- Back to Home »
- ilmu pengetahuan sosial »
- Pengertian politik aliran
Politik aliran berasal dari kata politik dan aliran. Politik, artinya segala urusan dan tindakan (kebijakan dan siasat) mengenai pemerintahan negara atau cara bertindak atau kebijakan dalam menghadapi atau menangani suatu masalah. Adapun aliran, artinya haluan, pendapat, paham politik, dan pandangan hidup (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2001). Jadi, politik aliran adalah sebagai suatu kebijakan atau siasat yang dijadikan haluan paham politik atau pandangan hidup oleh seseorang atau kelompok masyarakat. Misalnya, masyarakat Indonesia sepakat menetapkan prinsip Bhinneka Tunggal Ika sebagai lambang persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. hal lainnya adalah bangsa Indonesia sepakat menetapkan sistem demokrasi Pancasila sebagai asas kedaulatan rakyat Indonesia.
Berkembangnya kehidupan politik (sistem politik) terjadi sebagai konsekuensi adanya kehidupan masyarakat yang majemuk dan pelapisan sosial (stratifikasi sosial) di samping proses-proses sosial yang lain. Konsep tentang politik muncul dalam kehidupan masyarakat terutama dari lapisan kelas atas (penguasa atau kaum elit) dalam usaha mengatur, mengorganisasikan, dan mempersatukan segenap lapisan masyarakat. Dengan demikian, dapat dicapai keseimbangan kekuasaan, keseimbangan dalam kesejahteraan, ketertiban, keamanan dan keteraturan dalam hidup bermasyarakat.
Perkembangan politik aliran berkaitan dengan kemajemukan masyarakat dalam ras, agama, suku bangsa, klan, profesi, jenis kelamin dan budaya. Berkembangnya politik aliran berhubungan erat dengan terjadinya primordialisme dalam kehidupan bermasyarakat. Kuatnya ikatan primordial dalam masyarakat Indonesia dapat dilihat dari adanya beberapa hal, seperti adanya sentimen kedaerahan, sentimen kesukuan, serta sentimen keagamaan, ras, dan provinsialisme yang masih tinggi di tengah-tengah masyarakat.
Berkembangnya politik aliran dalam masyarakat majemuk ternyata menghambat proses integrasi sosial karena diwarnai oleh konflik yang bersifat sentrifugal dan sulit dikendalikan. Konflik tersebut melibatkan ideologi, agama, suku bangsa, atau sentimen kedaerahan.