditas, artinya kemampuan bank untuk memperoleh kepercayaan dari masyarakat, sehingga menunjukkan bahwa bank tersebut dalam kondisi sehat.
Laporan keuangan
Laporan keuangan yang disajikan setiap akhir periode didasarkan pada Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang terdiri dari Laporan Rugi-Laba, Laporan perubahan modal, Neraca dan Laporan arus kas.
Laporan Laba-Rugi (Income Statement) adalah laporan yang menunjukkan pendapatan dan beban dari suatu perusahaan dalam satu periode akuntansi.
Bentuk laposan laba-rugi yang lazim digunakan ada dua, yaitu:
a. Bentuk langsung (single step). Menurut bentuk ini, seluruh pendapatan dijumlahkan dan semua beban dijumlahkan, kemudian diselisihkan untuk memperoleh besarnya laba atau rugi usaha.
b. Bentuk bertahap (multiple step). Menurut bentuk ini, dibedakan antara pendapatan usaha dengan pendapatan di luar usaha, dan dibedakan pula beban usaha dengan beban di luar usaha, kemudian diselisihkan sehingga diperoleh laba atau ruginya.
Laporan Perubahan Modal (Capital Statement) adalah laporan yang menunjukkan sebab-sebab adanya perubahan modal, dari modal awal sampai dengan modal akhir periode.
Dalam laporan perubahan modal ditunjukkan perhitungan sebagai berikut: modal pemilik awal periode ditambah laba bersih seperti yang tercantum dalam laporan laba-rugi dan dikurangi dengan pengambilan pribadi pemilik (prive), sehingga diperoleh modal pemilik akhir periode.
Neraca (Balance Sheet) adalah laporan yang menunjukkan keadaan keuangan atau posisi keuangan suatu perusahaan pada saat tertentu. Posisi keuangan yang dimaksud terdiri atas jumlah aktiva, kewajiban dan modal.
Penyusunan neraca harus diurutkan sesuai dengan tingkat likuiditasnya atau tingkat kelancarannya. Neraca dapat disusun dengan dua bentuk, yaitu:
a. Bentuk T atau bentuk skontro atau bentuk rekening
b. Neraca bentuk laporan (staffel)
Laporan arus kas adalah laporan yang menunjukkan arus masuk dan arus keluar tentang kas dan setara dengan kas. Kas merupakan uang tunai atau saldo kas dan rekening giro, sedangkan setara kas merupakan investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan dengan cepat dapat dijadikan kas.
Laporan Laba-Rugi (Income Statement) adalah laporan yang menunjukkan pendapatan dan beban dari suatu perusahaan dalam satu periode akuntansi.
Bentuk laposan laba-rugi yang lazim digunakan ada dua, yaitu:
a. Bentuk langsung (single step). Menurut bentuk ini, seluruh pendapatan dijumlahkan dan semua beban dijumlahkan, kemudian diselisihkan untuk memperoleh besarnya laba atau rugi usaha.
b. Bentuk bertahap (multiple step). Menurut bentuk ini, dibedakan antara pendapatan usaha dengan pendapatan di luar usaha, dan dibedakan pula beban usaha dengan beban di luar usaha, kemudian diselisihkan sehingga diperoleh laba atau ruginya.
Laporan Perubahan Modal (Capital Statement) adalah laporan yang menunjukkan sebab-sebab adanya perubahan modal, dari modal awal sampai dengan modal akhir periode.
Dalam laporan perubahan modal ditunjukkan perhitungan sebagai berikut: modal pemilik awal periode ditambah laba bersih seperti yang tercantum dalam laporan laba-rugi dan dikurangi dengan pengambilan pribadi pemilik (prive), sehingga diperoleh modal pemilik akhir periode.
Neraca (Balance Sheet) adalah laporan yang menunjukkan keadaan keuangan atau posisi keuangan suatu perusahaan pada saat tertentu. Posisi keuangan yang dimaksud terdiri atas jumlah aktiva, kewajiban dan modal.
Penyusunan neraca harus diurutkan sesuai dengan tingkat likuiditasnya atau tingkat kelancarannya. Neraca dapat disusun dengan dua bentuk, yaitu:
a. Bentuk T atau bentuk skontro atau bentuk rekening
b. Neraca bentuk laporan (staffel)
Laporan arus kas adalah laporan yang menunjukkan arus masuk dan arus keluar tentang kas dan setara dengan kas. Kas merupakan uang tunai atau saldo kas dan rekening giro, sedangkan setara kas merupakan investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan dengan cepat dapat dijadikan kas.
Laporan arus kas
Laporan arus kas harus menyajikan tiga aktivitas kas, yaitu:
a. Arus kas dari aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan (principal revenue-producing activities) dam aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.
Arus kas masuk
- Penjualan barang dagangan
- Pendapatan dari jasa
- Penerimaan kas dari royalty, fee, komisi dan pendapatan lain
- Pendapatan bunga asset yang menghasilkan (bunga)
- Pendapatan ekuitas surat berharga (deviden).
Arus kas keluar
- Pembayaran pembelian barang dagangan
- Pembayaran untuk beban operasi (gaji, sewa, asuransi, listrik, telepon, air, dsb)
- Pembayaran untuk pembelian kepada suplier di luar persediaan
- Pembayaran kepada pemberi pinjaman (bunga)
- Pembayaran untuk pajak.
b. Arus kas dari aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas.
Arus kas masuk
- Penjualan aktiva jangka panjang (properti, pabrik, tanah, bangunan, peralatan, aktiva tak berwujud, dan sebagainya)
- Penjualan surat utang atau ekuitas perusahaan lain (kecuali surat berharga yang diperlakukan sebagai setara kas)
- Pengembalian dari pokok pinjaman kepada pihak ketiga.
Arus kas keluar
- Pembelian aktiva jangka panjang (aktiva tetap, aktiva tak berwujud, dan aktiva jangka panjang lain termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi dan aktiva tetap yang dibangun sendiri)
- Pembelian surat utang dan ekuitas perusahaan lain (kecuali trading securities)
- Pinjaman kepada pihak lain.
c. Arus kas dari aktivitas pendanaan (financing) adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan.
Arus kas masuk
- Hasil dari pinjaman
- Hasil dari penerbitan saham ekuitas sendiri
- Penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotik dan pinjaman lainnya.
Arus kas keluar
- Pelunasan pokok pinjaman
- Pembelian kembali saham perusahaan sendiri
- Pembayaran deviden.
a. Arus kas dari aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan (principal revenue-producing activities) dam aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.
Arus kas masuk
- Penjualan barang dagangan
- Pendapatan dari jasa
- Penerimaan kas dari royalty, fee, komisi dan pendapatan lain
- Pendapatan bunga asset yang menghasilkan (bunga)
- Pendapatan ekuitas surat berharga (deviden).
Arus kas keluar
- Pembayaran pembelian barang dagangan
- Pembayaran untuk beban operasi (gaji, sewa, asuransi, listrik, telepon, air, dsb)
- Pembayaran untuk pembelian kepada suplier di luar persediaan
- Pembayaran kepada pemberi pinjaman (bunga)
- Pembayaran untuk pajak.
b. Arus kas dari aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas.
Arus kas masuk
- Penjualan aktiva jangka panjang (properti, pabrik, tanah, bangunan, peralatan, aktiva tak berwujud, dan sebagainya)
- Penjualan surat utang atau ekuitas perusahaan lain (kecuali surat berharga yang diperlakukan sebagai setara kas)
- Pengembalian dari pokok pinjaman kepada pihak ketiga.
