- Back to Home »
- Berita Nasional »
- Ini Alasan Mengapa Para PNS Harus Waspada Dengan Sepak Terjang Jokowi
Ini Alasan Mengapa Para PNS Harus Waspada Dengan Sepak Terjang Jokowi - Para aparat negara yang mengabdi di lingkungan Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta mulai kini layak was-was akan kinerjanya. Tidak ada lagi yang namanya santa-santai seperti dulu. Karena angin perubahan yang ditiupkan masyarakat berhembus kencang menerpa mereka.
Gubernur DKI Jakarta yang baru, Joko Widodo secara terang-terangan menyatakan sangat kecewa dengan kinerja aparat kelurahan dan kecamatan usai melakukan sidak (inspeksei mendadak) pada Selasa 23 oktober 2012 pagi hari tadi. Jokowi pun mencatat poin-poin penting dari sidaknya tersebut.
Seperti dikutip dari Tribun News, Gubernur yang juga Mantan Walikota Surakarta ini menilai ketidakhadiran Lurah dan Camat pada hari kerja dan jam kerja yang telah ditentukan merupakan pelanggaran disiplin pegawai negeri sipil (PNS). Menurutnya hal itu jelas terlihat dari pintu kantor yang belum dibuka dan loket pelayanan yang belum dibuka dan petugasnya yang tidak ada.
Jokowi sidak ke Kelurahan Senen, dan sialnya Lurah tak ada di tempat (sedang antar istri). Gawat!
"Waktu saya ke sana, dibuka saja pintunya belum. Gimana coba? Ke tempat lain juga sama. Loketnya belum dibuka, orangnya juga nggak ada," katanya geram.
Jokowi pun menegaskan dirinya akan tetap melakukan keliling dan sidak dadakan seperti hari ini. Menurutnya dalam waktu satu jam sudah cukup untuk mengetahui kinerja aparat kelurahan dan kecamatan setiap harinya. "Besok mungkin semua Lurah dan Camat akan saya kumpulkan. Mau saya kasih tahu bagaimana melayani yang baik," cetusnya.
Ditambahkannya, dari hasil pantauannya langsung terhadap kinerja Lurah dan Camat di lapangan, perlu adanya perubahan pelayanan dan birokrasi pelayanan di Kelurahan dan Kecamatan DKI Jakarta. "Lurah dan Camat yang tidak pernah tepat waktu datang ke kantor tidak bisa memberikan pelayanan yang prima terhadap warganya," imbuhnya.
"Vox Populi, Vox Dei", suara rakyat adalah suara Tuhan. Mana ada yang berani menentang?
[ sumber ]