- Back to Home »
- Renungan »
- Cerita Penuh Makna "Seandainya"
Cerita Penuh Makna "Seandainya" - Dua orang gelandangan sedang duduk mengobrol di sudut jalan. Gelandangan pertama berkata pada temannya, "Hidup ini memang susah. Tapi seandainya saja saat ini aku punya uang 1 juta, pasti hidupku bahagia." Ternyata, obrolan ke dua gelandangan itu didengar seorang jutawan yang sedang kebetulan lewat. Jutawan itu berhenti dan bertanya, "Maaf, saya dengar tadi anda bilang hidup anda akan bahagia jika anda punya 1 juta rupiah?".
"Benar sekali, pak." jawab gelandangan itu. "Oke, saya akan beri anda 1 juta rupiah. Semoga anda berbahagia" jawab si jutawan yang murah hati tersebut sambil mengeluarkan dompetnya dan memberi uang tersebut. Setelah sang jutawan pergi,
apakah anda bisa menebak apa yang akan dikatakan si gelandangan?
Dia berkata pada temannya, "Wah, seandainya saja aku tau tadi...aku bilang sepuluh juta saja, baru aku bahagia!"
Rasa cukup tidak ditentukan oleh apa yang kita punyai. Namun, rasa cukup itu hanya ditentukan oleh bagaimana sikap kita terhadap apa yang terjadi dan apa yang kita miliki. Bukan impian yang membuat kita bahagia. Tapi,rasa syukurlah yang menentukannya. Saat kita terus melihat orang lain sebagai saingan, saat kita hanya melihat ke atas, hanya berkumpul dengan kelompok orang yang membuat kita tampak malang dan menderita. Atau saat kita hanya mengukur segalanya dari materi, kita tidak akan pernah bisa merasa cukup. Jadi, mulai hari ini, berhati-hatilah
jika kata "Seandainya saja" lebih sering kita ucapkan atau pikirkan ketimbang ucapan Syukur....maka Hidupmu tak akan pernah Terpuaskan oleh Apapun juga!!
[ sumber ]