Arus kas keluar
- Pembelian aktiva jangka panjang (aktiva tetap, aktiva tak berwujud, dan aktiva jangka panjang lain termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi dan aktiva tetap yang dibangun sendiri)
- Pembelian surat utang dan ekuitas perusahaan lain (kecuali trading securities)
- Pinjaman kepada pihak lain.
c. Arus kas dari aktivitas pendanaan (financing) adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan.
Arus kas masuk
- Hasil dari pinjaman
- Hasil dari penerbitan saham ekuitas sendiri
- Penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotik dan pinjaman lainnya.
Arus kas keluar
- Pelunasan pokok pinjaman
- Pembelian kembali saham perusahaan sendiri
- Pembayaran deviden.
Koperasi sekolah
Koperasi sekolah adalah koperasi yang anggotanya murid atau siswa pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan sekolah-sekolah tempat pendidikan yang setaraf dengan itu.
Ruang lingkup koperasi sekolah
a. Peningkatan kesadaran berkoperasi serta langkah-langkah pembinaan dan penyuluhan untuk mengembangkan koperasi sekolah
b. Pembinaan fasilitas seperti ruang pemupukan modal, penyediaan kredit dengan syarat memadai untuk pengadaan sarana, bantuan tenaga manajemen atau pengelolaan dan lain-lain
c. Peningkatan keterampilan siswa dalam mengelola koperasi melalui latihan-latihan yang praktis, misalnya praktik kerja nyata yang berkaitan dengan pengorganisasian, yang nantinya diharapkan dapat menjadi kader koperasi di masyarakat.
Cara mendirikan koperasi sekolah
Langkah-langkah atau prosedur pembentukan koperasi sekolah, adalah sebagai berikut:
1) Tahap persiapan
2) Tahap pembentukan
3) Tahap pengesahan.
Apabila telah memenuhi syarat maka selambat-lambatnya dalam waktu 3 bulan dari tanggal pengajuan itu, akan diterima surat pengakuan atau surat keputusan pengesahan dan akta pendirian koperasi sekolah dari Kantor Dinas Koperasi.
Kegiatan usaha koperasi sekolah
1) Unit usaha pertokoan, meliputi pengadaan buku pelajaran, alat tulis, seragam sekolah, serta barang lain yang diperlukan siswa
2) Unit usaha simpan pinjam, yang bertujuan untuk melayani penabungan dan pinjaman uang guna meringankan para siswa dan juga untuk menumbuhkan kegemaran menabung bagi siswa
3) Unit usaha kafe (warung) sekolah, dimaksudkan untuk menampung siswa agar tidak keluar dari lingkup sekolah
4) Unit usaha jasa lainnya, disesuaikan dengan perkembangan pertumbuhan kegiatan ekonomi masyarakat, seperti foto kopi, wartel, warnet, menerima percetakan, travel bus, bursa buku, penjahitan pakaian seragam siswa, pengetikan dan penjilidan, dan lain sebagainya.
Manfaat koperasi sekolah
1) Dapat menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah
2) Dapat mendidik siswa untuk mandiri atau mampu mengurus dirinya sendiri
3) Dapat berlatih menjadi wiraswastawan di bidang perkoperasian
4) Membimbing para siswa untuk dapat berpartisipasi aktif dalam menyelenggarakan koperasi sekolah
5) Dapat menanamkan disiplin, rasa tanggung jawab, setia kawan, dan gotong royong.
Ruang lingkup koperasi sekolah
a. Peningkatan kesadaran berkoperasi serta langkah-langkah pembinaan dan penyuluhan untuk mengembangkan koperasi sekolah
b. Pembinaan fasilitas seperti ruang pemupukan modal, penyediaan kredit dengan syarat memadai untuk pengadaan sarana, bantuan tenaga manajemen atau pengelolaan dan lain-lain
c. Peningkatan keterampilan siswa dalam mengelola koperasi melalui latihan-latihan yang praktis, misalnya praktik kerja nyata yang berkaitan dengan pengorganisasian, yang nantinya diharapkan dapat menjadi kader koperasi di masyarakat.
Cara mendirikan koperasi sekolah
Langkah-langkah atau prosedur pembentukan koperasi sekolah, adalah sebagai berikut:
1) Tahap persiapan
2) Tahap pembentukan
3) Tahap pengesahan.
Apabila telah memenuhi syarat maka selambat-lambatnya dalam waktu 3 bulan dari tanggal pengajuan itu, akan diterima surat pengakuan atau surat keputusan pengesahan dan akta pendirian koperasi sekolah dari Kantor Dinas Koperasi.
Kegiatan usaha koperasi sekolah
1) Unit usaha pertokoan, meliputi pengadaan buku pelajaran, alat tulis, seragam sekolah, serta barang lain yang diperlukan siswa
2) Unit usaha simpan pinjam, yang bertujuan untuk melayani penabungan dan pinjaman uang guna meringankan para siswa dan juga untuk menumbuhkan kegemaran menabung bagi siswa
3) Unit usaha kafe (warung) sekolah, dimaksudkan untuk menampung siswa agar tidak keluar dari lingkup sekolah
4) Unit usaha jasa lainnya, disesuaikan dengan perkembangan pertumbuhan kegiatan ekonomi masyarakat, seperti foto kopi, wartel, warnet, menerima percetakan, travel bus, bursa buku, penjahitan pakaian seragam siswa, pengetikan dan penjilidan, dan lain sebagainya.
Manfaat koperasi sekolah
1) Dapat menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah
2) Dapat mendidik siswa untuk mandiri atau mampu mengurus dirinya sendiri
3) Dapat berlatih menjadi wiraswastawan di bidang perkoperasian
4) Membimbing para siswa untuk dapat berpartisipasi aktif dalam menyelenggarakan koperasi sekolah
5) Dapat menanamkan disiplin, rasa tanggung jawab, setia kawan, dan gotong royong.
Korelasi linier dan regresi
Korelasi adalah suatu pernyataan yang menunjukkan keeratan hubungan antara 2 (dua) variabel atau lebih serta besarnya hubungan antara variabel tersebut yang didasarkan pada hasil penelitian ilmiah.
Dalam artikel ini korelasinya kita batasi hanya untuk 2 variabel, yang nantinya akan kita gunakan lambang variabel x dan y.
Variabel pertama yang diketahui disebut variabel independen atau variabel yang mempengaruhi, sedangkan yang lain, yang belum diketahui disebut variabel dependen atau variabel yang dipengaruhi.
Untuk mempelajari hubungan 2 variabel dapat dilakukan dengan dua pengamatan, yaitu pengamatan terhadap diagram berserak dan pengamatan terhadap bagan atau grafik.
1. Pengamatan terhadap diagram berserak
Pertama-tama 2 variabel yang mempunyai hubungan, yaitu variabel x dan y dilukiskan dalam satu diagram berserak. Langkah selanjutnya kita menafsirkan sifat hubungannya berdasarkan diagram tersebut. Secara umum sifat hubungan variabel x dan y dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu:
a. Hubungan positif, jika variabel x naik atau turun, maka variabel y naik atau turun.
b. Hubungan negatif, jika variabel x naik atau turun, maka variabel y turun atau naik.
c. Tidak ada hubungan. Jika hubungan antara variabel x dan y tidak dapat digambarkan dengan suatu garis lurus (secara linier).
2. Pengamatan terhadap grafik
Dengan metode ini kedua variabel x dan y masing-masing digambarkan dalam satu diagram. Apabila kedua grafik itu menunjukkan arah yang sama, berarti ada hubungan antara 2 variabel tersebut. Apabila kedua grafik itu tidak menunjukkan arah yang sama, artinya tidak ada hubungan antara variabel x dan y.
Regresi
Dalam statistik regresi, dihitung seberapa besar peranan atau kontribusi dari variabel-variabel bebas dalam membentuk variabel terikat. Sementara variabel-variabel lainnya yang tidak diperhitungkan sebagai variabel diperlukan sebagai konstanta.
