Sang Pahlawan Yang Masih Ingusan

FITRIANA Anita Anggriani, namanya. Meski berumur 8 tahun, dengan keberaniannya, bocah perempuan yang akrab dipanggil Nita ini, berhasil ‘melumpuhkan’ 5 perampok berkelewang yang membacok bapak dan membalok ibunya.
Ceritanya, sekawanan perampok sadis dinihari (15/1) kemarin sekira pukul 3, menyatroni kediaman orang tuanya di Perumahan Guru SMP Negeri 2 Pantai Labu, di Dusun I, Desa Durian, Kecamatan Pantai Labu, Deli Serdang. Aksi perampokan itu terbilang sadis. Buktinya, sebelum berhasil membawa kabur uang Rp 20 juta, emas 51,72 gram, 4 unit HP serta sebuah tas berisi dokumen penting, para perampok lebih dahulu membacok kepala Soegirno dan istrinya, Ny. Nursinta Fatimah (30) yang dipukul dengan kayu di bagian punggung dan tangannya.
Bahkan, seorang penjaga sekolah, Matsih alias Uring (70), yang saat itu coba memberikan pertolongan kepada keluarga Soegirno, juga dipukul. Aksi perampokan ini kini dalam penyelidikan pihak Polsek Beringin. Sedangkan Soegirno, PNS yang bertugas sebagai Pegawai Tata Usaha di sekolah itu, hingga kemarin dirawat intensif di ruang mawar RSU Deli Serdang di Lubuk Pakam.
Ditemui di rumah sakit itu, Soegirno tampak lemah terbaring di tempat tidur dan ayah dua anak ini pun belum bisa memberikan keterangan seputar peristiwa itu. Sementara putri bungsunya, Nita, sesekali menangis melihat kondisi bapaknya. Tapi berkat keberanian putri cilik ini, nyawa kedua orang tuanya selamat. Seperti apa kisah mengerikan yang dialami oleh dara cilik ini, berikut penuturan Nita kepada POSMETRO MEDAN.
Dini hari itu, selagi terlelap, Nita dan kakak perempuanya, Putri Wulandari (17), tiba-tiba dikejutkan dengan suara ribut-ribut dari kamar orang tua mereka. Ternyata saat itu, tiga dari lima perampok yang masuk ke rumah lewat jendela nako samping, tengah menyandera Soegirno dan istrinya. Kedua orang tua itu diikat setelah sebelumnya pasutri ini dilumpuhkan dengan cara kepala Soegirno dibacok, matanya dipukul pakai benda keras, dan istrinya dipukuli dengan kayu.
“Mana emas kalian, mana uang kalian, bentak para perampok kepada pasutri itu.” Bentakan para perampok itu jelas semakin membuat Nita dan kakaknya yang berada di kamar sebelah, takut. Meski tengah ketakutan, bukannya menangis, Nita putar otak guna mencari pertolongan. Saat itu juga Nita menyelinap keluar dari dalam rumah dan berlari menuju rumah lain di sana yang berjarak sekira 50 meter yang ditinggali si kakek penjaga sekolah.
Tiba di sana Nita lantas berteriak memanggil si kakek. Hanya saja si kakek ternyata tengah pulang ke rumahnya yang berjarak sekira 100 meter dari lokasi sekolah. Dan di rumah itu hanya ada Iwan (15) teman si kakek yang saban hari menjaga komplek sekolah itu.
Begitu tahu ada perampokan, Iwan dan Nita segera berlari ke rumah si kakek dan setiba di sana mereka segera memanggil Uring. Singkat cerita, Uring lantas bergegas sembari membawa sebilah parang menuju rumah Soegirno. Di sana, kakek Uring mendengar suara ribut dari dalam rumah dan karena itu pula Uring langsung menuju pintu belakang rumah untuk segera masuk ke dalam. Begitu hendak masuk ke dalam, Uring dihadang oleh seorang perampok.
Saat itu juga Uring sempat bertarung dengan perampok itu, Uring mengaku sempat membacok salah seorang perampok namun begitu hendak kembali menyerang, saat bersamaan perampok lain memukul tengkuk Uring hingga pria tua itu terkapar di lantai rumah. Meski terkapar, Uring sempat pula sesaat mempertahankan parang di tangannya agar tak dirampas para perampok. Dan saat berebut parang itu pula, telapak tangan Uring tersayat.
Sementara saat itu juga si kecil Nita malah kembali masuk ke rumah. Melihat perampok, Nita sempat meminta kepada para perampok agar jangan membunuh dua orang tuanya. Namun Nita malah diancam akan diperkosa. Mendengar itu, gadis cilik ini berinisiatif menyerahkan dua anting serta kalung yang dipakainya kepada para perampok. Keberaniannya itu berhasil ‘melumpuhkan’ niat perampok menghabisi nyawa dua orang tuanya. Bahkan membuat perampok langsung kabur begitu mengikat Nita dan kakaknya bersama kedua orang tuanya di kamar.
Kapolsek Beringin AKP Deny lewat Kanit Reskrim Ipda Arman Harahap kepada POSMETRO MEDAN menyebutkan, begitu mendapati laporan aksi perampokan itu, pihaknya segera meluncur ke TKP. Dan dari olah TKP pihaknya menemukan 4 broti yang dipakai untuk memukul keluarga Soegirno, seutas tali plastik, 2 helai kain yang dipakai sebagai penutup wajah para perampok, sepasang sandal karet berwarna hijau serta 1 buah sepatu boot merek AP milik para perampok. Menurut Arman, identitas para perampok belum diketahui namun kerugian akibat aksi perampokan itu mencapai Rp 40 juta. (posmetro-medan.com)
Guru Yg Pantas Di tiru Oleh Anak2 Sekarang..Kenapa?

