- Back to Home »
- Religi »
- Manfaat Uzlah
Posted by : Marketing IndiHome
Selasa, 30 April 2013
Tiada yang lebih berguna bagi hati selain "uzlah".dengan uzlah, hati menjadi tenang dan memasuki lapangan Tafakkur.
( ibnu atha 'illah al-iskandari )
'Uzlah (menyendiri) merupakan cara terbaik bagi seorang murid untuk membersihkan hati dari segala kelalaian dan mendekatkan diri kepada tuhannya.
Tafakuur itu umpama sebbuah lapangan. Di sana, hati berputar-putar seperti seekor kuda yang terpacu di sebuah arena pacuan.
Bila seorang muriid (orang yang ingin mendekatkan diri kepada Allah) terlalu banyak bargaul dengan manusia, pandangan dan hatinya akan tertuju pada keduniaan sehingga yang kemudian tampak jelas di hadapannya hanyalah hal-hal yang bersifat materi dan fana. Tidak demikian jika ia ber'uzlah menjauhi pergaulan dengan manusia, hatinya akan di sibukkan dengan hal-hal goib.
Dalam sebuah khobar disebutkan, "bertafakur sesaat lebih baik daripada ibadah 70 tahun"
Ada seseorang yang bertanya kepada Ummu Ad-Darda, "Amalan apa yang paling di utamakan abu darda?"
Ummu Ad-Darda menjawab, "Tafakur". Dengan bertafakur, seseorang bisa mendalami hakikat, mengagungkan Allah, dan Mengutamakan segala hal yang di ridhoi-Nya. Dengan bertafakur ia bisa menganggap hina semua hal yang dibenci oleh Allah sehingga terdorong untuk meninggalkannya. dengan bertafakur, seseorang bisa mengetahui keburukan-keburukan jiwa yang terselubung, kejahatan musuh, dan tipuan dunia. Ia juga bisa mengenali segala muslihat sehingga bisa dengan mudah menghindarinya dan selamat dari bahaya-bahaya yang ditimbulkannya.
Dengan menyendiri dan merenung, seorang murid melatih diri untuk berkhalawat, salah satu dari empat rukun tarekat (tiga rukun lainnya adalah bersikap diam, berlapar-lapar, dan bangun tengah malam). Ini, bagi murid yang menempuh jalan tarekat sendirian.
Adapun bagi muird yang berada dibawah bimbingan guru, tentu ia harus banyak bergaul dengan gurunya, juga dengan saudara-saudara yang turut membantunya dalam menempuh jalan tarekat. jika ia telah menjadi arif, tak masalah baginya untuk bergaul dengan manusiamanapun karena pada saat itu di matanya hanya Allah yang terlihat. perlu dicamkan bahwa yang menjadi tujuan utama adalah tafakur, sedangkan 'Uzlah (menyendiri) hanya sebagai media atau faktor pendukung.
Sumber : Al-Hikam karangan ( ibnu atha 'illah al-iskandari ) hal : 20.