Minggu, 08 Maret 2009
Yusdika yang tinggal bersama ibu kandung dan adiknya di Malang, Jawa Timur, harus melewati hari-hari dengan penuh kesedihan. Bocah yang biasa dipanggil Dika ini menderita kelainan kulit semenjak dia dilahirkan. Hampir seluruh kulit hingga rambutnya mengering seperti sisik.
Sudah beberapa kali Muslikah memeriksakan Dika ke dokter namun tidak ada penjelasan atas penyakit yang diderita anaknya itu. Untuk mengupayakan penyembuhan pun makin tidak mungkin karena kondisi ekonomi semakin berat. Dengan upah Rp 8.000 per hari sebagai buruh tani, Muslikah jelas putus asa. Apalagi ayah Dika pergi tanpa kabar sejak tiga tahun silam.
Dika semakin tertekan karena selalu menjadi bahan ejekan teman-temannya. Bocah berusia 10 tahun ini belum pernah merasakan bangku sekolah guna menghindari penderitaan batin tersebut. Meski demikian, Dika masih mempunyai semangat untuk sembuh, setidaknya ia hanya bisa berharap diterima oleh teman-teman sebayanya untuk bermain dan bersekolah
