- Back to Home »
- Dunia »
- Kisah Jejak 'Pelanggar Seks' Paling Parah
Posted by : Marketing IndiHome
Minggu, 20 Januari 2013
Kisah Jejak 'Pelanggar Seks' Paling Parah - Korban termuda adalah anak laki berusia delapan tahun dan korban paling tua, wanita berusia 47 tahun.
Mangsa pencabulan dan perkosaan dicari sampai ke rumah sakit anak dan rumah sakit jiwa. Bahkan ada korban pencabulan seorang anak yang tengah sekarat.
Itu baru sekilas data yang dikeluarkan oleh Kepolisian Inggris, bekerjasama dengan badan perlindungan anak NSPCC terkait kejahatan seks mantan pembawa acara Inggris, Jimmy Saville.
Data kejahatan ini didapat dari ratusan korban yang melapor ke pihak kepolisian sejak berita pelanggaran seks yang dilakukan Saville menguak tahun lalu.
Teror dalam bentuk pencabulan dan perkosaan yang dilakukan Saville ini berlangsung dalam periode 54 tahun.
Laporan setebal 30 halaman itu menyebutkan Saville - yang meninggal bulan Oktober 2011 pada usia 84 tahun- mencabuli 450 korban- sebagian besar anak perempuan berusia di bawah 16 tahun pada saat masa jayanya sebagai presenter TV. Dalam laporan itu disebutkan Saville adalah 'pelanggar seks buas yang paling aktif' dan bersembunyi di balik status selebritinya unuk mencari mangsa dalam rentang waktu enam dekade. Kepala unit criminal kepolisian Inggris, Peter Spindler, mengatakan 'jejak Saville mencakup wilayah luas'. Ia tidak bisa diseret untuk mempertanggungjawabkan kejahatannya namun pihak kepolisian berharap laporan itu dapat sedikit membantu ratusan korban bahwa mereka pada akhirnya 'didengar dan kasusnya diperhatikan secara serius.'
Salah satu cerita yang membuat darah banyak orang mendidih adalah kesaksian seorang ibu yang tidak berdaya karena habis dioperasi. Ia melihat Saville mengendap pada kegelapan malam dan menggeranyangi korban.
Laporan tentang kejahatan seksual mantan pembawa acara BBC ini muncul di tengah permintaan maaf pihak kejaksaan karena tidak menindak Saville saat ia masih hidup.
Dari Manchester sampai London
Sejak operasi menyidik kejahatan seksual ini diluncurkan kepolisian Inggris Oktober tahun lalu, lebih dari 600 orang melapor terkait tindakan Saville dan sejumlah orang lainnya.
Dari laporan itu, sekitar 450 di antaranya dilakukan oleh mendiang DJ ini.
Sejauh ini ada sembilan orang, termasuk selebriti Gary Glitter dan Freddie Star yang telah ditangkap dan diperiksa sebagai bagian dari penyelidikan ini.
Laporan yang diberi judul 'Memberi Suara untuk Korban' menyebutkan pencabulan yang dilakukan Saville berawal di Manchester tahun 1955 dan masih dilakukan sampai tahun 2009 terhadap perempuan berusia 47 tahun.
Sekitar 200 tindak kejahatan ini dilaporkan di 28 wilayah, termasuk 34 perkosaan.
Saville diduga melakukan sejumlah pencabulan di gedung BBC, saat ia bekerja sebagai pembawa acara dari tahun 1965 sampai 2006.
Pihak kepolisian mengatakan dalam laporan itu, Saville melakukan berbagai pelanggaran seksual ini dengan menggunakan acara TV sebagai kendaraan untuk akses ke korban.
Mantan DJ ini meninggal pada Oktober 2011, satu tahun sebelum tuduhan ini muncul dalam laporan dokumenter yang disiarkan stasiun ITV.
Mengapa tidak terungkap?
Laporan yang menggegerkan ini juga menyebutkan Savile secara licik membangun kehidupannya dengan selalu mencari peluang menggerayangi anak-anak.
Salah seorang penyusun laporan, Detektif David Gray, yang telah membaca ratusan cerita korban menyebutkan 'skala pelanggaran seks ini sangat parah dan mengerikan.'
Pihak rumah sakit anak Great Ormond di London menyatakan tuduhan yang terjadi di rumah sakit itu "tidak dilaporkan saat itu dan oleh karenanya baik polisi ataupun pihak rumah sakit tidak memiliki catatan apapun."
Sementara BBC - dalam tanggapan atas laporan itu- mengatakan "sangat mengerikan" bahwa sebagian kejahatan dilakukan di gedung BBC dan organisasi ini menyatakan kembali "permintaan maaf secara tulus kepada korban kejahatan."
Yang menjadi pertanyaan banyak orang sekarang adalah mengapa kejahatan yang dilakukan Saville ini seolah terbungkus begitu rapinya dan harus menunggu sampai lebih 50 tahun untuk disidik?
Para korban juga cukup banyak yang melapor. Ada korban yang menarik diri dan kasusnya tidak dilanjutkan. Namun ada pula kajian yang menunjukkan bahwa paling tidak ada tiga atau empat kasus yang dapat dibawa ke ke pengadilan.
Pihak kejaksaan telah mengakui terjadi kesalahan dalam menangani kejahatan ini, termasuk dari sisi kepolisian dan juga pengacara.
Yang jelas penyidikan ini masih terus berlangsung, dan berbagai pertanyaan lain - termasuk apakah Saville memimpin jaringan paedofil atau merupakan bagian dari jaringan informal pelanggar seks- diharapkan dapat terjawab untuk menguak lebih jauh kejahatan seksual yang mengerikan ini.
[ sumber ]