Persamaan regresi:
Y = a + b . x
Dimana:
Y = sebagai variabel terikat atau variabel akibat
x = sebagai variabel bebas atau penyebab
b = koefisien x
a = konstanta.
Metode yang digunakan
1. Metode bebas
2. Metode jumlah kuadrat terkecil
Kunjungi juga: http://matakristal.com/
Dalam artikel ini korelasinya kita batasi hanya untuk 2 variabel, yang nantinya akan kita gunakan lambang variabel x dan y.
Variabel pertama yang diketahui disebut variabel independen atau variabel yang mempengaruhi, sedangkan yang lain, yang belum diketahui disebut variabel dependen atau variabel yang dipengaruhi.
Untuk mempelajari hubungan 2 variabel dapat dilakukan dengan dua pengamatan, yaitu pengamatan terhadap diagram berserak dan pengamatan terhadap bagan atau grafik.
1. Pengamatan terhadap diagram berserak
Pertama-tama 2 variabel yang mempunyai hubungan, yaitu variabel x dan y dilukiskan dalam satu diagram berserak. Langkah selanjutnya kita menafsirkan sifat hubungannya berdasarkan diagram tersebut. Secara umum sifat hubungan variabel x dan y dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu:
a. Hubungan positif, jika variabel x naik atau turun, maka variabel y naik atau turun.
b. Hubungan negatif, jika variabel x naik atau turun, maka variabel y turun atau naik.
c. Tidak ada hubungan. Jika hubungan antara variabel x dan y tidak dapat digambarkan dengan suatu garis lurus (secara linier).
2. Pengamatan terhadap grafik
Dengan metode ini kedua variabel x dan y masing-masing digambarkan dalam satu diagram. Apabila kedua grafik itu menunjukkan arah yang sama, berarti ada hubungan antara 2 variabel tersebut. Apabila kedua grafik itu tidak menunjukkan arah yang sama, artinya tidak ada hubungan antara variabel x dan y.
Regresi
Dalam statistik regresi, dihitung seberapa besar peranan atau kontribusi dari variabel-variabel bebas dalam membentuk variabel terikat. Sementara variabel-variabel lainnya yang tidak diperhitungkan sebagai variabel diperlukan sebagai konstanta.
Persamaan regresi:
Y = a + b . x
Dimana:
Y = sebagai variabel terikat atau variabel akibat
x = sebagai variabel bebas atau penyebab
b = koefisien x
a = konstanta.
Metode yang digunakan
1. Metode bebas
2. Metode jumlah kuadrat terkecil
Kunjungi juga: http://matakristal.com/
Proses pembentukan harga dilihat dari segi kurvanya
Proses pembentukan harga dilihat dari segi kurvanya
a. Kurva harga jual yaitu P (Price) sama dengan kurva AR dan MR dan sekaligus merupakan kurva permintaan (DD) dan penawaran (SS), sehingga kurva P = AR = MR = D = S.
b. Terbentuknya harga ditunjukkan oleh perpotongan kurva MC dengan MR (di titik A).
c. Kurva MC berbentuk seperti huruf “J” dan selalu berpotongan dengan kurva AC pada titik terendahnya.
d. Bila perpotongan kurva MC dengan MR terletak di atas AC atau P > AC maka posisi perusahaan adalah laba maksimum, karena harga jual dapat menutup semua biaya produksi rata-ratanya.
e. Bila perpotongan kurva MC dengan MR tepat pada titik terendah kurva AC maka posisi perusahaan adalah break even (impas = pulang pokok).
f. Bila perpotongan kurva MC dengan MR terletak di bawah AC akan tetapi masih di atas AVC maka posisi perusahaan adalah rugi minimum, karena harga jual masih dapat menutup biaya variabel dan sebagian dari biaya tetap.
g. Bila perpotongan kurva MC dengan MR terletak di bawah kurva AVC maka posisi perusahaan adalah rugi maksimum, karena harga jual sudah tidak dapat menutup biaya variabel. Pada kondisi inilah seharusnya perusahaan menutup usahanya (gulung tikar) dan pindah pada bidang usaha lain yang memungkinkan memberikan pendapatan yang lebih tinggi.
kunjungi juga: http://matakristal.com/
a. Kurva harga jual yaitu P (Price) sama dengan kurva AR dan MR dan sekaligus merupakan kurva permintaan (DD) dan penawaran (SS), sehingga kurva P = AR = MR = D = S.
b. Terbentuknya harga ditunjukkan oleh perpotongan kurva MC dengan MR (di titik A).
c. Kurva MC berbentuk seperti huruf “J” dan selalu berpotongan dengan kurva AC pada titik terendahnya.
d. Bila perpotongan kurva MC dengan MR terletak di atas AC atau P > AC maka posisi perusahaan adalah laba maksimum, karena harga jual dapat menutup semua biaya produksi rata-ratanya.
e. Bila perpotongan kurva MC dengan MR tepat pada titik terendah kurva AC maka posisi perusahaan adalah break even (impas = pulang pokok).
f. Bila perpotongan kurva MC dengan MR terletak di bawah AC akan tetapi masih di atas AVC maka posisi perusahaan adalah rugi minimum, karena harga jual masih dapat menutup biaya variabel dan sebagian dari biaya tetap.
g. Bila perpotongan kurva MC dengan MR terletak di bawah kurva AVC maka posisi perusahaan adalah rugi maksimum, karena harga jual sudah tidak dapat menutup biaya variabel. Pada kondisi inilah seharusnya perusahaan menutup usahanya (gulung tikar) dan pindah pada bidang usaha lain yang memungkinkan memberikan pendapatan yang lebih tinggi.
kunjungi juga: http://matakristal.com/
Proses pembentukan harga dilihat dari segi keseimbangan perusahaan
a. Keseimbangan perusahaan jangka pendek, yaitu suatu keadaan di mana perusahaan dapat mencapai laba maksimum. Keadaan seperti itu adalah masuk akal karena jumlah yang ditawarkan oleh seluruh produsen atau perusahaan masih kurang dari jumlah yang dikehendaki untuk dibeli oleh konsumen. Jika seandainya secara jangka pendek produsen menderita rugi, itu pun masih dikategorikan rugi minimum. Posisi laba maksimum ditunjukkan oleh perpotongan kurva SMC dengan SMR di atas kurva SAC atau dengan kata lain kurva P > SAC.
b. Keseimbangan perusahaan jangka panjang, yaitu suatu keadaan di mana produsen pada seluruh perusahaan dalam keadaan laba normal. Posisi laba normal ini ditunjukkan oleh perpotongan kurva LMC dengan LMR sama dengan LAC atau dengan kata lain titik terendah kurva LAC menyinggung kurva P dan LMR sehingga P = LAC = LMR = LMC.
Kesimpulan:
- Pada waktu perusahaan mencapai laba maksimum maka mendorong adanya produsen baru sehingga jumlah yang ditawarkan di pasar bertambah (kurva S1 bergeser ke S2). Akibatnya terjadilah persaingan di antara para penjual sehingga tingkat harga turun dari P1 ke P2, ini berarti harga jual turun sampai ke tingkat biaya rata-rata di mana P = LAC = LMC = LMR atau pada kondisi laba normal. Pada kondisi laba normal tidak akan mendorong perusahaan untuk memperluas kapasitas produksinya sebab baik pasar maupun perusahaan dalam posisi keseimbangan karena jumlah yang ditawarkan oleh seluruh produsen di pasar sama dengan jumlah yang dikehendaki untuk dibeli oleh konsumen.
