- Back to Home »
- Dunia »
- Seorang Ibu Tolak Aborsi Meski Mengandung Janin Yang Cacat Berat
Posted by : Marketing IndiHome
Senin, 14 Januari 2013
Seorang Ibu Tolak Aborsi Meski Mengandung Janin Yang Cacat Berat - Katyia Rowe mendapat saran yang cukup mengejutkan, ia disarankan menggugurkan kandungannya karena janinnya mengalami cacat berat. Tapi ia menolak saran tersebut meski 9 jam setelah lahir, bayi tersebut meninggal.
Keyakinan Katyia untuk menolak lakukan aborsi muncul setelah ia melihat hasil scan USG 3D. Meski dokter menyarankan untuk aborsi karena bayi yang dikandung mengalami cacat berat, tapi ia tidak mengindahkan saran tersebut.
Untuk itu Katyia tetap mempertahankan kehamilan hingga akhirnya bayi tersebut dilahirkan. Bayi laki-laki yang diberi nama Lucian ini berhasil dilahirkan, meski ia hanya mampu hidup selama 9 jam.
"Walaupun saya hanya bisa menjadi ibu bagi Lucian selama 9 jam, tapi itu sudah cukup membayar semua hal yang telah kita lalui," ujar Katyia (26 tahun), seperti dikutip dari The Sun, Senin (14/1/2013).
Katyia dan pasangannya Shane Johnson (26 tahun) sangat senang begitu mengetahui dirinya hamil pada Maret tahun lalu. Ketika ia melakukan USG di usia kehamilan 3 bulan, semuanya tampak baik-baik saja.
Namun saat usia kehamilan 20 minggu mulai menunjukkan ada tanda-tanda komplikasi. Pemeriksaan lebih lanjut pun dilakukan dan dokter mengatakan hal yang mengejutkan bahwa otak bayi dalam kandungannya belum terbentuk dengan baik sehingga ia akan lahir dengan kondisi cacat berat.
Pasangan ini diberitahu oleh para ahli di Birmingham Children’s Hospital bahwa anaknya kelak tidak akan pernah bisa berjalan atau berbicara dan perlu perawatan selama 24 jam.
Katyia pun melakukan pemeriksaan 3D dan hasilnya ia melihat Lucian tersenyum, menendang serta melambaikan tangannya. Melihat hasil scan ini, Katyia semakin yakin untuk tidak melakukan saran yang diberikan oleh dokter.
"Itu tugas saya sebagai seorang ibu untuk melindungi bahwa tak peduli berapa lama ia akan meninggal, dia layak untuk hidup," ungkap Katyia yang tidak pernah menyesali keputusannya, meski harus melalui cobaan yang memilukan.
Lucian lahir pada 23 Oktober 2012 di Royal Shrewsbury Hospital, ia segera dilarikan ke perawatan khusus bayi dan tak lama setelah itu perawat mengatakan bahwa bayinya hanya memiliki waktu beberapa saat untuk hidup. Lucian pun sempat ditempatkan di lengan Katyia untuk merasakan pelukan sang ibu, bahkan ia sempat pula bertemu dengan kakek neneknya, sebelum akhirnya meninggal dengan tenang 9 jam kemudian.
"Anakku sekarat, tapi aku tak bisa berhenti tersenyum karena merasa begitu diberkati dan istimewa memiliki kesempatan memeluknya, dan mengucapkan selamat tinggal dengan baik setelah melalui banyak hal bersama-sama," ujar Katyia.
[ sumber ]