- Back to Home »
- Magelang »
- Candi Pawon
Posted by : Marketing IndiHome
Minggu, 25 Maret 2012
Asal kata Candi Pawon
Dalam Bahasa Jawa kata pawon berarti dapur atau tempat yang biasa digunakan untuk memasak. J.G. de Casparis mengatakan bahwa katapawon berasal dari kata perawuan atau perabuan. Sedangkan penduduk sekitar mengungkapkan bahwa kata pawon berasal dari pawuan yang berarti tempat pembuangan atau pembakaran sampah. Semua kata tersebut merujuk pada satu hal yakni adanya api atau proses pembakaran di Candi Pawon. Entah hipotesis mana yang benar, namun di dalam bilik candi terdapat 6 lubang angin yang bisa berfungsi sebagai tempat keluarnya asap hasil pembakaran. Lubang angin ini tentu saja menjadi pembeda arsitektur Candi Pawon dengan candi-candi lain yang biliknya tertutup rapat. Selain dinamakan Candi Pawon, penduduk lokal juga menyebutnya dengan nama Candi Brajanalan yang berasal dari kata vajra (halilintar) dan anala (api).
Letak candi Pawon
Letak candi Pawon
Candi Pawon yang terletak di desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Propinsi Jawa Tengah . Candi Pawon terletak 1,5 km ke arah barat dari Candi Mendut dan ke arah timur dari Candi Borobudur, juga merupakan sebuah candi Budha.
Relief Candi Pawon
Saat diteliti secara lengkap pada reliefnya, ternyata merupakan permulaan relief Candi Borobudur.
Fungsi Candi Pawon
Banyak orang mengira Candi Pawon merupakan sebuah makam, namun setelah diteliti ternyata merupakan tempat untuk menyimpan senjata Raja Indera yang bernama Vajranala.
Bahan dasar Candi Pawon
Candi ini terbuat dari batu gunung berapi.
Gaya seni bangunan Candi Pawon
Ditinjau dari seni bangunannya merupakan gabungan seni bangunan Hindu Jawa kuno dan India. Candi ini berada di atas teras dan tangga yang agak lebar. Semua bagian-bagiannya dihiasi dengan stupa (dagoba) dan dinding-dinding luarnya dengan gambar-gambar simbolis. Candi yang berbentuk persegi empat dengan atap bertingkat dan sebuah bilik di dalamnya ini berukuran jauh lebih kecil dibandingkan dengan Candi Mendut.
Hiasan kala makara terpampang di atas pintu masuk candi. Atap candi yang berbentuk limas dihiasi dengan stupa-stupa berukuran kecil. Sebagai penggambaran dari Gunung Meru, di dinding Candi Pawon terdapat relief mahluk kayangan seperti kinara-kinari (burung berkepala manusia), relief pundi-pundi, relief pohon kalpataru atau pohon hayati, dan relief bodhisattva. Semua relief tersebut terpahat pada dinding luar candi. Sedangkan di dalam candi, tidak ada satupun relief atau arca yang ditemui, yang ada hanyalah bilik kosong.
Kaitan antara candi Mendut, Candi Pawon, dan Candi Barabudhur
Candi Pawon dan Candi Barabudhur yang berada pada satu garis lurus mendasari dugaan bahwa ketiga candi Buddha tersebut mempunyai kaitan yang erat. Selain letaknya, kemiripan motif pahatan di ketiga candi tersebut juga mendasari adanya keterkaitan di antara ketiganya. Poerbatjaraka, bahkan berpendapat bahwa candi Pawon merupakan upa angga (bagian dari) Candi Barabudhur.
Tersusun dari batuan vulkanik dengan perpaduan gaya bangunan Hindu Jawa kuno dan India, serta kemiripan corak ragam hias dengan Candi Mendut dan Candi Borobudur, para ahli sepakat bahwa ketiga candi ini dibangun pada abad yang sama. Hal ini dipertegas dengan Prasasti Kayumwungan atau Prasasti Karangtengah yang bertanggal 26 Mei 824 Masehi.
Jam buka:
Senin - Minggu, pukul 07:00 - 18:00 WIB
Senin - Minggu, pukul 07:00 - 18:00 WIB
Harga tiket:
- Wisatawan domestik: Rp 1.800 (untuk Candi Pawon dan Candi Mendut)
- Wisatawan mancanegara: Rp. 3.300 (untuk Candi Pawon dan Candi Mendut)
Keunikan
Bentuk candi berukuran lebih kecil dibandingkan candi Mendut. Candi Pawon merupakan Candi Budha yang seni bangunannya merupakan gabungan seni bangunan Hindu Jawa kuno dan India. Candi ini terbuat dari batu gunung berapi. Candi Pawon ini berada di atas teras dan tangga yang agak lebar. Semua bagian-bagiannya dihiasi dengan stupa. Dinding-dinding luar candi dihias dengan relief pohon hayati (kalpataru) yang diapit pundi-pundi dan kinara-kinari. Kinari merupakan gambaran makhluk setengah manusia setengah burung. Kinari digambarkan berkepala manusia berbadan burung. Tata gerak kinari pada masing-masing sisi berbeda satu dengan yang lain. Melihat ornamen-ornamen yang ada, diduga kuat candi Pawon merupakan bagian dari candi Borobudur. Hal ini didasarkan pada relief-relief yang terdapat pada Candi Pawon yang merupakan permulaan relief Candi Borobudur.
Pemugaran Candi Pawon
Candi Pawon dipugar tahun 1903. Pemugaran ini selesai pada tahun 1904 mengingat terdapat ukiran angka 1904 di pintu masuk candi, bagian kiri atas. Candi Pawon terletak di tengah perkampungan. Tata letak ini tentu tidak menguntungkan dari sisi sudut pandang. Meski demikian kegagahan candi ini tetap tampak.