- Pada waktu perusahaan dalam kondisi laba normal, jumlah yang ditawarkan perusahaan secara individual turun dari OQ1 ke OQ2 ini disebabkan karena semakin banyaknya perusahaan-perusahaan yang menjual produk yang sama sehingga mengakibatkan jumlah yang ditawarkan di pasar bertambah dari OQ1 ke OQ2 namun secara individu masing-masing perusahaan mengurangi produksinya.
kunjungi juga: http://matakristal.com/
b. Keseimbangan perusahaan jangka panjang, yaitu suatu keadaan di mana produsen pada seluruh perusahaan dalam keadaan laba normal. Posisi laba normal ini ditunjukkan oleh perpotongan kurva LMC dengan LMR sama dengan LAC atau dengan kata lain titik terendah kurva LAC menyinggung kurva P dan LMR sehingga P = LAC = LMR = LMC.
Kesimpulan:
- Pada waktu perusahaan mencapai laba maksimum maka mendorong adanya produsen baru sehingga jumlah yang ditawarkan di pasar bertambah (kurva S1 bergeser ke S2). Akibatnya terjadilah persaingan di antara para penjual sehingga tingkat harga turun dari P1 ke P2, ini berarti harga jual turun sampai ke tingkat biaya rata-rata di mana P = LAC = LMC = LMR atau pada kondisi laba normal. Pada kondisi laba normal tidak akan mendorong perusahaan untuk memperluas kapasitas produksinya sebab baik pasar maupun perusahaan dalam posisi keseimbangan karena jumlah yang ditawarkan oleh seluruh produsen di pasar sama dengan jumlah yang dikehendaki untuk dibeli oleh konsumen.
- Pada waktu perusahaan dalam kondisi laba normal, jumlah yang ditawarkan perusahaan secara individual turun dari OQ1 ke OQ2 ini disebabkan karena semakin banyaknya perusahaan-perusahaan yang menjual produk yang sama sehingga mengakibatkan jumlah yang ditawarkan di pasar bertambah dari OQ1 ke OQ2 namun secara individu masing-masing perusahaan mengurangi produksinya.
kunjungi juga: http://matakristal.com/
Teori ekonomi klasik dan neoklasik
Menurut teori klasik (yang dikemukakan oleh Adam Smith) suatu negara mengalami pertumbuhan ditandai dengan:
1. Pertumbuhan jumlah penduduk, dan
2. Peningkatan output (GNP).
Jumlah penduduk dianggap faktor yang pasif. Dengan demikian pertumbuhan suatu negara lebih tergantung pada pertumbuhan output (GNP). Sedangkan pertumbuhan output sangat tergantung kepada jumlah modal yang ditanam, modal ditentukan oleh jumlah laba yang diperoleh, laba tergantung kepada pasar (permintaan) dan permintaan tergantung pada jumlah penduduk dan penduduk tergantung pada upah, upah tergantung pada output. Asumsi klasik menyatakan bahwa faktor alam bersifat konstan. Maka pada suatu saat tingkat produksi itu akan mencapai tingkat “Full Employment”, artinya pendayagunaan alam, modal, dan tenaga kerja akan mencapai tingkat optimum, sehingga pada suatu saat jumlah output tidak bisa ditingkatkan lagi karena sudah optimum, maka akibatnya tingkat upah akan tetap, karena upah tetap maka penduduk pun akan tetap, karena biaya hidup penduduk tergantung pada upah.
Dengan demikian kalau kondisi Full Employment tersebut sudah tercapai itu artinya ekonomi akan mengalami kemandegan, dan pada akhirnya ekonomi akan substemekonomi yang statis dan pas-pasan.
Pada prinsipnya teori yang dikemukakan oleh David Ricardo sama dengan yang dikemukakan oleh Adam Smith.
Dengan asumsi bahwa faktor alam tetap, sedangkan penduduk bertambah pesat maka pada suatu saat tingkat perkembangan ekonomi akan sangat rendah dan tidak berkembang.
Teori neoklasik
a. Robert Sollow – Trevor Swan
Anggapannya bahwa:
1. tenaga kerja (penduduk) tumbuh dengan laju tertentu
2. ada kecenderungan menabung dari masyarakat
3. seluruh tabungan diinvestasikan
4. dan fungsi produksi Q = f (K.L). artinya bahwa hasil produksi itu dihasilkan dari kombinasi antara faktor modal dan tenaga kerja.
Sollow – Swan berkesimpulan bahwa pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh:
1. pertumbuhan penduduk
2. akumulasi modal
3. kemajuan teknologi.
b. Menurut Harrod-Domar, pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh tingkat investasi. Pengeluaran investasi mempunyai pengaruh terhadap permintaan dan penawaran.
c. Aliran baru
yang termasuk aliran baru adalah W.W. Rostow membagi tahap pertumbuhan ekonomi terdiri dari:
a. masyarakat tradisional, masih mementingkan diri sendiri
b. prasyarat lepas landas (transisi)
c. lepas landas (take off)
d. tingkat kematangan (maturity)
e. masa konsumsi tinggi (high consumption).
Kunjungi juga: http://matakristal.com/
1. Pertumbuhan jumlah penduduk, dan
2. Peningkatan output (GNP).
Jumlah penduduk dianggap faktor yang pasif. Dengan demikian pertumbuhan suatu negara lebih tergantung pada pertumbuhan output (GNP). Sedangkan pertumbuhan output sangat tergantung kepada jumlah modal yang ditanam, modal ditentukan oleh jumlah laba yang diperoleh, laba tergantung kepada pasar (permintaan) dan permintaan tergantung pada jumlah penduduk dan penduduk tergantung pada upah, upah tergantung pada output. Asumsi klasik menyatakan bahwa faktor alam bersifat konstan. Maka pada suatu saat tingkat produksi itu akan mencapai tingkat “Full Employment”, artinya pendayagunaan alam, modal, dan tenaga kerja akan mencapai tingkat optimum, sehingga pada suatu saat jumlah output tidak bisa ditingkatkan lagi karena sudah optimum, maka akibatnya tingkat upah akan tetap, karena upah tetap maka penduduk pun akan tetap, karena biaya hidup penduduk tergantung pada upah.
Dengan demikian kalau kondisi Full Employment tersebut sudah tercapai itu artinya ekonomi akan mengalami kemandegan, dan pada akhirnya ekonomi akan substemekonomi yang statis dan pas-pasan.
Pada prinsipnya teori yang dikemukakan oleh David Ricardo sama dengan yang dikemukakan oleh Adam Smith.
Dengan asumsi bahwa faktor alam tetap, sedangkan penduduk bertambah pesat maka pada suatu saat tingkat perkembangan ekonomi akan sangat rendah dan tidak berkembang.
Teori neoklasik
a. Robert Sollow – Trevor Swan
Anggapannya bahwa:
1. tenaga kerja (penduduk) tumbuh dengan laju tertentu
2. ada kecenderungan menabung dari masyarakat
3. seluruh tabungan diinvestasikan
4. dan fungsi produksi Q = f (K.L). artinya bahwa hasil produksi itu dihasilkan dari kombinasi antara faktor modal dan tenaga kerja.
Sollow – Swan berkesimpulan bahwa pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh:
1. pertumbuhan penduduk
2. akumulasi modal
3. kemajuan teknologi.
b. Menurut Harrod-Domar, pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh tingkat investasi. Pengeluaran investasi mempunyai pengaruh terhadap permintaan dan penawaran.
c. Aliran baru
yang termasuk aliran baru adalah W.W. Rostow membagi tahap pertumbuhan ekonomi terdiri dari:
a. masyarakat tradisional, masih mementingkan diri sendiri
b. prasyarat lepas landas (transisi)
c. lepas landas (take off)
d. tingkat kematangan (maturity)
e. masa konsumsi tinggi (high consumption).