ADORA Svitak pergi ke Sekolah Dasar (SD) ditemani ibunya. Pelajaran hari ini adalah tentang puisi. Dan Adora sangat menyukainya. Tapi anak perempuan berusia 11 tahun itu bukanlah seorang murid SD. Dia seorang guru!
Adora anak yang luar biasa berbakat. Talenta yang dimilikinya seakan tiada habis-habisnya. Bayangkan saja, bocah AS itu mulai mengajar pada usia 7 tahun! Pada usia yang sama, buku pertamanya diterbitkan secara internasional. Buku berjudul Flying Fingers itu berisi koleksi cerita-cerita pendek karya Adora yang juga berisi tips dan panduan bagi mereka yang ingin menjadi penulis. Buku keduanya, Dancing Fingers (koleksi puisi yang ditulis bersama kakaknya) diterbitkan tahun 2008 lalu.
Adora pun bisa mengetik cepat. Dia mengetik antara 80-112 kata per menit. Dia membaca dua hingga tiga buku per harinya. Dia memandang dirinya sebagai “pendidik dan penulis.” Namun bagi kebanyakan orang, dia adalah seorang anak kecil dengan otak dewasa. Jangan tanya soal kesibukan sehari-hari anak perempuan itu. Jadwalnya sangat padat, penuh dengan berbagai presentasi dan tugas mengajar. Bahkan kerap kali kegiatannya baru berhenti pada pukul 11 malam.
Adora telah bepergian ke berbagai belahan dunia, dengan biaya ditanggung pihak pengundang. Dia telah berkunjung ke lebih dari 300 sekolah di China, Hong Kong, Vietnam, Inggris dan lainnya. Bahkan di Inggris, si mungil Adora mendapat julukan “Dora the Explorer” karena caranya berbagi pengalaman membaca dan menulis pada anak-anak.
Keluarganya kini bahkan telah mengubah ruang bawah tanah rumah mereka di Redmond, Washington DC menjadi sebuah studio TV. Dari sana, Adora memberikan konferensi video setiap hari bagi anak-anak, orang dewasa dan para guru. Dia mendapatkan bayaran US$ 300 per pelajaran yang berlangsung 50 menit.
“Membaca dan menulis adalah hidup saya,” ujarnya serius.
Adora juga menjadi incaran dunia korporasi. Dia bisa meraih hingga US$ 10.000 untuk satu kali tampil berbicara pada para pendidik dan masyarakat bisnis mengenai dampak teknologi pada proses kreatif. Bahkan baru-baru ini dia dibayar oleh Microsoft untuk melakukan demonstrasi tentang komputerisasi pendidikan.
Melihat caranya mengajar, banyak orang lupa bahwa dia baru berumur 11 tahun. Saat mengajar, Adora kerap memuji murid-muridnya, berapapun usia mereka. “Sewaktu saya anak-anak, saya memerlukan dorongan,” ujar Adora menjelaskan alasannya memberikan pujian.
“Saya sadar saya masih anak-anak, meski saya memang merasa lebih tua,” aku Adora yang mulai bisa membaca pada usia 3 tahun seperti dilansir harian Telegraph, kemarin (15/1). Jika anak-anak lain seumurnya gemar menonton film kartun, Adora justru senang menonton siaran berita di televisi. “Saya menonton tiga saluran berita malam (ABC, NBC dan CBS) serta program-program khusus di akhir pekan,” ujar Adora yang disebut-sebut sebagai guru termuda di dunia itu. (posmetro-medan.com)
Duo Azhari Kena Getahnya?anak Rahma menanyakan Foto Mama Dan Tantenya

