- Back to Home »
- Berita Nasional »
- Munarman Diancam, FPI Anggap Cuma Gertak Sambel
Posted by : Marketing IndiHome
Sabtu, 29 Juni 2013
Munarman Diaancam, FPI Anggap Cuma Gertak Sambel - Jakarta – Tindakan Juru bicara Front Pembela Islam (FPI), Munarman yang menyiramkan air ke muka sosiolog UI, Thamrin Tomagola dalam program yang ditayangkan live TVOne, Jumat (28/6/2013) lalu membuat sebagian orang mengecam aksi tersebut. Tak terkecuali kecaman datang dari Forum Masyarakat Maluku (Formama) yang menilai bahwa aksi Munarman tidak terpuji dan bahkan mengaku akan mengejar Munarman hingga ke lubang tikus.
Menanggapi pernyataan itu, Sekretaris DPD DKI Jakarta FPI, Habib Novel menganggap pernyataan dari Forum Masyarakat Maluku itu sebagai gertak sambel kepada anggota FPI. Meskipun begitu, FPI mengaku terus waspada. “Itu kami anggap hanya gertak sambel, tapi kita juga tetap waspada. Kita juga masih terus komunikasi dengan Munarman,” ujarnya kepada inilah.com, Minggu (30/6/2013).
Menurutnya, FPI akan menghormati siapapun yang tidak terima atas tindakan Munarman jika melewati jalur hukum. Namun jika ditempuh dengan cara ancaman atau apapun, pihaknya juga siap menghadapi. “Kalau suku lawan suku atau ormas lawan ormas, kita juga siap,” pungkasnya.
Sebelumnya Ketua Forum Masyarakat Maluku, Arnold Thenu dalam kasus Thamrin Tomagola menyatakan bahwa dia dan gerombolannya akan mengejar H. Munarman SH walau ke lobang tikus.
Menanggapi pernyataan itu, Laskar FPI menanggapi serius dan beredar pesan singkat yang berisi, “Siapa pun yang mencoba mengganggu H.Munarman SH di luar JALUR HUKUM berarti mengganggu FPI. Ancaman Armold Thenu thd Munarman akan ditanggapi serius FPI. Sebelum dia mengejar Munarman, maka FPI yang akan kejar dia kapan saja dan dimana saja. Dia mau menantang perang, kami layani. Allahu Akbar !!!”. Sebarkan !
Sebagaimana diberitakan, Munarman emosi dalam acara 'Apa Kabar Indonesia Pagi' yang disiarkan langsung tvOne, Jumat (28/6/2013), pukul 07.45 WIB. Ia menyiram air ke sosiolog Thamrin Amal Tomagola yang juga hadir sebagai narasumber.
Munarman tidak setuju terhadap pendapat Thamrin yang mengaitkan sweeping ormas dengan politik. Ia tidak terima saat sosiolog dari Universitas Indonesia itu (UI) itu ingin menyelaknya saat berbicara.
[ sumber ]