Kunjungi juga: http://matakristal.com/
Perilaku manusia dalam bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
Manusia sebagai makhluk ekonomi adalah makhluk yang dengan akal dan pikirannya tidak hanya berfungsi untuk menghabiskan alat pemuas kebutuhan saja, melainkan juga secara jasmani dapat mengubah bentuk dan menambah jumlah dan nilai guna barang sehingga dapat lebih bermanfaat bagi kehidupannya. Namun, dalam proses kegiatan tersebut ia membutuhkan bantuan manusia lainnya. Hal itu dikarenakan tidak ada satupun manusia yang sempurna dan dapat memenuhi seluruh kebutuhannya dengan kemampuan yang ia miliki.
Manusia sebagai makhluk sosial memiliki makna bahwa manusia yang terdiri dari individu-individu tidak dapat hidup sendiri dan tergantung pada orang lain. Dalam kesehariannya, setiap individu selalu berinteraksi atau berhubungan dengan individu lainnya. Hubungan tersebut secara alami, naluriah, perasaan, dan kebiasaan akan mendorong setiap individu untuk melakukan kerja sama. Agar dorongan-dorongan tersebut dapat mewujudkan perilaku manusia yang bekerja sama dalam memenuhi kebutuhan hidupnya secara harmonis, maka harus ada kepedulian dari setiap diri manusia mengenai adanya hubungan yang selaras antara fungsi manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi yang bermoral.
Bentuk kepedulian mengenai adanya hubungan yang selaras antara fungsi manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi, antara lain sebagai berikut:
1. mengembangkan sikap saling menghormati terhadap hak dan kewajiban masing-masing dalam melakukan kerja sama
2. selalu berusaha menjaga dan memupuk harga diri masing-masing pihak dalam melakukan kerja sama
3. mengembangkan sikap bahu membahu dalam membangun dan mencapai tujuan bersama tanpa mengesampingkan norma-norma yang berlaku
4. saling berbagi ilmu dan pengetahuan demi kemajuan bersama
5. menerapkan sikap tolong menolong dalam melakukan kegiatan sehari-hari.
Perlu diingat pula, perbedaan yang dimiliki setiap manusia juga merupakan faktor penyebab manusia tidak bisa lepas dari masyarakat sekitarnya. Perbedaan kemampuan tersebut menunjukkan perilaku manusia yang berbeda-beda pula dalam mengadakan kerja sama. Biasanya perbedaan hubungan perilaku kerja sama tersebut didasarkan pada maksud dan tujuan yang diinginkannya, apakah kerja sama yang saling menguntungkan, kerja sama untuk kepentingan bersama, atau kerja sama yang saling menghormati dan tidak memaksakan kehendak.
kunjungi juga: http://matakristal.com/
Manusia sebagai makhluk sosial memiliki makna bahwa manusia yang terdiri dari individu-individu tidak dapat hidup sendiri dan tergantung pada orang lain. Dalam kesehariannya, setiap individu selalu berinteraksi atau berhubungan dengan individu lainnya. Hubungan tersebut secara alami, naluriah, perasaan, dan kebiasaan akan mendorong setiap individu untuk melakukan kerja sama. Agar dorongan-dorongan tersebut dapat mewujudkan perilaku manusia yang bekerja sama dalam memenuhi kebutuhan hidupnya secara harmonis, maka harus ada kepedulian dari setiap diri manusia mengenai adanya hubungan yang selaras antara fungsi manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi yang bermoral.
Bentuk kepedulian mengenai adanya hubungan yang selaras antara fungsi manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi, antara lain sebagai berikut:
1. mengembangkan sikap saling menghormati terhadap hak dan kewajiban masing-masing dalam melakukan kerja sama
2. selalu berusaha menjaga dan memupuk harga diri masing-masing pihak dalam melakukan kerja sama
3. mengembangkan sikap bahu membahu dalam membangun dan mencapai tujuan bersama tanpa mengesampingkan norma-norma yang berlaku
4. saling berbagi ilmu dan pengetahuan demi kemajuan bersama
5. menerapkan sikap tolong menolong dalam melakukan kegiatan sehari-hari.
Perlu diingat pula, perbedaan yang dimiliki setiap manusia juga merupakan faktor penyebab manusia tidak bisa lepas dari masyarakat sekitarnya. Perbedaan kemampuan tersebut menunjukkan perilaku manusia yang berbeda-beda pula dalam mengadakan kerja sama. Biasanya perbedaan hubungan perilaku kerja sama tersebut didasarkan pada maksud dan tujuan yang diinginkannya, apakah kerja sama yang saling menguntungkan, kerja sama untuk kepentingan bersama, atau kerja sama yang saling menghormati dan tidak memaksakan kehendak.
kunjungi juga: http://matakristal.com/
Pengertian prinsip ekonomi
Kebutuhan manusia sangat banyak, beraneka ragam, berlangsung terus menerus, dan bersifat tidak terbatas. Padahal, alat pemenuhan kebutuhan yang berupa barang dan jasa sangat terbatas jumlahnya. Untuk memenuhi kebutuhannya, manusia harus pandai-pandai melakukan tindakan ekonomi dengan memilih tindakan ekonomi alternatif, yaitu tindakan untuk menentukan pilihan dari berbagai jenis dan beraneka ragamnya barang kebutuhan mana yang harus didahulukan dan mana yang bisa ditunda.
Tindakan ekonomi maupun tindakan alternatif ini bisa dilakukan siapa pun baik seorang produsen, pedagang atau lembaga distribusi, maupun konsumen. Setiap tindakan ekonomi harus dilakukan dengan perhitungan yang hati-hati, matang, dan tidak ceroboh. Artinya, tindakan yang diambil harus rasional, dilakukan dengan pemikiran yang cermat, matang, dan masuk akal. Tindakan yang tepat disebut dengan tindakan yang berpegang pada prinsip ekonomi.
Prinsip ekonomi yaitu tindakan yang dilakukan dalam kegiatan ekonomi dengan berpegang pada asas berusaha untuk mengambil hasil yang sebesar-besarnya dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya.
Berdasarkan pengertian di atas, ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam prinsip ekonomi yaitu sebagai berikut:
a. Dengan pengorbanan yang sedikit untuk mencapai hasil tertentu
b. Dengan pengorbanan tertentu untuk mencapai hasil yang maksimal.
Jika seseorang melakukan kegiatan ekonomi tidak berpedoman pada prinsip ekonomi, itu berarti suatu pemborosan.
Tujuan prinsip ekonomi yang selalu dipakai sebagai pegangan dalam melakukan tindakan ekonomi yaitu:
a. Memperoleh keuntungan semaksimal mungkin
b. Memanfaatkan alat, kemampuan, dan modal atau pengorbanan tertentu yang dimiliki
c. Menghindari kerugian dan memperkecil resiko kerugian
d. Menghindari pemborosan dan bertindak ekonomis.
kunjungi juga: http://matakristal.com/
Tindakan ekonomi maupun tindakan alternatif ini bisa dilakukan siapa pun baik seorang produsen, pedagang atau lembaga distribusi, maupun konsumen. Setiap tindakan ekonomi harus dilakukan dengan perhitungan yang hati-hati, matang, dan tidak ceroboh. Artinya, tindakan yang diambil harus rasional, dilakukan dengan pemikiran yang cermat, matang, dan masuk akal. Tindakan yang tepat disebut dengan tindakan yang berpegang pada prinsip ekonomi.
Prinsip ekonomi yaitu tindakan yang dilakukan dalam kegiatan ekonomi dengan berpegang pada asas berusaha untuk mengambil hasil yang sebesar-besarnya dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya.
Berdasarkan pengertian di atas, ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam prinsip ekonomi yaitu sebagai berikut:
a. Dengan pengorbanan yang sedikit untuk mencapai hasil tertentu
b. Dengan pengorbanan tertentu untuk mencapai hasil yang maksimal.