Rahma Azhari mengaku terkejut mendengar pertanyaan anaknya, Oceans Camilia, soal gambar-gambar telanjang dirinya bersama Sarah Azhari. Meski masih berusia empat tahun, Oceans Camilia sudah sering berselancar di dunia maya. Rahma pun sempat bingung untuk menjelaskannya.
Entah Apa Yang Mau Di Bilangin Ke Anaknya Tentang Fotonya dan Sarah....“Saya cuma mau jadi ibu yang baik. Itu aja. Bayangkan kalau anak saya sudah dewasa, dan browsing di internet. Sungguh itu yang saya takutin. Saya masih ingin mencari pelakunya,” jelas Rahma dengan suara bergetar.
Perempuan Tercepat Di Dunia

Trillium Muir dinobatkan sebagai Pengendara Motor Perempuan Tercepat di Dunia setelah mencetak rekor 382.98 km per jam, Selasa 13 Januari 2009, di Maxton, Carolina Utara, AS.
Perempauan ini Mematahkan Rekor yang Di Pegang Sebelumnya oleh Leslie Porterfield dg kecepatan 374.72km per jam.Waduh Gila amat ne Wanita...Kagak Takut y...Menurut Kabar Saya Dengar Dia Sendiri Yang Memodifikasi Motor tersebut sendirian....wah hebatnya.!!!
Orang Aneh!!!Menelepon 999 Gara2 TTS

Nomer penting 999 (seperti 911 jika di Amerika, misalnya ) seharusnya hanya dipergunakan untuk kepentingan darurat atau yang benar-benar penting.
Namun Petra Hirsch, dari Grevenbroich, Jerman sepertinya menganggap dirinya memang memerlukan bantuan darurat.
Bukannya mendapat bantuan seperti yang diharapkan Petra, polisi yang ditelepon Petra malah menjadi marah dan menyuruh Petra untuk menutup saluran telepon tersebut.
Gimana polisi gak bakal marah jika Petra menelepon nomer penting itu hanya karena dirinya gak bisa menjawab 1 pertanyaaan dari TTS dimana semua pertanyaan sudah diisi alias dijawab oleh Petra kecuali 1 jawaban untuk 5 kotak/ huruf menurun.
Aku sudah menyelesaikan teka-teki silang kecuali untuk jawaban yang satu ini dan aku benar-benar buntu. Aku harus melihat di internet dan bertanya pada teman-teman. Jawaban itu benar-benar menggangguku. Petunjukknya sendiri sih adalah untuk nama lengkap seorang polisi dari unit pelindung garis perbatasan jadi kupikir mereka gak keberatan membantu dan aku menelepon nomer tersebut namun mereka benar-benar kasar, ungkap Petra seperti yang dikutip lewat Ananova.com.
Sedangkan menurut juru bicara polisi, masalah Petra tidaklah begitu penting.
Nomer itu disebut nomer darurat karena ada alasannya untuk mengatasi keadaan darurat. Memecahkan teka-teki silang bukanlah keadaan darurat.
Seandainya Petra gak menutup nomer darurat itu, dirinya bakalan menghadapi tuntutan dari pihak polisi karena membuang waktu mereka.
Yang aku mau itu cuman mendapat sedikit bantuan dan hanya butuh sedetik untuk memberitahuku jawabannya, namun bukannya dapat jawaban, aku malah disuruh menutup teleponnya, keluh Petra lagi.
Menjual Perawan Dengan Harga Rp.40 Miliar

