- Back to Home »
- health »
- Mengapa Kita Merasakan Gatal?
Posted by : Marketing IndiHome
Kamis, 03 Januari 2013
Mengapa Kita Merasakan Gatal? -Gatal seringkali membuat kita serba salah, digaruk bikin kulit lecet tapi didiamkan semakin mengganggu. Apa sih penyebab tubuh kita bisa merasakan gatal?
Dalam tubuh terdapat sel-sel saraf tertentu yakni dMrgprA3+ yang khusus mendeteksi rasa gatal. Jadi saat digigit nyamuk, atau gatal karena alergi dan lain sebagainya, sel saraf inilah yang mengirim pesan pada otak bahwa ada yang mengganggu jaringan kulit pada lokasi tubuh tertentu.
Di mana letak saraf tersebut? Saraf gatal berada di dalam tulang belakang, dekat sumsum tulang belakang, dan hanya merespons lokasi di dalam kulit. "Itu menjelaskan mengapa orang merasa terdorong untuk menggaruk kulit mereka, tetapi tidak merasakan gatal di organ internal," kata Dong kepada LiveScience.
Dulu, para ahli memperkirakan bahwa reseptor untuk rasa sakit dan gatal terkait. Namun, tim dari Johns Hopkins University menemukan bahwa dMrgprA3+, khusus mendeteksi sensasi gatal dan tidak mendeteksi rasa sakit.
"Sel-sel khusus rasa gatal itu telah dicari selama beberapa dekade," ujar para peneliti dalam makalah mereka yang dipublikasikan dalam Nature Neuroscience. "Keberadaan neuron tersebut sempat diragukan baru-baru ini menyusul hasil pengamatan bahwa neuron itu juga menanggapi rangsangan yang menyakitkan."
Untuk mengidentifikasi sel-sel rasa gatal, Xinzhong Dong, seorang neuroscientist di Johns Hopkins University, melakukan rekayasa genetika terhadap tikus yang memiliki sel saraf yang bersinar hijau ketika gatal.
Para peneliti kemudian menaruh beberapa senyawa pada tikus itu, seperti histamin dan bahan aktif dalam bubuk gatal, dan mencari saraf yang bersinar hijau. Para peneliti kemudian mematikan saraf yang menyala, dan menemukan tikus yang lecet jauh lebih sedikit.
Apa kegunaan penelitian ini? Para peneliti sekarang berharap mereka dapat membungkam sel-sel itu untuk mengembangkan pengobatan anti gatal yang lebih baik.
"Studi kami membuka jalan baru untuk mempelajari gatal dan mengembangkan terapi anti-pruritus, " kata mereka.
[ sumber ]