Jika seseorang melakukan kegiatan ekonomi tidak berpedoman pada prinsip ekonomi, itu berarti suatu pemborosan.
Tujuan prinsip ekonomi yang selalu dipakai sebagai pegangan dalam melakukan tindakan ekonomi yaitu:
a. Memperoleh keuntungan semaksimal mungkin
b. Memanfaatkan alat, kemampuan, dan modal atau pengorbanan tertentu yang dimiliki
c. Menghindari kerugian dan memperkecil resiko kerugian
d. Menghindari pemborosan dan bertindak ekonomis.
kunjungi juga: http://matakristal.com/
Pengertian kebutuhan
Sejak manusia lahir, ia senantiasa dituntut untuk berusaha memenuhi kebutuhannya dengan menggunakan berbagai cara sesuai dengan kemampuannya.
Dari pernyataan di atas, timbul suatu pertanyaan “Apakah sebenarnya kebutuhan itu?” kebutuhan adalah segala keinginan manusia yang berupa barang maupun jasa yang dapat memenuhi kebutuhan baik secara jasmani maupun rohani, yang dipergunakan untuk menjaga kelangsungan hidupnya.
Kebutuhan manusia sangat beraneka ragam, tidak terbatas, dan berlangsung terus menerus. Hal ini disebabkan setiap terpenuhi suatu kebutuhan, ada kecenderungan timbul kebutuhan lain yang harus dipenuhi juga. Demikian seterusnya, sehingga sepanjang manusia masih hidup maka kebutuhannya tidak ada habisnya. Banyaknya kebutuhan dan macam-macam jenisnya sangat dipengaruhi oleh hal-hal berikut ini:
1. perubahan dan perkembangan zaman
2. kemajuan ilmu dan teknologi
3. kondisi lingkungan
4. kondisi perekonomian
5. waktu pemenuhan
6. tingkat pendidikan
7. agama dan kepercayaan, dan sebagainya.
Apabila kebutuhan dapat dipenuhi, maka bisa dikatakan bahwa seseorang akan mencapai kemakmuran yang merupakan tujuan utama. Kemakmuran seseorang sangat dipengaruhi oleh jumlah dan banyaknya kebutuhan yang dapat dipenuhi, semakin banyak kebutuhan yang terpenuhi, maka semakin tinggi tingkat kemakmurannya.
Adapun kekayaan adalah banyaknya jumlah barang yang dapat dimiliki oleh seseorang. Semakin banyak barang dan benda yang dimiliki untuk memenuhi kebutuhan, maka semakin kayalah seseorang itu.
Setiap kebutuhan yang muncul selalu minta dipenuhi sehingga seseorang dapat mencapai kepuasan. Untuk mencapai kepuasan, diperlukan sumber daya guna memenuhi segala macam kebutuhan. Apakah yang dimaksud dengan sumber daya?
Sumber daya adalah segala daya upaya yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan, dapat berupa barang dan jasa maupun keahlian dan lain-lain.
kunjungi juga: http://matakristal.com/
Dari pernyataan di atas, timbul suatu pertanyaan “Apakah sebenarnya kebutuhan itu?” kebutuhan adalah segala keinginan manusia yang berupa barang maupun jasa yang dapat memenuhi kebutuhan baik secara jasmani maupun rohani, yang dipergunakan untuk menjaga kelangsungan hidupnya.
Kebutuhan manusia sangat beraneka ragam, tidak terbatas, dan berlangsung terus menerus. Hal ini disebabkan setiap terpenuhi suatu kebutuhan, ada kecenderungan timbul kebutuhan lain yang harus dipenuhi juga. Demikian seterusnya, sehingga sepanjang manusia masih hidup maka kebutuhannya tidak ada habisnya. Banyaknya kebutuhan dan macam-macam jenisnya sangat dipengaruhi oleh hal-hal berikut ini:
1. perubahan dan perkembangan zaman
2. kemajuan ilmu dan teknologi
3. kondisi lingkungan
4. kondisi perekonomian
5. waktu pemenuhan
6. tingkat pendidikan
7. agama dan kepercayaan, dan sebagainya.
Apabila kebutuhan dapat dipenuhi, maka bisa dikatakan bahwa seseorang akan mencapai kemakmuran yang merupakan tujuan utama. Kemakmuran seseorang sangat dipengaruhi oleh jumlah dan banyaknya kebutuhan yang dapat dipenuhi, semakin banyak kebutuhan yang terpenuhi, maka semakin tinggi tingkat kemakmurannya.
Adapun kekayaan adalah banyaknya jumlah barang yang dapat dimiliki oleh seseorang. Semakin banyak barang dan benda yang dimiliki untuk memenuhi kebutuhan, maka semakin kayalah seseorang itu.
Setiap kebutuhan yang muncul selalu minta dipenuhi sehingga seseorang dapat mencapai kepuasan. Untuk mencapai kepuasan, diperlukan sumber daya guna memenuhi segala macam kebutuhan. Apakah yang dimaksud dengan sumber daya?
Sumber daya adalah segala daya upaya yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan, dapat berupa barang dan jasa maupun keahlian dan lain-lain.
kunjungi juga: http://matakristal.com/
Pemanfaatan Sumber Daya Manusia (SDM)
Dengan jumlah penduduk Indonesia yang kurang lebih 210 juta jiwa ini, merupakan cadangan SDM yang sangat besar. Tantangan bagi bangsa dan pemerintah untuk bisa menyiapkan SDM yang benar-benar layak untuk diterima pada dunia kerja atau dunia usaha. Dalam pemanfaatan SDM, permasalahan yang masih dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah sebagai berikut:
1. kualitas SDM yang sebagian besar masih rendah atau kurang siap memasuki dunia kerja atau dunia usaha
2. terbatasnya jumlah lapangan kerja
3. jumlah angka pengangguran yang cukup tinggi.
Kualitas SDM di sini tidak hanya dalam bentuk penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi saja, tetapi harus diimbangi dengan kualitas beragama dengan landasan iman dan takwa yang kuat, sehingga dalam menjalankan peran sosialnya baik berstatus sebagai pegawai negeri atau pegawai swasta, pejabat negara, aparat keamanan maupun penegak hukum tidak disalahgunakan untuk hal-hal yang bersifat memperkaya diri sendiri dan merugikan kepentingan orang lain.
Menyadari banyaknya permasalahan tentang SDM yang dihadapi oleh bangsa ini, maka pemerintah harus terus berusaha untuk mencarikan jalan keluarnya, antara lain dengan cara sebagai berikut:
1. meningkatkan mutu pendidikan melalui undang-undang sisdiknas, antara lain dengan jalan menerapkan kurikulum berbasis kompetensi mendapat perhatian dan porsi yang seimbang, sehingga diharapkan setelah menyelesaikan pendidikannya peserta didik benar-benar siap memasuki dunia kerja atau dunia usaha dengan kualitas yang baik
2. melaksanakan proyek-proyek yang bersifat padat karya
3. menciptakan lapangan kerja antara lain dengan membuat iklim investasi yang kondusif supaya banyak investor yang mau atau tertarik melakukan usahanya di negara kita ini
4. mendorong perkembangan usaha kecil menengah (UKM) dengan menyediakan fasilitas kredit yang menarik dan lain-lain.
kunjungi juga: http://matakristal.com/
1. kualitas SDM yang sebagian besar masih rendah atau kurang siap memasuki dunia kerja atau dunia usaha
2. terbatasnya jumlah lapangan kerja
3. jumlah angka pengangguran yang cukup tinggi.