Natalie Dylan, mahasiswa asal San Diego, California, AS nekat melelang keperawanannya demi mendapatkan uang untuk biaya kuliah. Namun, agaknya gadis 22 tahun ini belum memilih pemenangnya.
Saat lelang disiarkan pertama kali melalui sebuah radio di AS September silam, nilai tawaran pun mulai bermunculan. Natalie pernah mendapatkan harga 243,000 dolar AS atau sekitar Rp 2,5 miliar. Dan nilai itu terus beranjak naik. Bahkan ketika sudah 10.000 laki-laki menawar dengan nilai tertinggi 3,7 juta dolar AS (sekitar Rp 40 miliar), Natalie masih geleng kepala karena menunggu tawaran lebih baik.
“Saya tak mengira orang mau keluar duit begitu banyak demi mendapatkan keperawanan, bahkan ketika keperawanan tidak begitu dihargai. Sepertinya ada persaingan di antara para pria itu,” aku Natalie terang-terangan.
Soal mengapa belum ada pemenang, Natalie mengatakan ini bukan lelang seperti e-Bay dengan penawar tertinggi sebagai pemenang. “Saya tidak memilih penawar tertinggi. Saya perlu waktu untuk saling mengenal. Saya banyak ngobrol dengan mereka,” katanya.
Dari 10.000 penawar tak sedikit yang punya orientasi seksual aneh-aneh, bahkan ada pula yang mencari pacar. “Buat yang mencari pacar, saya tegaskan ini cuma kencan semalam,” katanya. Natalie punya alasan untuk menjual kegadisannya. Ia telah meraih gelar sarjana di bidang studi perempuan. Sekarang ia perlu mengejar gelar master tentang terapi keluarga dan perkimpoian.
Nah, di sini ia membutuhkan biaya besar. ”Saya jujur soal studi yang menjadi alasan mengapa saya melelang keperawanan. Saya tidak mengambil keuntungan lebih dari itu. Saya dan pemenang lelang itu akan mendapat yang sepadan,” katanya.
Ia mengaku pernah memiliki dua kekasih, dan mereka menjalin hubungan dengan serius. Keduanya pria-pria sopan dan sabar dengan keinginannya. Natalie sendiri pernah berencana menyerahkan keperawanannya pada salah satu kekasihnya tersebut, namun ia merasa belum saatnya melakukan hal itu.
“Orang mungkin berpikir saya aneh karena hingga usia 22 tahun tetap perawan. Namun saya selalu menjaga tindak tanduk saya,” jelas Natalie.
Inspirasi mencari duit semacam ini datang dari sang kakak, Avia, 23. Sang kakak yang tak kalah cantik memilih menjual diri selama tiga pekan untuk membiayai kuliahnya. Untuk membuktikan masih perawan, Natalie berani menjalani bermacam tes, termasuk tes kebohongan. ”Saya tahu, keinginan saya ini akan dikutuk banyak orang karena memang tabu, tapi saya nggak ambil pusing dengan itu,” katanya.
Mantan Istri Dr Richard Batista Yang Menuntut Ganti Rugi Ginjal Kini Angkat Bicara

Masih ingat berita tentang seorang suami meminta ganti rugi sebesar $ 1.5 Juta kepada istrinya karena mendonorkan ginjalnya? Nah sekarang giliran sang mantan istri yang angkat bicara. Mau tahu apa kata Dawnell Batista?
Kasus Dr Richard Batista , yang pernah diberitakan di Kagakribet.com meminta ganti rugi karena telah mendonorkan salah satu ginjalnya nampaknya memang kasus yang luar biasa.
Setelah menuduh mantan istrinya, Dawnell Batista berselingkuh dengan ahli terapi tubuhnya, kini giliran Dawnell yang angkat bicara.
Menurut pengacara Dawnell, pernyataan yang pernah dibuat Dr. Richard seputar perselingkuhan Dawnell adalah pernyataan yang absurd dan gak masuk akal.
Selain pernyataan itu, Dr Richard mengatakan kalau dirinya ditolak untuk mengunjungi ke-3 anak mereka.
Adapun Dawnell �yang menuntut cerai di tahun 2005 - menyangkal tudingan Dr Richard yang mengatakan kalau dirinya mulai berselingkuh dengan ahli terapinya itu setahun setelah dirinya mendapat transplantasi ginjal di tahun 2001 silam.
Dr Richard dan Dawnell Batista sendiri sudah muncul dalam persidangan pernikahan hari Selasa kemarin di Mineola, New York, untuk selanjutnya kabarnya sih persidangan akan dilanjutkan awal bulan Maret mendatang.
Dan seperti yang sudah diberitakan, permintaan ganti rugi Dr Richard atas ginjal yang ia donorkan buat Dawnell bisa jadi gak dimenangkan oleh pihak pengadilan karena meminta ganti rugi, seberapapun jumlah uang yang diminta, adalah tindakan yang illegal.
(The Associated Press)