Kualitas SDM di sini tidak hanya dalam bentuk penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi saja, tetapi harus diimbangi dengan kualitas beragama dengan landasan iman dan takwa yang kuat, sehingga dalam menjalankan peran sosialnya baik berstatus sebagai pegawai negeri atau pegawai swasta, pejabat negara, aparat keamanan maupun penegak hukum tidak disalahgunakan untuk hal-hal yang bersifat memperkaya diri sendiri dan merugikan kepentingan orang lain.
Menyadari banyaknya permasalahan tentang SDM yang dihadapi oleh bangsa ini, maka pemerintah harus terus berusaha untuk mencarikan jalan keluarnya, antara lain dengan cara sebagai berikut:
1. meningkatkan mutu pendidikan melalui undang-undang sisdiknas, antara lain dengan jalan menerapkan kurikulum berbasis kompetensi mendapat perhatian dan porsi yang seimbang, sehingga diharapkan setelah menyelesaikan pendidikannya peserta didik benar-benar siap memasuki dunia kerja atau dunia usaha dengan kualitas yang baik
2. melaksanakan proyek-proyek yang bersifat padat karya
3. menciptakan lapangan kerja antara lain dengan membuat iklim investasi yang kondusif supaya banyak investor yang mau atau tertarik melakukan usahanya di negara kita ini
4. mendorong perkembangan usaha kecil menengah (UKM) dengan menyediakan fasilitas kredit yang menarik dan lain-lain.
kunjungi juga: http://matakristal.com/
Kegunaan barang dan nilai barang
Suatu barang dapat dianggap mempunyai kegunaan apabila dapat memuaskan kebutuhan manusia. Macam-macam kegunaan barang adalah sebagai berikut:
a. Kegunaan dasar, adalah benda yang berguna karena mengandung suatu zat.
b. Kegunaan bentuk, adalah kegunaan suatu barang yang diakibatkan dari perubahan bentuk atau wujud dari barang tersebut.
c. Kegunaan tempat, adalah kegunaan suatu barang atau benda sebagai akibat dari tempatnya yang berpindah.
d. Kegunaan waktu, adalah suatu barang mempunyai kegunaan setelah sudah tiba waktunya.
e. Kegunaan pelayanan, adalah kegunaan suatu barang atau benda sebagai akibat dari adanya jasa yang diberikan oleh barang tersebut.
f. Kegunaan hak milik, adalah kegunaan suatu barang atau benda sebagai akibat dari barang tersebut tidak dimiliki atau menjadi hak milik atau hak guna.
Nilai barang dapat dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut:
a. Nilai pakai, yaitu nilai suatu barang yang berguna sebagai alat pemuas kebutuhan manusia.
1. nilai pakai objektif, adalah nilai pakai suatu barang apabila dilihat dari barang itu sendiri. contoh: pakaian, makanan bagi manusia.
2. nilai pakai subjektif, adalah nilai pakai suatu barang apabila dilihat dari orang yang menggunakan barang tersebut untuk memenuhi kebutuhan. Contoh: SIM mempunyai lebih tinggi apabila dimiliki oleh seorang pengemudi daripada dimiliki oleh seorang penjahit.
b. Nilai tukar, yaitu nilai suatu barang dibandingkan dengan sesuatu yang lain.
1. nilai tukar objektif, adalah nilai tukar suatu barang apabila ditukarkan dengan barang atau jasa yang lain. Contoh: beras 1 kg ditukar dengan jagung 2 kg.
2. nilai tukar subjektif, adalah nilai tukar suatu barang atau jasa apabila didasarkan dari masing-masing penilaian individu. Contoh: jasa seorang dokter mempunyai nilai lebih tinggi apabila dibandingkan dengan perawat.
kunjungi juga: http://matakristal.com/
a. Kegunaan dasar, adalah benda yang berguna karena mengandung suatu zat.
b. Kegunaan bentuk, adalah kegunaan suatu barang yang diakibatkan dari perubahan bentuk atau wujud dari barang tersebut.
c. Kegunaan tempat, adalah kegunaan suatu barang atau benda sebagai akibat dari tempatnya yang berpindah.
d. Kegunaan waktu, adalah suatu barang mempunyai kegunaan setelah sudah tiba waktunya.
e. Kegunaan pelayanan, adalah kegunaan suatu barang atau benda sebagai akibat dari adanya jasa yang diberikan oleh barang tersebut.
f. Kegunaan hak milik, adalah kegunaan suatu barang atau benda sebagai akibat dari barang tersebut tidak dimiliki atau menjadi hak milik atau hak guna.
Nilai barang dapat dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut:
a. Nilai pakai, yaitu nilai suatu barang yang berguna sebagai alat pemuas kebutuhan manusia.
1. nilai pakai objektif, adalah nilai pakai suatu barang apabila dilihat dari barang itu sendiri. contoh: pakaian, makanan bagi manusia.
2. nilai pakai subjektif, adalah nilai pakai suatu barang apabila dilihat dari orang yang menggunakan barang tersebut untuk memenuhi kebutuhan. Contoh: SIM mempunyai lebih tinggi apabila dimiliki oleh seorang pengemudi daripada dimiliki oleh seorang penjahit.
b. Nilai tukar, yaitu nilai suatu barang dibandingkan dengan sesuatu yang lain.
1. nilai tukar objektif, adalah nilai tukar suatu barang apabila ditukarkan dengan barang atau jasa yang lain. Contoh: beras 1 kg ditukar dengan jagung 2 kg.
2. nilai tukar subjektif, adalah nilai tukar suatu barang atau jasa apabila didasarkan dari masing-masing penilaian individu. Contoh: jasa seorang dokter mempunyai nilai lebih tinggi apabila dibandingkan dengan perawat.
kunjungi juga: http://matakristal.com/
Manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral
Manusia pada hakikatnya merupakan makhluk individu, makhluk sosial, dan makhluk ekonomi. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat hidup sendiri dan tergantung pada orang lain. Sejak masih di dalam kandungan, bayi membutuhkan kasih sayang, makan dan minum yang diberikan oleh ibunya. Saat sudah lahir, bayi yang belum bisa apa-apa tersebut dalam memenuhi kebutuhannya juga minta bantuan orang lain yang ada di sekitarnya. Ketika manusia beranjak dewasa, ternyata ia tidak bisa hidup sendirian. Manusia membutuhkan orang lain dalam hidupnya. Seorang petani yang bekerja di sawah, ia bisa menghasilkan makanan, tetapi seorang petani juga membutuhkan penjahit untuk memenuhi kebutuhannya akan pakaian. Demikian juga dengan manusia yang lain, saling membutuhkan sehingga perlu bekerja sama untuk memenuhi kebutuhannya.
Selain sebagai makhluk sosial, manusia juga merupakan makhluk ekonomi. Sebagai makhluk ekonomi, manusia merupakan makhluk yang dalam memenuhi kebutuhan selalu mempertimbangkan pengorbanan dan manfaat dari tindakannya. Adapun ciri-ciri manusia sebagai makhluk ekonomi adalah sebagai berikut:
1. memiliki sifat tidak pernah puas
2. banyak keinginan dan kebutuhan
3. selalu mempertimbangkan pengorbanan dan manfaat dari tindakan yang dilakukannya.
Berkaitan dengan sifat-sifat manusia di atas, maka perlu disadari bahwa manusia sebagai makhluk sosial dan individu sekaligus makhluk ekonomi dalam upaya memenuhi berbagai kebutuhan hidup harus selalu berpegang pada norma-norma pergaulan dan agama yang berlaku. Norma-norma tersebut sangat penting bagi kelangsungan kehidupan manusia yang beradab dan beragama. Bagi bangsa Indonesia, yang sebagian besar masyarakatnya beragama dan masih sangat menjunjung tinggi nilai-nilai tata krama, menganggap bahwa norma agama dan norma pergaulan merupakan alat untuk mengendalikan kebebasan individu demi ketertiban masyarakat. Selain itu, norma pergaulan dan norma agama juga dijadikan landasan atau pegangan bagi masyarakatnya dalam mengadakan kerja sama untuk memenuhi kebutuhan hidup dan mencapai kemakmuran bersama.
kunjungi juga: http://matakristal.com/
Selain sebagai makhluk sosial, manusia juga merupakan makhluk ekonomi. Sebagai makhluk ekonomi, manusia merupakan makhluk yang dalam memenuhi kebutuhan selalu mempertimbangkan pengorbanan dan manfaat dari tindakannya. Adapun ciri-ciri manusia sebagai makhluk ekonomi adalah sebagai berikut:
1. memiliki sifat tidak pernah puas
2. banyak keinginan dan kebutuhan
3. selalu mempertimbangkan pengorbanan dan manfaat dari tindakan yang dilakukannya.
Berkaitan dengan sifat-sifat manusia di atas, maka perlu disadari bahwa manusia sebagai makhluk sosial dan individu sekaligus makhluk ekonomi dalam upaya memenuhi berbagai kebutuhan hidup harus selalu berpegang pada norma-norma pergaulan dan agama yang berlaku. Norma-norma tersebut sangat penting bagi kelangsungan kehidupan manusia yang beradab dan beragama. Bagi bangsa Indonesia, yang sebagian besar masyarakatnya beragama dan masih sangat menjunjung tinggi nilai-nilai tata krama, menganggap bahwa norma agama dan norma pergaulan merupakan alat untuk mengendalikan kebebasan individu demi ketertiban masyarakat. Selain itu, norma pergaulan dan norma agama juga dijadikan landasan atau pegangan bagi masyarakatnya dalam mengadakan kerja sama untuk memenuhi kebutuhan hidup dan mencapai kemakmuran bersama.
kunjungi juga: http://matakristal.com/
Macam-macam prinsip ekonomi
Macam-macam prinsip ekonomi antara lain sebagai berikut:
a. Prinsip ekonomi konsumen
konsumen selalu mempunyai kehendak mendapatkan barang dan jasa yang paling baik dengan harga yang paling murah. Hal ini terjadi karena konsumen selalu dihadapkan pada penghasilan yang sangat terbatas, maka seorang konsumen selalu berusaha menggunakan pendapatannya seoptimal mungkin supaya semua kebutuhannya dapat terpenuhi.
Kondisi tersebut dapat dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut:
1. menyusun daftar barang yang dibutuhkan dengan melakukan tindakan alternatif
2. menentukan barang-barang yang berkualitas dengan harga murah dan terjangkau
3. tidak mudah tertarik dengan barang yang mungkin belum waktunya untuk dimiliki
4. senantiasa memperhatikan pengeluaran dengan penghasilan.
b. Prinsip ekonomi pedagang atau penjual
pedagang selalu berusaha untuk mendapatkan laba yang sebesar-besarnya walaupun kadang-kadang merugikan orang lain (pembeli).
Seorang pedagang seharusnya memperhatikan prinsip-prinsip berikut:
1. memperdagangkan barang yang dibutuhkan masyarakat dengan harga yang terjangkau
2. memperdagangkan barang yang berkualitas, tidak mengecewakan, dan memberi kepuasan kepada konsumen
3. berusaha memperoleh barang dengan harga murah untuk memperbesar keuntungan dengan tetap memperhatikan daya beli masyarakat
4. memberikan pelayanan yang baik dan tidak bermaksud membohongi konsumen
5. memperdagangkan barang-barang yang legal.
c. Prinsip ekonomi produsen
setiap produsen selalu berusaha semaksimal mungkin untuk memperbesar keuntungan dengan menggunakan sarana dan alat-alat produksi yang dimiliki.
Untuk itu, produsen perlu memperhatikan hal-hal berikut:
1. melakukan pengamatan barang-barang yang dibutuhkan dan disukai masyarakat
2. memproduksi barang dengan pengorbanan seminimal mungkin, namun tetap memperhatikan kualitas
3. menentukan harga barang untuk memperoleh laba maksimal dengan memperhatikan daya beli masyarakat
4. mendistribusikan hasil produksinya dan tidak boleh menimbun.
Manfaat prinsip ekonomi
Secara umum, penerapan prinsip ekonomi dalam kehidupan sehari-hari berarti telah melakukan penghematan, sedangkan orang yang tidak menerapkan prinsip ekonomi berarti telah melakukan pemborosan karena melakukan tindakan ekonomi tanpa perhitungan.
Manfaat penerapan prinsip ekonomi secara khusus yaitu:
a. Mencegah terjadinya pemborosan sumber daya
b. Memenuhi kebutuhan secara teratur dan terencana
c. Memperkecil segala resiko di segala tindakan ekonomi yang ditempuh.
kunjungi juga: http://matakristal.com/
a. Prinsip ekonomi konsumen
konsumen selalu mempunyai kehendak mendapatkan barang dan jasa yang paling baik dengan harga yang paling murah. Hal ini terjadi karena konsumen selalu dihadapkan pada penghasilan yang sangat terbatas, maka seorang konsumen selalu berusaha menggunakan pendapatannya seoptimal mungkin supaya semua kebutuhannya dapat terpenuhi.
Kondisi tersebut dapat dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut:
1. menyusun daftar barang yang dibutuhkan dengan melakukan tindakan alternatif
2. menentukan barang-barang yang berkualitas dengan harga murah dan terjangkau
3. tidak mudah tertarik dengan barang yang mungkin belum waktunya untuk dimiliki
4. senantiasa memperhatikan pengeluaran dengan penghasilan.
b. Prinsip ekonomi pedagang atau penjual
pedagang selalu berusaha untuk mendapatkan laba yang sebesar-besarnya walaupun kadang-kadang merugikan orang lain (pembeli).
Seorang pedagang seharusnya memperhatikan prinsip-prinsip berikut:
1. memperdagangkan barang yang dibutuhkan masyarakat dengan harga yang terjangkau
2. memperdagangkan barang yang berkualitas, tidak mengecewakan, dan memberi kepuasan kepada konsumen
3. berusaha memperoleh barang dengan harga murah untuk memperbesar keuntungan dengan tetap memperhatikan daya beli masyarakat
4. memberikan pelayanan yang baik dan tidak bermaksud membohongi konsumen
5. memperdagangkan barang-barang yang legal.
c. Prinsip ekonomi produsen
setiap produsen selalu berusaha semaksimal mungkin untuk memperbesar keuntungan dengan menggunakan sarana dan alat-alat produksi yang dimiliki.
Untuk itu, produsen perlu memperhatikan hal-hal berikut:
1. melakukan pengamatan barang-barang yang dibutuhkan dan disukai masyarakat
2. memproduksi barang dengan pengorbanan seminimal mungkin, namun tetap memperhatikan kualitas
3. menentukan harga barang untuk memperoleh laba maksimal dengan memperhatikan daya beli masyarakat
4. mendistribusikan hasil produksinya dan tidak boleh menimbun.
Manfaat prinsip ekonomi
Secara umum, penerapan prinsip ekonomi dalam kehidupan sehari-hari berarti telah melakukan penghematan, sedangkan orang yang tidak menerapkan prinsip ekonomi berarti telah melakukan pemborosan karena melakukan tindakan ekonomi tanpa perhitungan.
Manfaat penerapan prinsip ekonomi secara khusus yaitu:
a. Mencegah terjadinya pemborosan sumber daya
b. Memenuhi kebutuhan secara teratur dan terencana
c. Memperkecil segala resiko di segala tindakan ekonomi yang ditempuh.
kunjungi juga: http://matakristal.com/